duapuluhdelapan

526 140 48
                                    

"Sayang yang sebenarnya itu mengikhlaskan."

🍃🍃🍃

"Asahi!"

Jaehyuk berlari menyusul Asahi yang hendak masuk ke kelasnya. Asahi yang dipanggil langsung noleh ke sumber suara.

"Pulang sekolah nanti lo ada waktu gak?"

Asahi mengernyitkan dahi, menatap Jaehyuk aneh. Jaehyuk yang ditatap begitu malah nyengir.

"Kenapa?"

"Ada hal yang mesti gue sampaiin ke elu."

"Tentang?"

"Nanti aja gue kasih tau nya."

"Gak bisa."

Asahi menatap Jaehyuk, sedangkan Jaehyuk diem juga ngeliatin Asahi. Asahi membalik badannya, berniat untuk kembali ke kelas.

"Ini tentang (Y/N)."

Asahi menghentikan langkahnya, lalu menatap Jaehyuk lagi. Jaehyuk yang ditatap nyengir lagi. Nyengir mulu emang itu anak.

"Ketemu dimana?"

"Di taman."

Jaehyuk tersenyum, sementara Asahi mengangguk. Ini tentang Kamu, Asahi harus tau.

***

"Lo suka sama (Y/N) Sa?"

Asahi menatap rumput hijau yang ada di taman itu. Itu pertanyaan sulit, namun terlalu berlebihan jika harus ditutupi.

"Kenapa gitu?"

Jaehyuk tergelak, "Biasanya, jawaban "kenapa gitu?" Itu emang bener suka ya?"

Asahi menatap Jaehyuk, di pikir-pikir Jaehyuk jadi kek Junghwan.

"Iya, gue suka."

Jaehyuk menepuk-nepuk punggung Asahi. Asahi yang ditepuk punggungnya itu ngerasa aneh sama tingkah Jaehyuk.

"Gue juga suka sama dia Sa."

"Terus maksud lo?"

Asahi bingung, Jaehyuk ngajak kesini buat ngedengerin dia curhat atau gimana?

"Santai."

Jaehyuk nyengir, melihat nada sewot yang Asahi keluarkan barusan.

"Dia baik, menarik, penyayang. Itu yang gue liat dari dia. Apa yang lo liat dari dia?"

Asahi menghela nafas, memikirkan Kamu.

"Dia galak, bawel, aneh."

Jaehyuk tergelak, "Tapi justru itu kan yang bikin cowok se dingin lo suka sama dia?"

Asahi ikut tersenyum ketika memorinya berhasil memutar kejadian-kejadian bersama Kamu. Bahkan Asahi mengangguki ucapan Jaehyuk.

"Gue bersyukur, bisa kenal dia dari kecil."

Asahi natap Jaehyuk, dia bingung mau ngerespon apa, Jaehyuk udah kek mau buat film anjir, berkata-kata sambil natap danau.

"Dia juga keliatannya bersyukur punya sahabat seganteng gue."

Asahi mengernyitkan dahi, ini si Jaehyuk mau pamer apa gimana?

Jaehyuk tertawa lagi, lalu kini menatap Asahi, "Lo jangan iri ya?"

Asahi beralih menatap danau, eneg banget ngeliat muka Jaehyuk.

"Lo cuma mau ngomong itu?"

"Santai dong, itu bukan intinya."

Jaehyuk nyengir lagi, "Gue suka sama dia, lo juga suka dia. Tapi sayangnya gue yang harus ikhlas."

Asahi beralih natap Jaehyuk, gak ngerti sama ucapannya barusan. Apa maksud dari ikhlas?

"Maksud lo?"

"Kok lo bego si Sa?"

Mata Asahi menukik tajam menatap Jaehyuk.

"Gue ulangin nih, gue suka sama dia, lo juga suka sama dia, tapi sayangnya gue yang harus ikhlas. Karena apa menurut lo kira-kira?"

Asahi benci pertanyaan, ia benci jika harus memikirkan berlebih hal seperti ini.

"Karena apa?"

"Tebak dong anjir, gak asik banget lo."

Asahi menghela nafas, "Gak tau."

Jaehyuk mengangkat bibirnya julid, Asahi memang sedingin itu.

"Karena apa? Karena dia suka nya sama lo."

Asahi melotot, tunggu. Itu beneran? Asahi bahkan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Emang lo gak ngerasa?"

Asahi menggeleng, ia benar-benar tidak tau jika Jaehyuk akan mengatakan itu.

"Gue beneran, gue bisa tau dia suka sama lo karena dia sendiri yang ngomong. Waktu gue ngomong, soal perasaan gue."

Asahi langsung ingat, benar. Itu waktu dimana Asahi meninggalkan Kamu dan Jaehyuk di taman.

Jadi.

Jaehyuk.

Di tolak?

"Sakit sih gue, tapi gak bisa apa-apa. Kebahagiaan dia kebahagiaan gue juga."

Jaehyuk menyentuh dadanya. Mukanya di lebai-lebai in. Sementara Asahi mendatarkan wajahnya. Agak kasian sama Jaehyuk.

"Gue percaya sama kata-kata "sayang yang sebenarnya itu mengikhlaskan." Gue bener-bener gakpapa setelah itu."

Kata Jaehyuk, terus nepuk-nepuk punggung Asahi. Seakan secara tidak langsung memberi jalan Asahi untuk lebih mendekati Kamu.

"Sorry Jae."

Asahi jadi ingat, kenapa dia dan Jaehyuk bisa kenal sampai sekarang. Itu karena dulu waktu MOS.

Jadi ceritanya dulu, Jaehyuk di ganggu sama se angkatannya, di bully intinya, sampe-sampe dihina, entah dari mana Asahi datangnya, yang jelas Asahi membungkam mulut mereka semua dengan ancamannya.

Kira-kira begini "Papa gue donatur terbesar di sekolah ini. Kalian ngegangguin dia? Otw keluar sekolah sambil di malu-maluin."

Bukan bohong, emang bener-bener nyata, Papa Asahi itu donatur terbesar di sekolahnya. Siapa yang tidak kenal Papa Asahi? Brand ambassador bisa melakukan semuanya dengan uang.

Itu hari dimana ia pertama kali membanggakan papanya demi menolong Jaehyuk yang bahkan Asahi gak kenal. Dari sana, Asahi dan Jaehyuk saling mengenal, meskipun beda kelas.

"Gak usah minta maaf, lo ataupun dia gak salah, gue juga gak salah. Disini kita cuma harus nerima aja."

Asahi tersenyum tipis, menyentuh pundak Jaehyuk, "Gue berharap yang terbaik buat lo."

Jaehyuk tergelak mendengar itu, "Iya, tapi gak usah senyum juga anjir, senyum lo berasa kek gue tuh pacar lo, iw ngeri sat."

PLAK

Asahi akhirnya malah nabok Jaehyuk.

"Gue normal kali."

🍃🍃🍃

E

h, kawan-kawan. Mohon maaf banget, aku boleh minta like sama subs nya? Ini channel nya masih baru juga hehe

https://youtu.be/MF7JiJAnAW8

Itu link nya, terimakasih banyak sebelumnya🤗

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang