"Pacaran."
🍃🍃🍃
"Ran, nongki dulu yuk di taman?"
Kamu natap Rani yang sekarang lagi nyedot lemon tea nya. Rani refleks ngeliat jam di tangannya, terus balik natap Kamu.
"Hayu, masih panjang juga nih jam istirahat."
Kamu sama Rani pun berjalan ke arah taman. Saat di perjalanan, Kamu sama Rani berpapasan sama Jaehyuk juga Yedam yang baru balik dari perpustakaan.
"Mi, lo mau kemana?"
"Mau ke taman nih, nongki-nongki."
Jaehyuk senyum, "Oh gitu, awas hati-hati."
Kamu tergelak, sementara Rani ataupun Yedam hanya saling menatap Kamu dan Jaehyuk yang tengah berinteraksi.
"Iya, lo juga ya."
Jaehyuk malah nyengir.
"Kita duluan ya (Y/N), Ran?"
Yedam buru-buru mendorong tubuh Jaehyuk untuk cepat berjalan. Sedangkan Kamu cuma ngelambai in tangan Kamu.
"Si Yedam kenapa si? Kok liatin lo sama Jaehyuk kek aneh gitu?"
Kamu baru ingat, Kamu belum cerita sama Rani perihal Jaehyuk yang nembak Kamu.
"Gak tau, emang gila dia mah."
Kata Kamu sekenanya.
Jangan hari ini deh, Kamu harus cerita. Tapi nanti.
Rani hanya mengangguki ucapan Kamu. Kamu ataupun Rani sudah tau kalau kelakuan Yedam memang begitu.
"(Y/N)!"
Seseorang berteriak dari arah belakang. Membuat Kamu dan Rani sontak menoleh.
Itu Junkyu.
"Ditunggu Asahi di taman."
"Hah?"
"EH TERUS GUE GIMANA?"
Junkyu mendekati Rani, terus narik tangannya, "Lo sama gue aja, gue anterin ke kelas mau?"
Rani mengerjapkan matanya berkali-kali, "Yaudah." Gak bisa nolak emang kalo sama cogan mah.
"Cepetan sono! Asahi udah nungguin!"
Junkyu menarik lengan Rani, Rani hanya bisa berekspresi datar, plus bingung karena memang dia tidak mengerti.
Sementara Kamu buru-buru berlari ke taman, ada apa Asahi tiba-tiba nyuruh Kamu ke taman? Kalo gini cara nya Kamu juga mau langsung ngomong aja, biar cepet tenang hati Kamu.
"SA!"
Asahi tengah berdiri sambil menatap danau, memang menunggu kedatangan Kamu. Kamu mengatur nafas, cape emang tadi abis lari-lari.
Asahi menoleh, terus senyum. Manis banget. Kamu sampe harus ngenetralin jantung Kamu.
"Mau ngapain?"
Tanya Kamu, mulai mendekati Asahi yang diem di posisinya.
Asahi menggeleng, "Engga, gue cuma pengen liat lo."
Kamu tergelak mendengar itu, Asahi juga mulai mendekati Kamu, berhadap-hadapan.
"Gue boleh pegang tangan lo gak?"
"BUAT APA HEH?"
"Pengen aja."
"Gak boleh, malu anjir."
"Oh yaudah kalo gak boleh."
Asahi niatnya cuma mau ngelus-ngelus tangan Kamu doang.
ANJIR NGELUS.
Sementara Kamu terheran-heran, heran karena kenapa Asahi gak maksa.
YAELAH.
"Eh iya Sa, gue mau bilang sesuatu sama lo."
Asahi yang penasaran cuma menatap Kamu, "Apa?"
Kamu mulai celingak-celinguk, melihat interaksi tiap orang yang ada di taman itu. Setelah itu, Kamu mulai mendekatkan wajah Kamu ke telinga Asahi.
HEH
Buat berbisik maksudnya.
Sementara Asahi hanya mematung, dia bingung harus gimana, masa iya ngehindar?
Detak jantung Kamu ataupun Asahi mulai saling menyahut.
"Gue juga suka sama lo. Gue setuju kalo lo pengen gue jadi pacar lo."
Bisik Kamu, tepat di telinga Asahi.
Asahi yang mendengar itu kaget, melotot, tidak percaya sebenarnya. Tapi itu memang nyatanya.
"Hehe."
Setelah mengatakan itu Kamu langsung pergi ninggalin Asahi. Kamu gak mau kalo sampe Asahi liat wajah Kamu yang memerah akibat malu udah ngomong hal tadi.
Gak tanggung-tanggung, Kamu langsung lari-larian aja, soalnya emang malu banget. Kamu bahkan gak liat wajah Asahi dan reaksi Asahi kek gimana.
Hingga saat sudah sampai di koridor sekolah, Kamu mulai mengatur nafas Kamu. Kamu lega karena udah ngomong, tapi Kamu malu buat ngeliat muka Asahi.
Emang dasar aneh.
Canda aneh.
Saat lagi hah heh hoh mengatur nafas, Handphone Kamu tiba-tiba bunyi, cepat-cepat dong Kamu merogoh Hp itu di saku rok Kamu.
Kamu melotot ketika mendapati nama "Majikan" yang tertera disana. Dengan tangan gemeter itu, Kamu mengangkat panggilannya.
"Kita pacaran?"
Kamu menahan tawa mendengar suara Asahi yang polos itu.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin
Fanfiction"ASAHI! WOI!" "SAHI YA!" "ASAHI?! BUDEG YA LO?" "SA?" "IH SERIUS CAPE BANGET GUE NGOMONG SAMA LO!" Akhirnya cowok itu noleh lalu tersenyum simpul. "Apa?" Ini tentang Asahi, si cowok yang dingin sedingin es di kutub sana. Tidak sengaja di pertemukan...