"Sedingin apapun manusia, dia akan berubah di hadapan orang yang bisa mengambil hatinya."
🍃🍃🍃
"Mi, gue suka sama lo. Gue nganggep lo lebih dari sekedar sahabat."
PLAK
"Anjir, maksud lo apa sih?"
Jaehyuk mengusap-ngusap pipinya sendiri. Itu kelakuan Yedam, dia dengan enteng menampar Jaehyum sehabis Jaehyuk mengatakan hal tadi.
"Kalo (Y/N) denger itu, paling lo kena tampar kek gue nampar lo."
"Bangsat lo, gue kan latihan anjir."
"Ya makanya yang bener dong. Lo mau nyatain perasaan apa ngomongin resep makanan ha? Kaku bener."
Bener kata Yedam, tadi Jaehyuk mukanya tegang, nada suaranya juga lebih ke lagi ngebaca step by step bahan dari makanan. Makanya Yedam nampar Jaehyuk, gak enak banget pokoknya liat muka Jaehyuk.
"Gue harus gimana dong? Bingung nih, mana malah pengen BAB lagi gue."
"Sialan lo."
Yedam ketawa kenceng, terus dia menghela nafas, "Gini nih, ekhem-ekhem."
Jaehyuk masih melihat Yedam yang sekarang sepertinya sedang merangkai kata-kata di otaknya.
"Gue suka sama lo udah lama, gue nganggep lo lebih dari sahabat. Gue mau lo jadi pacar gue. Cup! Selesai!"
Yedam meragainnya lengkap banget, bibirnya di monyong-monyongin. Jaehyuk yang ngeliat itu jadi ngeri.
"Apa si lo, cup cup cup, kembang kuncup maksud lo?"
"Masa gak ngerti si lo, harus ada kiseu kiseu dong, biar romentek."
Yedam menatap langit-langit kelasnya. Entah mandang apa, yang jelas disana hanya ada cicak yang sepertinya sedang mendengarkan Jaehyuk dan Yedam.
"Bacot lo, dah ah. Kapan-kapan aja gue nyatainnya, gue takut gara-gara gue ngomong kek gitu, persahabatan gue sama si sarimi hancur."
Jaehyuk kembali duduk di bangkunya. Sementara Yedam mendatarkan wajah, "Terserah padamu, aku begini adanya."
***
"Enak kan?"
Kamu menatap Asahi yang sekarang sedang memakan ramennya. Asahi yang fokus itu hanya mengangguk merespon pertanyaan Kamu.
Pulang sekolah barusan, Kamu sama Asahi ke restoran ramen dulu. Restoran ramen yang selalu Kamu kunjungi bersama Jaehyuk, sekarang Kamu ngajak Asahi karena Asahi juga sudah lebuh dekat sama Kamu plus membalas kebaikan Asahi kemarin yang udah bantu ngebenerin tangan Kamu.
"Lo sering kesini?"
Tanya Asahi di sela-sela makannya.
Kamu mengangguk, "Restoran favorit, biasanya gue sama Jaehyuk kesini."
"Oh.."
Asahi mengangguk-ngangguk lalu matanya tertuju lagi ke Kamu yang sekarang fokus juga ke ramen. Pertama kali bagi Asahi melihat Kamu makan dengan selahap itu.
Kamu yang merasa di liatin akhirnya mendongak, menatap Asahi dengan tatapan aneh.
"Lo kenapa malah liatin gue nyet? Makan tuh ramen."
"Lo anak kecil?"
Asahi meraih selembar tissue terdekat, lalu melapkan ke bawah bibir Kamu yang belepotan karena makan ramen itu.
"Makannya belepotan."
Asahi menyimpan selembar tissue itu di dekat Kamu, lalu Asahi kembali memakan ramennya.
Sementara Kamu? Kena mental.
Kamu mengedipkan mata berkali-kali. Asahi melakukan hal yang langka lagi. Hangat, banyak bicara dan terasa memang bahwa Asahi.. terlihat seperti punya perasaan ke Kamu.
Tapi Kamu cepat-cepat menggeleng, terus dengan refleks memainkan kuah ramen, "Gak mungkin (Y/N). Gak mungkin."
Asahi melihat ke arah Kamu lagi terus geleng-geleng tidak habis pikir, "Emang dasar gila."
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin
Fanfiction"ASAHI! WOI!" "SAHI YA!" "ASAHI?! BUDEG YA LO?" "SA?" "IH SERIUS CAPE BANGET GUE NGOMONG SAMA LO!" Akhirnya cowok itu noleh lalu tersenyum simpul. "Apa?" Ini tentang Asahi, si cowok yang dingin sedingin es di kutub sana. Tidak sengaja di pertemukan...