tigapuluhtiga

478 127 33
                                    

"Mungkin ini yang di rasakan sama orang jatuh cinta lainnya."

🍃🍃🍃

"Udah nunggu lama?"

Kamu mengatur nafas. Asahi yang sebelumnya duduk di kursi taman pun beranjak.

"Engga."

"Syukur deh, yaudah yuk?"

Kamu senyum natap Asahi. Mengajak untuk segera masuk ke kawasan sekolah. Iya, jadi pagi ini Kamu sama Asahi janjian buat masuk ke dalem sekolah barengan.

AZEK AZEK

Asahi yang melihat itu mengusap kepala Kamu lembut.

"Yuk."

Asahi pun mulai melangkahkan kakinya. Sementara Kamu menjulurkan tangan Kamu.

"Sa!"

Asahi yang sudah lebih dulu sedikit dari Kamu menghentikan langkah, terus natap Kamu bertanya-tanya.

"Kenapa?"

"Ini."

Kamu nge gerak-gerakin tangan. Malah ngibas-ngibasin tangan gitu lho, Asahi yang melihat itu cuma mengernyitkan dahi.

"Lo pengen di pijet?"

Kamu melotot terus ngebatin "Emang dasar si monyet."

Kamu pun mendekati Asahi, terus ngegenggam tangan dia. Asahi yang di genggam tangannya kek cuma melongo natap Kamu.

"Emang harus ya kek gini?"

"Astaghfirulloh, nyet. Katanya kita pacaran."

Kamu gak habis fikir sama Asahi. Asahi cuma ngangguk-ngangguk, "Oh.. yaudah yuk."

Baru Asahi mau ngebales genggaman tangan Kamu. Kamu sama Asahi saling menggenggam akhirnya. YEU MAEMUNAH.

Setiap siswi yang lewat melihat ke arah Kamu dan Asahi yang sekarang genggam-genggaman gitu. Ada yang mengeluarkan tatapan aneh, tatapan wah, tatapan iri dan tatapan-tatapan lainnya.

"Yaudah sana, masuk gih."

Suruh Asahi, saat kini sudah berada di koridor. Kamu ngelepasin genggamannya terus ngangguk-ngangguk.

"Lo juga ya?"

"Iya."

Pacaran atau tidak, Asahi tetaplah Asahi, yang jiwa dinginnya masih melekat kental.

"Love youuuuuuuuuuu."

Kamu manyunin bibir, niatnya bercanda sih, so so manja gitu sama Asahi. Tapi Asahi ngerasa cringe malah sampe ngegeplak bibir Kamu yang manyun itu.

Kamu yang digeplak mulai mendatarkan wajah, "Ish, malah di geplak."

Asahi terkekeh melihat itu, terus nyubit pipi Kamu agak keras. Kek gemes gitu kesannya.

Anjir gemes.

"Me too, udah sana."

Tanpa basa basi lagi, Kamu ataupun Asahi berjalan menjauh, melangkahkan kaki buat masuk ke kelas masing-masing.

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang