"Manis bukan hanya keluar dari sesuatu yang hangat seperti teh atau susu coklat saja. Es krim yang keluar dari tempat pendingin pun bisa menjadi sangat manis ketika dinikmati dan disyukuri keberadaannya."
🍃🍃🍃
"SA! MAU KEMANA LO? BENTAR LAGI PERFOM ANJIR!"
Asahi yang berlari sedikit menoleh, itu Jihoon. Dia kelas 11 yang sekarang menjabat sebagai ketua osis.
"Maaf Kak, gue gak jadi perfom. Digantiin Junkyu, ada disana kok!"
Dengan secepat kilat, tubuh Asahi berhasil hilang dari pandangan Jihoon. Jihoon yang mendengar itu terdiam, "Junkyu? Gak yakin gue itu anak koala bisa ngegantiin Asa."
"Hoon."
Jihoon menoleh, mendapati Jaemin tengah tersenyum lebar menatapnya.
"Siapin Asahi, bentar lagi dia naik ke panggung."
Suruh Jaemin, Jaemin udah pusing dari tadi dia bulak-balik nyiapin tempat acara plus nyiapin orang-orang yang ikut pensi.
"Asahi gak bisa perfom,"
Jaemin melotot, "Yah, terus gimana anjir? Harus ada penggantinya."
Jihoon kembali berpikir, teringat perkataan Asahi yang menyarankan untuk menjadikan Junkyu sebagai penggantinya.
"Ada sih pengganti."
Ucap Jihoon gak yakin.
Jaemin raut wajahnya berubah menjadi sumringah.
"Junkyu, lo setuju gak?"
Jaemin memelas, "Si anak koala? Gakpapa deh daripada gak ada yang gantiin."
"Kak.."
Jihoon dan Jaemin menoleh bersamaan pada sang pemilik suara.
"Tadi gue disuruh Yedam buat ngehadap lo semua. Gue posisinya sebagai yang menggantikan Asahi kampret."
Jihoon dan Jaemin tersenyum sambil saling menatap. Junkyu benar-benar pasrah, bukan dia tidak bisa bernyanyi, namun rasa-rasanya dia sangat kaku. Kaku karena terakhir kali di bernyanyi itu sekitar 3 tahun yang lalu. Dia berhenti bernyanyi karena Papa nya yang tidak suka kalau Junkyu bernyanyi.
"Bagus-bagus. Lo siap-siap ya?"
Jaemin merangkul pundak Junkyu. Sedikit memijat-mijat.
"Jangan malu-maluin diri lo sendiri."
Ucap Jihoon. Pasalnya Jihoon sama sekali gak pernah mendengar tentang Junkyu yang selalu bernyanyi. Atau terlihat ada bakat di bidang menyanyi. Junkyu yang mereka kenal kini adalah Junkyu yang selalu bertingkah aneh.
"Gue nyanyi apa ya bagusnya?"
"Apa aja, mau english atau korea. Atau pop indonesia juga gakpapa, dangdut boleh, koplo boleh, asal jangan lagu cicak-cicak di dinding."
"Ya kali Junkyu nyanyi itu Hoon."
Jaemin noyor kepala Jihoon. Jihoon yang ditoyor cuma terkekeh.
"G-gue gak hafal banyak lagu. Lagu yang bener-bener gue kuasai akhir-akhir ini cuma soundtrack nya Goblin."
"EH KASAR YA LO SAT!"
"Goblin Jaem, lo kira goblig ya?"
"I-iya Kak, itu drakor."
Junkyu dan Jihoon menatap Jaemin aneh. Jaemin yang sebenarnya tidak tau hanya memutar bola mata lalu berdehem.
"Huruf N sama G kan gak beda jauh."
***
"(Y/N).."
Asahi memunculkan dirinya di UKS. Disana hanya ada Jaehyuk tanpa Rani. Rani kemana? Rani sedang membelikan minum dan makanan ke kantin.
"Eh, lo Sa."
Jaehyuk yang sebelumnya menggenggam tangan Kamu menarik diri pelan, tersenyum simpul ke arah Asahi yang sekarang mulai mendekat.
"Dia kenapa Jae?"
Asahi menatap Jaehyuk, Jaehyuk malah menatap Kamu yang masih belum sadarkan diri.
"Dia tiba-tiba pingsan tadi, untungnya ada gue sama si Rani."
"Ooh.."
Asahi lebih mendekat ke arah Kamu. Jaehyuk yang melihat itu menelan ludahnya susah payah. Jaehyuk masih belum rela perihal Kamu dan Asahi yang menjalin hubungan.
"Rani kemana?"
Tanya Asahi.
"Dia lagi beli minum sama makan."
Jawab Jaehyuk.
Hening.
Asahi dan Jaehyuk kembali tidak bergeming. Posisinya Jaehyuk di sebelah kiri Kamu dan Asahi di sebelah kanan Kamu.
"Gue boleh minta waktu?"
Asahi menatap Jaehyuk, mencoba mengode agar Jaehyuk keluar dulu dari ruangan UKS itu. Jaehyuk yang di kode malah tidak faham.
"Buat apa?"
"Gue mau ngomong sama (Y/N)."
Jaehyuk terkekeh, "Percuma, (Y/N) nya juga kan belom siuman."
Asahi menghela nafas, perkataan Jaehyuk memang ada benarnya. Namun Asahi hanya ingin berduaan saja denganmu. Menunggu Kamu benar-benar siuman.
"Lagian lo perfom kan? Kenapa malah kesini?"
Seingat Jaehyuk, Asahi itu ikut pensi.
"Gue gak bisa perfom tanpa (Y/N)."
Jaehyuk yang mendengar itu cemburu, "Dasar bucin."
"Apa maksud lo?"
Asahi mulai menatap Jaehyuk dengan tajam. Langkahnya bahkan perlahan mendekati keberadaan Jaehyuk yang berada di sebelah kiri Kamu.
"Bucin, budak cinta."
Jaehyuk tersenyum mengejek, Asahi yang melihat itu menjadi agak terganggu.
"Coba sekali lagi ngomongnya."
"Saran gue, jangan terlalu berharap (Y/N) bakal sama cinta nya kek lo."
Jaehyuk tiba-tiba merasa kesal. Entahlah, rasa-rasanya dia memang tidak bisa kalau harus merelakan Kamu dan Asahi bahagia.
Asahi masih menatap Jaehyuk, tangannya lalu menyentuh bahu Jaehyuk. Mengusap-ngusapnya seperti membersihkan suatu kotoran.
"Gue gakpeduli lo mau ngomong apa."
Asahi tersenyum, masih dengan tangannya yang berada di bahu Jaehyuk. Jaehyuk yang melihat Asahi tersenyum dengan segera menyingkirkan tangan Asahi.
"Gue gak suka sama hubungan lo. Gue gak yakin lo bisa ngebahagiain (Y/N) dan satu hal lagi, gue gak akan tinggal diam kalo lo nyakitin dia."
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin
Fanfiction"ASAHI! WOI!" "SAHI YA!" "ASAHI?! BUDEG YA LO?" "SA?" "IH SERIUS CAPE BANGET GUE NGOMONG SAMA LO!" Akhirnya cowok itu noleh lalu tersenyum simpul. "Apa?" Ini tentang Asahi, si cowok yang dingin sedingin es di kutub sana. Tidak sengaja di pertemukan...