limabelas

627 157 3
                                    

"Gak baik buat kesehatan Jantung."

🍃🍃🍃

"(Y/N), jangan lupa bawa laptop lo ya, laptop gue soalnya bermasalah."

Kata Arin, temen kerja kelompok Kamu plus temen sekelas.

Kamu mengangguk sambil sibuk masukin penggaris dan alat-alat tulis lainnya.

"Kerja kelompok nanti di rumah gue ya! Awas jangan pada ngaret, gue gak suka!"

Kata Arin lagi sambil natap satu persatu teman kelompoknya. Jinan, Arya, Raisa dan Kamu bergidik horror membayangkan Arin ngamuk kalo semisalnya salah satu di antara kelompoknya ngaret.

"Santai aja kali Rin."

Kata Jinan. Semuanya mengangguk. Arin tersenyum sehabis itu, percaya pada mereka kalo mereka akan tepat waktu.

"Yaudah, gue pulang duluan ya!"

Kata Kamu setelah selesai membereskan semua peralatan tadi. Raisa mengangguk, "Hati-hati lo. Jaehyuk udah nunggu di depan kelas tuh."

Arya nyamber, "Berasa punya pacar niye ditunggu-tunggu in."

Arin dan Jinan tertawa, terus ngomong barengan, "Cie cie witwiw."

"Apa si anjir. Dah ah, kalian tidak waras, gue duluan ya!"

Tidak ingin berlarut-larut dengan ejekan, Kamu pun cepat-cepat keluar untuk pulang bersama Jaehyuk.

Iya, Jaehyuk udah nungguin Kamu di depan kelas. Lalu bagaimana kabar Asahi? Kemarin malam, Kamu nyuruh Asahi buat sementara waktu ini gak munculin wajahnya depan Jaehyuk.

Takut kejadian itu terulang lagi, sampai kapan waktunya Kamu gak tau, yang harus Kamu cari solusinya hanyalah bagaimana cara agar Jaehyuk bisa menerima Asahi sebagai temannya.

"Mi, lo kerkom jam berapa? Di rumah siapa?"

Tanya Jaehyuk saat sekarang kalian sudah memulai langkah menuju rumah.

"Jam 5 sore, di rumahnya Arini. Kalo lo?"

Jaehyuk terlihat terkejut dengan jawaban Kamu.

"Jam 5? Kok jam 5?"

"Emang kenapa?"

Sekarang Kamu yang bertanya-tanya.

"Berarti nanti lo pulang malem dong?"

Kamu mengangguk, "Lagian, ngerjain gitu doang gak butuh waktu lama banget kok. Pasti pulangnya juga gak terlalu larut."

"Kenapa gak jam 3 aja?"

"Mereka pada gak bisa, punya urusan masing-masing. Kalo gue sih ya ayo-ayo aja jam berapa juga, Jadi kita semua sepakat buat jam 5 aja."

Jaehyuk mengangguk, Kamu menangkap raut khawatir di wajah Jaehyuk.

"Tenang aja, gue gak bakal kenapa-napa kok."

Kamu mengalungkan sebelah lenganmu di leher Jaehyuk. Ini sudah biasa Kamu lakukan dari kecil.

"Oke deh. Tetep hati-hati ya."

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang