duapuluhenam

522 144 74
                                    

"Terkadang memang sulit untuk berniat jatuh cinta, karena jatuh cinta itu tidak direncanakan."

🍃🍃🍃

"Mi, jalan yuk?"

"Ke taman atau makan ramen?"

"Dua-duanya juga hayu."

"ASEEKK AYO-AYO!"

"Gue tunggu di depan komplek yaaa!"

Telpon itu mati, Kamu segera siap-siap saat sedetik setelah Jaehyuk mematikan telpon itu.

Ini hari Minggu dan Kamu ingin refreshing, setelah melihat hal yang tidak mengenakan kemarin plus berantem perihal monyet dan dugong sama Junkyu, membuat Kamu jadi opertingking.

Bahkan Kamu sampe nanya ke Hyunsuk perihal muka Kamu, apakah mirip dugong apa tidak, dan jawaban Hyunsuk lumayan bagus, katanya begini

"Lo gak mirip dugong sih gue liat-liat, tapi lebih ke mirip katak."

Setidaknya Kamu gak mirip dugong.

"Kak, gue ke taman ya."

Kamu buru-buru membawa sepatu keluar. Hyunsuk yang lagi nonton berita di TV sambil makan cemilan cuma ngangguk doang.

"Hati-hati lo, pulangnya jangan lupa beli mie ayam."

"Beli aja sendiri."

"Yeee lu ya sama Kakak sendiri perhitungan banget. Gue kutuk jadi dugong baru tau rasa."

"EH IYA-IYA ASTAGHFIRULLOH JANGAN BAWA-BAWA DUGONG BISA TIDAK."

Kamu cuma menghela nafas, sedangkan Hyunsuk terngakak dalam diam.

Setelah berhasil memakai sepatu, Kamu pun keluar untuk segera menemui Jaehyuk yang mangkal di depan komplek.

***

"Lo mau ngomong apa Jae?"

Kamu meminum lemon tea yang tadi Kamu beli dari kedai minuman di dekat tempat ramen.

"Bentar, nafas dulu."

"APASI WKWK."

Kamu ketawa receh karena perkataan Jaehyuk. Sementara Jaehyuk mengatur nafasnya, lalu menatap Kamu yang sekarang mulai minum lagi lemon tea nya.

"Gue suka sama lo Mi, lo mau gak jadi pacar gue?"

UHUK

Kamu keselek, sedotan masuk ke tenggorokan Kamu. Canda.

Kamu terbatuk-batuk, memukul-mukul pelan dada Kamu. Berharap rasa keselek itu hilang. Kamu bener-bener kaget sama omongan Jaehyuk barusan.

"Jae? Lo ngomong apa barusan?"

Kamu natap Jaehyuk, Jaehyuk nyengir.

"Gue suka sama lo Mi, lo mau gak jadi pacar gue?"

Detik itu juga Kamu tertawa, sambil ngegeplak-geplak bahu Jaehyuk tak santai.

"Candaan lo lucu anjir, sampe keselek gue."

"Tapi gue gak bercanda Mi."

Kamu menghentikan tawa, lalu menatap Jaehyuk dengan dalam. Meneliti apakah ada aura-aura bercanda di mata Jaehyuk.

Tidak, yang Kamu lihat hanyalah bola mata indah Jaehyuk yang terlihat tulus menatap Kamu.

"Gue udah lama suka sama lo, bukan suka dalam hal persahabatan, tapi suka dalam hal laki-laki ke perempuan."

Kamu diem, mencerna kata-kata Jaehyuk.

Kamu sama sekali gak nyangka kalo Jaehyuk bakal ngomong ini ke Kamu, sedangkan Kamu sama sekali murni menganggap Jaehyuk itu sahabat Kamu, bukan hanya sahabat melainkan sudah Kamu anggap saudara.

Kamu tersenyum, lalu membawa Jaehyuk ke dalam pelukan Kamu. Jaehyuk yang di peluk oleh Kamu hanya bisa membalas dengan pikiran yang bertanya-tanya.

Asahi pergi, dengan perasaan yang sulit di artikan. Ada yang sakit, namun Asahi tidak tau di sebelah mana.

Setelah mendengar percakapan, bahkan melihat apa yang terjadi sama Kamu dan Jaehyuk, Asahi benar-benar ngelangkahin kakinya buat pergi dari kawasan taman itu.

Karena hari ini hari libur, tadi Asahi memutuskan untuk jogging dari rumahnya dan bertujuan ke taman. Saat sedang asik mengistirahatkan diri, mata Asahi melihat Kamu dan Jaehyuk yang sepertinya memang sengaja untuk main ke taman.

Lalu kenapa Asahi dan Kamu juga Jaehyuk tidak bertemu? Karena Asahi berada di sisi area taman, agak jauh dari danau sedangkan Kamu dan Jaehyuk berhadapan langsung dengan danau.

Tebakan Asahi benar tentang Kamu, Kamu yang gak mungkin suka sama Asahi.

Kamu mengusap punggung Jaehyuk, sungguh Kamu gak mau buat nyakitin hati nya, tapi Kamu gak ada perasaan sama sekali. Kalau-kalau Kamu menerima nya, lalu dengan tanpa rasa itu Kamu menjalin hubungan dengan Jaehyuk, itu sama saja bohong kan?

"Gue hargain perasaan lo Jae, gue juga salut lo berani ngomong apa yang lo rasain ke gue."

Kamu menghela nafas, sementara Jaehyuk agaknya sudah menebak apa yang mau Kamu katakan selanjutnya.

"Tapi maaf Jae, keknya gue cuma bisa jadi sahabat lo. Gak lebih dari itu."

Jaehyuk tersenyum, mencoba menghibur hatinya sendiri. Sementara Kamu melepaskan pelukan itu, Kamu menatap Jaehyuk yang sekarang tengah tersenyum.

"Gue gakpapa Mi, makasih karena lo udah mau bertahan jadi sahabat gue."

🍃🍃🍃

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang