"Yar, tangan lo kenapa sih sebenernya?" tanya Nesha sambil membolak-balikkan pergelangan tangan Yara yang ditumbuhi memar kebiruan.
"Gak apa-apa," tampil Yara menarik tangannya dari Nesha.
Tadi, ketika Nesha baru saja tiba di sekolah dan kondisi kelas masih sangat sepi, ia tak sengaja melihat Yara sedang mengompres tangannya menggunakan handuk kecil. Saat Nesha lihat dari dekat, ia terkejut melihat banyaknya memar dari pergelangan sampai sikut cewek itu.
"Lo ngebohong mulu, Yar. Jujur kenapa. Itu memar pasti gara-gara ada apa-apa," kata Nesha kesal Yara selalu menutupi masalahnya dari Nada dan dirinya.
"Diem lo! Gue gak apa-apa. Maksa banget," semprot Yara kemudian merapikan handuknya.
"Permisi, Kak."
Nesha dan Yara menoleh ke sumber suara. Ada gadis asing menyembulkan kepalanya di ambang pintu kelas XII Akuntansi 3.
"Iya? Cari siapa?" tanya Nesha menghampiri gadis itu.
"Kak Nada nya udah dateng belum, Kak?"
"Belum. Kamu siapanya Nada? Ntar kalau dia udah dateng, aku sampein."
"Aku Diandra. Tolong bilangin sama Kak Nada, ntar pas jam istirahat ketemuan di taman."
"Oke, aman."
"Makasih, ya, Kak." Diandra hendak melenggang, tapi Nesha tiba-tiba menahannya. "Eh, kenapa, Kak?"
"HAHAHA!"
Diandra terkejut mendengar Nesha tiba-tiba tertawa seperti orang overdosis. "Eh? Kakak kenapa ketawa?"
"HAHAHAHA! Gak apa-apa. Ngakak aja liat jendela," kata Nesha Sedaya menunjuk jendela, masih dengan sisa-sisa tawanya yang belum sepenuhnya melebur.
Diandra mengernyit. Ada, ya, orang yang ngakak melihat jendela?
"Gak usah kaget, Deck. Dia orangnya emang hobi ketawa. Katanya sih dulu ibunya pas hamil dia ngidam pengen ngusap kotak ketawa Ammar Zoni," celetuk Yara ikut bergabung sembari bertumpu tangan pada tembok.
Nesha langsung mendelik. "Oh iya. Kalau kamu ketemu sama Kakak ini hati-hati, ya," bisiknya, tetapi masih bisa Yara dengar.
"Emangnya kenapa, Kak?"
"Dia punya kelamin ganda. Kadang jadi cowok, kadang jadi cewek. Katanya sih dulu pas ibunya hamil, ibunya ngidam azan di masjid," balas Nesha tersenyum penuh kepuasan.
"Dasar cewek jelek," semprot Yara ditunjukkan untuk Nesha.
"Dih, kayak yang nggak aja." Nesha mendengkus seraya memutar bola matanya.
"Eh, coba. Menurut lo cantikan gue apa cewek aneh ini?" tanya Yara meminta pendapat Diandra.
"Masih nanya lagi lo. Ya cantikan gue lah ke mana-mana juga." Nesha mengibaskan rambutnya ala-ala artis iklan duta sampo lain.
Diandra terhimpit. Bisa-bisanya kedatangannya ke kelas ini jadi melebar. Oke, karena sewaktu SMP Diandra diajarkan keadilan oleh guru di PKN, mari terapkan pada hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAMEN KEREN [END]
Teen FictionCOWOK FIKSI ITU NYATA! Kata siapa tokoh fiksi dalam cerita Wattpad tidak bisa jadi kenyataan? Buktinya, sosok gadis pecinta musik bernama Nada menemukan cowok fiksi dalam cerita Wattpad yang dibacanya dalam bentuk seorang pengamen keren yang selalu...