Lapangan utama SMK Gemintang kini dipadati oleh siswa-siswi dari berbagai jurusan yang akan menonton pertandingan basket putri di pinggir lapang. Di sebelah utara lapangan pun ada tenda bazar anak-anak OSIS yang menyediakan berbagai macam makanan dengan harga ramah. Bagi mereka yang merasa lapar, bisa mendatangi bazar anak OSIS karena spesial di acara classmeet, kantin dilarang buka.
Namun, animo siswa di lapangan kalah telak dengan animo siswa di dalam aula sekolah. Berbagai persiapan dilakukan oleh pihak panitia untuk menyambut pelaksaan lomba menyanyi. Panggung mini, tapi terlihat megah sudah dipasang di paling depan. Di sebelah kanan panggung pun sudah disiapkan dua meja dan kursi untuk juri menilai penampilan para calon peserta lomba bernyanyi. Terlebih saat mendengar Dika menjadi salah satu peserta, membuat para kaum hawa langsung berbondong-bondong mendatangi aula sekadar ingin melihat Dika bermain gitar dan mendengar suaranya yang merdu. Mereka juga penaran, dengan siapa Dika berduet di atas panggung nanti.
Salah satu kelas di jurusan farmasi dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para calon peserta bernyanyi. Semua para peserta baik yang duet maupun solo sudah lengkap di tempat itu. Perasaan mereka campur aduk. Bukan karena takut kalah, tapi takut apa yang mereka tampillan di depan seluruh siswa tidak maksimal dan justru memancing tawa meledek dari bibir mereka.
"Ekhem."
Nada yang saat itu tengah bermain ponsel, pandangannya lalu mendongak manakala Naina berdeham.
"Yakin lo bisa menang? Gue sama Dika duet loh. Pasti pecah," kata Naina dengan seringai angkuhnya.
Nada menghela napas pelan. "Gue gak peduli mau menang atau kalah. Gue cuman mau partisipasi meraihin acara ini doang."
Mendengar itu, Naina tidak suka. "Dih, sok banget lo. Najis!" Kemudian cewek itu memutar bola matanya malas seraya bergidik jijik.
"Terserah lo deh. Yang penting seneng." Setelah mengucap demikian, Nada bangkit berdiri berbaris sesuai nomor urutan karena perlombaan siap dimulai.
*****
Pagi menjelang siang itu, langit tampak membiru cerah disinari matahari. Gelora tepuk tangan menggema dalam ruangan tertutup yang didominasi berwarna putih itu saat dua orang MC dari anggota OSIS berdiri di tengah-tengah mereka. "Baik, tanpa berlama-lama lagi, langsung aja kita panggilkan peserta dengan nomor urut pertama. Atas Nama Dika dan Naina!"
Semakin keras dan meriah saja ketika nama Dika disebut. Apalagi gadis-gadis memekik heboh ketika Dika naik ke atas panggung. Wajahnya yang terekspos ebbas membuat kaum hawa tergila-gila. Mereka berterimakasih kepada pihak panitia telah menyediakan fasilitas sehingga mereka bisa menatap Dika sedekat ini.
"Cek cek."
Itu suara Dika. Dan begini respons mereka mendengar suara Dika.
"AAAA DIKA SUARA LO MERDU BANGET!"
"GANTENG SEMANGAT, YAAA!"
"DIKAAA! GUE SUKA LO, LO SUKA GUE GAK?!"
Dika mencoba mengabaikan teriakan gadis-gadis itu dan fokus mempersiapkan penampilan terbaiknya bersama Naina pada hari ini. Sembari memetik senar gitar dengan nada ringan di atas kursi, Dika memberi kode kepada Naina untuk mengumumkan kepada penonton, lagu apa yang akan mereka bawa hari ini.
"Halo semuanya!" sapa Naina dengan suara lembutnya yang membelai telinga.
"HALO!" sahut penonton serempak.
"Perkenalkan, aku Naina dan temen duetku, Dika. Pada hari yang cerah ini, kita akan membawakan lagu HIVI berjudul Mata ke Hati."
"Enjoy it, guys! HIVI, Mata ke Hati," sambung Dika yang membuat semuanya langsung membisu untuk menikmati lagu yang mereka bawakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAMEN KEREN [END]
Novela JuvenilCOWOK FIKSI ITU NYATA! Kata siapa tokoh fiksi dalam cerita Wattpad tidak bisa jadi kenyataan? Buktinya, sosok gadis pecinta musik bernama Nada menemukan cowok fiksi dalam cerita Wattpad yang dibacanya dalam bentuk seorang pengamen keren yang selalu...