enambelas

666 165 13
                                    

"Setiap manusia itu, diciptakan dengan kebaikan dan keburukan nya."

🍃🍃🍃

"AAAAAAAAAA."

"St, diem bego."

Suaranya membuat Kamu menghentikan teriakan itu, lalu cepat-cepat menolehnya.

"Astaga."

Kamu menganga melihat Asahi yang ternyata tadi menyentuh pundak Kamu. Asahi terlihat lempeng sambil meneliti Kamu.

"Lo kenapa bisa disini?"

Asahi menghela nafas,

"Lo ngikutin gue?"

Asahi melotot,

"Atau lo cenayang? Astaga, lo mau berubah jadi apa sekarang?"

Asahi kembali mendatarkan wajahnya,

"Jawab gue anjir! Jangan buat gue takut!"

"Gue mau jawab, tapi lo ngomong terus."

Kata Asahi dingin. Iya, Asahi dari tadi udah mau jawab, tapi Karena Kamu parno dan ngomong terus, Asahi jadi gak jadi ngomong.

"Rumah gue sekitaran sini."

"Terus kenapa lo bisa tau gue disini?"

Asahi tertawa garing sekejap, membuat Kamu agak ngeri.

"Gue bahkan gak tau lo ada disini."

"Terus kenapa lo bisa ketemu gue disini?"

"Takdir."

Kamu terdiam dengan pembicaraan Asahi yang entah mengarah kemana.

"Gue tadinya mau ke Supermarket."

Tambah Asahi, takut Kamu tidak mengerti.

Kamu menganggukan kepala tanda mengerti.

"Lo baru pulang kerkom?"

Tanya Asahi. Kamu mengangguk lagi, raut wajahmu terlihat cemas. Asahi yang  melihat itu peka, akan Kamu yang ketakutan karena pulang terlalu malam.

"Yuk pulang, gue anterin."

Kata Asahi lagi, merasa kasihan dengan Kamu yang udah keringetan itu. Takut banget sumpah.

"Serius? Lo mau nganterin gue?"

Tanya Kamu berbinar. Asahi hanya mengangguk sambil melangkahkan lagi kakinya.

"Jangan lebay, atau gue tinggal."

"I-iya."

Kamu cepat-cepat mengikuti langkah Asahi. Asahi yang sudah lebih dulu jalan hanya tersenyum dalam diam.

"Btw, lo mau ngapain ke Supermarket malem-malem begini?"

Kamu memulai topik pembicaraan.

"Junghwan rese pengen camilan, jadi gue beliin."

Kamu menatap Asahi tidak percaya detik itu juga. Asahi yang mendapat perlakuan itu malah mengusap wajahmu asal, membuat Kamu tidak lagi menatap Asahi.

"Lo Kakak yang baik, kek Kakak gue."

Ucap Kamu sambil fokus ke jalan lagi. Asahi mengangguk, "Oh.. lo punya Kakak?"

Kamu mengangguk antusias, "Gue bersyukur banget punya Kakak kek dia. Nyebelin-nyebelin juga keliatan banget sayangnya."

Asahi tertawa sekejap lalu kembali hening.

"Lo sayang juga kan sama Junghwan?"

Asahi menatap Kamu karena pertanyaan itu. Kamu mengikuti tatapan Asahi.

"Dia segalanya buat gue, gak mungkin gue gak sayang sama dia."

***

"Makasih ya Sa."

Asahi mengangguk sambil matanya menatap ke sebagian area rumah Kamu.

"Rumah yang nyaman."

Komentar Asahi.

Kamu tertawa, "Kek apa aja lo ngomentarin rumah gue."

"Gue pulang ya?"

Asahi mengeratkan pegangannya pada kantong keresek supermarket yang berisi camilan itu.

"Oh oke, hati-hati ya. Chat gue kalo udah sampe."

Kata Kamu.

Asahi menatap Kamu sambil mengernyitkan dahinya bingung.

"Emang lo siapa gue?"

Kamu melotot mendapat pertanyaan itu,

"Gue kan eu gue.."

Kamu mencari jawaban sebisa mungkin. Sementara Asahi hanya menatap Kamu sambil menunggu kata apa yang akan di  ucapkan sama Kamu.

"Chin gu, kita kan friend."

Asahi menatap Kamu agak lama dan, "Oh iya, gue udah sepakat temenan sama lo ya."

Kamu menatap Asahi tidak percaya, semudah itu melupakan pertemanan?

"Hati-hati!"

Kata Kamu sambil melambaikan tangan.

Asahi hanya mengangguk dan lalu melangkahkan kakinya perlahan meninggalkan Kamu yang masih diam di tempat.

"Abis nyari mangsa ya lo?"

"ASTAGA!"

BUGH

"Aw! Sakit anjir!"

Itu Hyunsuk, memegangi tangannya yang baru saja dapat hantaman maut dari Kamu.

"Ya lagian ngagetin!"

"Siapa tadi? Pacar? Ganteng ih lum-

"Berisik!"

Kamu menutup mulut Hyunsuk paksa. Yang ditutup mulutnya cuma cengangas-cengenges.

"Abis tidur ya lo Kak?"

"Hoaam."

Hyunsuk meregangkan badannya, "Iya, terus denger ada langkah kaki, kebangun deh."

"Sialan lo! Tadi gue mau minta jemput, Hp lo nya gak aktif."

Kata Kamu menatap Hyunsuk sebal.

"Hp gue di charger hehe."

"Untung Kakak."

🍃🍃🍃

DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang