"Sial."
🍃🍃🍃
"SAHI!"
Kamu teriak di koridor sekolah yang masih agak ramai sama siswa dan siswi lainnya.
"HEH WOI ASAHI!"
Kamu masih teriak, karena si pemilik nama malah santai saja berjalan lebih dulu dari Kamu.
Kamu gak aneh sih, karena emang kan namanya juga es batu. Kamu akhirnya mutusin buat agak lari dan menghampiri Asahi yang jalan santai itu.
"Sa."
Kamu menahan pundaknya.
Asahi pun menoleh, terus menatap Kamu datar. Seperti biasa.
"Hm?"
"Pulang bareng yuk? Gue traktir ramen deh!"
"Gak bisa."
Kamu mengernyitkan dahi, "Kenapa?"
"Ada urusan."
Asahi bohong sebenernya, Asahi cuma nyari cara buat ngehindarin Kamu.
"Urusan apa? Kok tiba-tiba?"
"Sama Junkyu. Lo gak perlu tau."
Kamu menatap wajah Asahi dengan teliti, mendeteksi apakah bohong atau tidak. Namun ternyata sama sekali tidak terlihat.
"Lo marah ya sama gue?"
"Engga."
"Kok lo jadi nambah dingin si?"
"Gue kekelas dulu."
Asahi langsung berbalik badan dan meninggalkan Kamu yang masih bertanya-tanya dengan Asahi.
Kamu bingung, Asahi kenapa?
***
Saat bel pulang berbunyi 5 menit yang lalu, Kamu udah buru-buru keluar dari kelas dan mengamati kelas Asahi yang baru aja bubar.
Kamu benar-benar aneh dengan Asahi yang menjadi lebih dingin, apa Kamu melakukan kesalahan yang fatal? Seingat Kamu tidak.
Mata Kamu semakin teliti ketika Asahi berjalan gontai keluar dari kelasnya. Kamu melihat Junkyu di samping Asahi.
Sepertinya memang benar, ada urusan dengan Junkyu. Tapi Kamu pengen tau apa yang ngebuat Asahi jadi lebih dingin sama Kamu, Kamu juga penasaran sama urusan apa yang mau Asahi lakukan sama Junkyu, jadi Kamu memutuskan buat mengikuti mereka.
"Sa, menurut gue si lo kejar aja si (Y/N)."
Asahi hanya diam, sungguh, Asahi tidak suka kalau dia harus membuang tenaga demi ini. Lagian dia tidak tau apakah perasaan ini nyata atau memang hanya tertarik saja.
"Gue bilang juga apa, lo tuh harus mau berjuang buat apa yang lo mau Sa, lo jangan gitu terus dong. Mau sampe kapan ngebiarin orang lain menang?"
"Lo bisa diem gak bego?"
Junkyu cemberut, Asahi memutar matanya, malas menanggapi Junkyu.
"Iya deh, Sorry. Gue kan cuma berpendapat."
Junkyu merangkul Asahi cepat dan menepuk-nepuk pundaknya.
"Gue bakal terus dukung apapun kemauan lo, hehe."
Junkyu nyengir, tangannya nyubit pipi Asahi pelan.
Asahi cringe sebenernya, tapi dia senyum tipis saat mendapat perlakuan hangat dan manis dari Junkyu. Junkyu tetap Junkyu sahabat kecilnya yang selalu hangat.
"Jangan senyum anying, gue cringe, berasa gay gue."
"Sialan lo."
Junkyu tertawa sambil nepuk-nepuk pundak Asahi. Asahi juga ikut tertawa, memang hanya bersama Junkyu, Asahi bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut kesepian.
"Mabar bareng Hwan kuy?"
Asahi menatap Junkyu cepat, bukankah harusnya dia sebagai pemilik rumah yang bicara seperti itu?
"Yok."
Asahi tidak mau cape meladeni Junkyu yang emang kadang kelewat gak sopan itu. Junkyu pun cengar-cengir bahagia.
Gimana gak cengar-cengir bahagia, Rumah Asahi itu selalu bikin nyaman Junkyu, karena saat di rumah Asahi Junkyu bisa memakan camilan apapun tanpa takut kehabisan.
Kamu melihat itu semua, tawa Asahi, kenyamanan Asahi pas deket Junkyu. Kamu gak salah lagi beranggapan kalo emang Asahi itu nyamannya sama Junkyu doang.
Junkyu doang dari sekian banyak siswa yang nerima kedinginan Asahi.
Kamu masih mengikuti langkah mereka, meski sudah jauh keluar dari area sekolah. Kamu celingak-celinguk melihat tiap jalan nya dan Kamu ingat ini jalan ke rumah Asahi.
Saking fokusnya hanya meneliti punggung Asahi dan Junkyu dari agak jauhan, Kamu sampe gak notice kalo ternyata Kamu berjalan agak nengah ke jalan raya.
Dari belakang Kamu, ada pengendara sepeda motor yang tidak bisa mengendalikan motornya. Kagok melihat Kamu yang menghalangi jalannya.
Hingga tidak butuh waktu yang lama,
"BRAK"
Motor itu sedikit oleng, namun tidak berhenti . Pengendaranya melihat ke arah Kamu.
Kamu yang berhasil jatuh dengan tangan yang sepertinya salah posisi. Kemudian motor bersama pengendaranya itu pergi begitu saja.
Tidak banyak orang, Kamu sekarang cuma bisa duduk di pinggir jalan. Kamu meratapi tangan Kamu, sedikit-sedikit memijat bagian siku Kamu yang tadi terserempet oleh motor itu.
"Lo ngapain duduk di sini?"
Kamu mendongak, menatap sang pemilik pertanyaan, lalu melotot.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin
Fanfiction"ASAHI! WOI!" "SAHI YA!" "ASAHI?! BUDEG YA LO?" "SA?" "IH SERIUS CAPE BANGET GUE NGOMONG SAMA LO!" Akhirnya cowok itu noleh lalu tersenyum simpul. "Apa?" Ini tentang Asahi, si cowok yang dingin sedingin es di kutub sana. Tidak sengaja di pertemukan...