duapuluhsembilan

506 147 78
                                    

"Sesuatu yang tidak mungkin, terkadang bisa menjadi mungkin."

🍃🍃🍃

"MAU NGAPAIN LO NYET?"

Kamu berulang kali natap jam di tangan Kamu. Ini pukul empat pas sore hari.

Dan sekarang, di hadapan Kamu, ada Asahi. Asahi benar-benar menginjakan kakinya di depan rumah Kamu. Di garis bawahi, di depan rumah Kamu.

"Mau main, boleh?"

Kamu melotot mendengar jawaban Asahi dan wajah Asahi yang terlihat agak berbeda. Tidak terlalu datar.

"MAU MAIN APA ANJIR? GUE GAK PUNYA AP-"

"Eh, (Y/N), siapa nih?"

Kamu gak sempet buat ngelanjutin omongan Kamu, keburu Hyunsuk dateng.

"Astaghfirulloh (Y/N), temennya kok di diemin di situ si anjir? Eh de, yo masuk yo."

Hyunsuk beralih menatap Asahi. Sementara Asahi tersenyum tipis sambil mengangguk.

"MA, ADA TEMENNYA (Y/N) NIH! COWOK LAGI! NGAHAHAHA."

Hyunsuk buru-buru masuk sambil teriak-teriak.

Kamu cuma diem, mau apalagi? Asahi sudah keburu kesini, Mama udah tau, Hyunsuk udah tau, mau gak mau Asahi harus di ajak kedalam.

Lagian Kamu aneh sama Asahi, kenapa tiba-tiba si?

"Yaudah yuk masuk nyet."

"Beneran boleh?"

Asahi mendekati Kamu, terus natap Kamu. Kamu yang ditatap kek salting.

"Ya iya nyet!"

Kamu buru-buru balik badan terus masuk ke rumah. Sementara Asahi mengikuti Kamu dari belakang.

"Assalaamu'alaikum Tante, Kak"

Saat sampai di dalam, rupa-rupanya Mama dan Hyunsuk sudah stay di ruang tamu, menunggu kedatangan Asahi.

"Wa'alaikumussalaam. Sini-sini duduk. Ya ampun, jarang banget lho ada temen cowok (Y/N) dateng ke sini, kecuali Jaehyuk yang emang sering kesini."

Asahi duduk, terus tersenyum sambil mengangguki ucapan Mama. Bingung mau ngomong apa.

"Nama lo siapa de?"

Tanya Hyunsuk. Kamu yang duduk di samping Hyunsuk nyubit lengan Hyunsuk tidak santai.

"Asahi kak, Hamada Asahi."

Jawab Asahi. Hari ini, Asahi harus banyak senyum.

"Wah bagus banget namanya."

Kata Hyunsuk. Kamu cuma melet meletin lidah niru Hyunsuk.

"Maaf ya, tante gak bisa lama-lama nemenin kamu nya. Harus ke dapur lagi hehe."

Mama menyentuh pundak Asahi lembut. Asahi yang disentuh tiba-tiba keinget Mama nya juga.

"Gakpapa tante, terimakasih banyak."

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang