"Hujan itu mengingatkan akan kenangan dan membuat kenangan."
🍃🍃🍃
"Woi anjir lu dimana?"
Kamu menjauhkan Handphone dari telinga Kamu. Hyunsuk kalo udah ngegas serem.
"Lagi di jalan nih, bentar lagi pulang."
"Gak usah pulang aja lu! Lu pulang sekolah bukannya balik malah keluyuran, gak ngomong lagi. Mama nyariin tuh khawatir."
"Iya, maaf Kak, maafin gue."
"Yaudah cepet pulang! Untung mama bisa gue tenangin."
"Iya-iya,"
"Sambil nitip gorengan depan komplek. Pake duit lo, kalo ngga awas aja."
"WEH ANJIR LO YA! UNTUNG KAK-"
TUT.. TUT.. TUT..
Telpon berakhir. Belum selesai Kamu ngomong, tapi Hyunsuk udah keburu matiin telponnya.
Akhirnya kamu cuma manyunin bibir Kamu, Asahi yang jalan disamping Kamu pun cuma natap Kamu aneh.
"Kenapa?"
"Kakak gue minta ditabok."
"Ada-ada aja lo."
Asahi melihat jam, sudah menunjukan pukul lima sore. Tadi, Kamu sama Asahi terlalu menikmati waktu di tempat ramen juga di taman.
"SA HUJAN!"
Kamu berteriak heboh sambil melihat ke langit. Benar saja, sore itu hujan, memang cuacanya sudah mendung dari tadi.
Tanpa pikir lama, Asahi menggenggam tangan Kamu lalu mengajak Kamu untuk mencari tempat berteduh. Sementara Kamu pasrah-pasrah aja di tarik sama Asahi.
"Yah ujan, gimana dong?"
"Ya gini."
"Kakak gue pasti ribet lagi."
"Ya lo kabarin lah."
"Oh iya ya."
"Bego."
"Iya-iya raja Asahi yang pintar."
Kamu dan Asahi berhasil mendapatkan tempat berteduh, yakni di halte yang kebetulan deket banget sama area Kamu sama Asahi jalan tadi.
Orang-orang lainnya lebih memilih untuk tidak berteduh, mereka lebih memilih untuk menerobos hujan, gak peduli dengan pakaiannya yang basah terkena air hujan.
"Sa, dingin gak sih?"
Asahi yang sebelumnya fokus sama butir-butir air hujan akhirnya noleh ke Kamu.
"Lo kedinginan?"
Kamu mengangguk, baju Kamu tadi sedikit terbasahi oleh hujan. Jadi pantas sekarang Kamu ngerasa kedinginan.
Asahi yang menatap Kamu memeluk diri sendiri itu cuma bisa natap ke badannya sendiri. Asahi gak pake jaket hari ini, benar-benar polos seragam SMA.
"Nih."
Kamu mengernyitkan dahi saat Asahi memberikan tas nya ke Kamu.
"Dih, itu tas lo anjir."
"Peluk tas gue."
Kamu semakin mengernyitkan dahi, Kamu gak ngerti sama Asahi, kenapa tingkahnya selalu berbeda.
Tapi pada akhirnya Kamu nurut aja, meluk tas Asahi.
"Terus apa anjir?"
"Masih kedinginan?"
Kamu ketawa saat itu juga, Kamu kini ngerti kenapa Asahi memberikan tas miliknya ke Kamu terus minta meluk yaitu untuk memberikan kesan hangat.
"Ngelawak lo! Mana bisa cuma karena meluk tas gue jadi ngerasa hangat. Biar hangat tuh di peluk. Makanya gue meluk diri gue sendiri."
Asahi hanya terdiam menatap Kamu, sebelumnya dia celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Hujan makin deras dan langit terlihat semakin hitam.
Sementara Kamu fokus ke air hujan, Kamu sungguh tidak suka hujan, karena hujan sering ngebuat orang yang di gak sengaja terkena airnya jadi kedinginan.
"Sa, lo suka hu-
Kamu menghentikan omongan itu. Tadinya Kamu mau membuat topik agar tidak terlalu krik krik di antara Kamu sama Asahi. Tapi Kamu keburu gak ngelanjutin karena sesuatu membuat jantung Kamu terasa bergemuruh hebat.
Apa ini? Sesuatu terasa melindungi tubuh Kamu. Rasa kedinginan itu tiba-tiba memudar saat sesuatu yang hangat rasanya menyelimuti tubuh Kamu.
Kamu menatap Asahi yang sekarang wajahnya sama sekali gak menghadap Kamu. Kamu juga menatap tangan Asahi yang sekarang merangkul tubuh Kamu dari samping.
Iya, Asahi tadi berpikir untuk memeluk Kamu karena gak mau Kamu ngerasa kedinginan.
"Sa? Lo sehat kan? Kesurupan?"
Kamu mematung, sebelumnya Kamu sering berpelukan sama Jaehyuk, sahabat Kamu. Tapi rasa nya tidak se degdegan ini.
"Jangan banyak bacot."
Asahi yang matanya tidak menatap mata Kamu itu berbicara dengan suara yang datar.
Kamu akhirnya cuma diem di dalam rangkulan Asahi, senyum tipis terukir di bibir Kamu melihat Asahi yang seperti ini.
"Lo manis banget nyet, gue jadi suka."
"Jangan senyum, najis."
"DIH!"
Berakhir dengan Kamu yang akhirnya ngegeplak Asahi. Salting karena keliatan senyum.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin
Fanfiction"ASAHI! WOI!" "SAHI YA!" "ASAHI?! BUDEG YA LO?" "SA?" "IH SERIUS CAPE BANGET GUE NGOMONG SAMA LO!" Akhirnya cowok itu noleh lalu tersenyum simpul. "Apa?" Ini tentang Asahi, si cowok yang dingin sedingin es di kutub sana. Tidak sengaja di pertemukan...