lima

962 216 29
                                    

"Jangan berantem terus, nanti jodoh. Katanya."

🍃🍃🍃

"Pulangnya mau di jemput gak?"

Tanya Hyunsuk sambil ngebukain Helm yang bertengger di kepala Kamu. Kamu menggeleng cepat.

"Engga, pulang sendiri aja Kak."

Hyunsuk mengangguk terus ngacak puncak kepala Kamu yang tertutup sama jilbab itu pelan.

"Semangat belajarnya."

Kamu tersenyum terus ngunyeng ngunyeng pipi Hyunsuk. Hyunsuk sampe terbontang-banting gitu ges.

"Untung ade."

Kata Hyunsuk di dalem hati.

"Dadah Kakak!"

Kamu ngelambai in tangan Kamu ke Hyunsuk yang sekarang sudah mulai melajukan motornya.

Kamu ngeliat jam di pergelangan tangan Kamu, terus mulai berjalan menuju arah kelas.

Sekolah Kamu termasuk Sekolah elit yang besar-besar gitu bangunannya ges. Total ada 3 zona di sekolah Kamu tuh. 1 zona khusus buat kelas, per kelas nya tuh ada 9 urutan kelas. Jadi total ada 27 kelas, itu cuma SMA.

1 zona lagi khusus buat bangunan SMP, per kelasnya juga sama ada 9 urutan kelas. Total semua kelas SMA dan SMP ada 54 kelas ges.

Nah sisa 1 zona lagi, itu khusus bangunan buat mesjid, perpus, laboratorium tempat praktek, lab komputer, lapangan yang luasnya gak ngerti lagi, sama kantin ada 4. Kantinnya juga beda-beda jualannya ges, ada yang jual makanan berat, ada yang jual makanan ringan, ada yang khusus minuman manis gitu.

Welkam tu may holkay skul. Azek

"DUGH!"

"Aw!"

Lagi-lagi Kamu menabrak sesuatu. Perasaan Kamu tabrakan mulu dari kemaren, sebel.

"Astaga."

Kamu yang kaget karena tabrakan itu cepat-cepat menyadarkan lagi diri dan menatap oknum lainnya.

Itu, Asahi. Lagi.

"Punya mata itu digunain baik-baik buat melihat jalan. Bukan buat liat langit-langit."

Kata Asahi ketus. Asahi tuh cape, tabrakan mulu, sama Kamu lagi.

Kamu cuma diem liatin Asahi. Kamu juga bingung kenapa Kamu tabrakan mulu sama Asahi, sekali lagi tabrakan dapet piring kali ya.

Tapi kali ini Kamu mau sabar dulu ges, tunggu waktu mainnya nanti, Kamu mau ngerjain Asahi dengan habis-habisan. Kamu gak mau emosi pagi-pagi juga, jadi Kamu berniat buat gak ngomong aja.

"Maaf."

Kata Kamu, terus berniat melengos pergi. Asahi merasa aneh dengan tingkah Kamu. Tumben gak banyak bacot gitu lho.

"(Y/N)."

Kata Asahi singkat.

Kamu yang sebelumnya fokus sama mengendalikan emosi melotot dong. Kapan Kamu sama Asahi kenalan? Perasaan Kamu juga gak ngenalin diri Kamu ke Asahi.

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang