26. Teman Duet

15 9 0
                                    

Terbalut jaket rajut berwarna ungu, Nada berdiri di depan gerbang rumahnya untuk menunggu pesanan ojek online-nya yang belum datang. Kembali, ia bangun terlambat lagi karena semalam begadang mengerjakan tugas yang kelupaan ia kerjakan. Ingin mengendarai motor sendiri, tapi itu hal tidak mungkin sebab hari sudah terlalu siang. Taulah, Nada mengendarai motor dengan begitu lambat. Bahkan setiap kali dia mengendarai motor sendiri, banyak klakson bertebaran karena mengagokkan pengendara lain.

Nadir? Jangan ditanya. Laki-laki itu sibuk menjemput jajaran pacarnya yang mengantre untuk datang ke kampus.

"Ish, lama banget!" gerutu Nada mengembungkan pipinya.

Padahal dilihat dari aplikasi, posisi gojek-nya tinggal beberapa meter lagi sampai di rumahnya. Apa jangan-jangan driver gojek sengaja mengulur-ulur waktu supaya Nada kesiangan. Masa sih ada gojek kayak gitu?

Gojek
Halo selamat pagi Mbak
Hari ini cerah banget ya
Kayak senyumnya Mbak

Nada melototkan matanya membaca isi pesan dari driver-nya. Wah, gedeg banget Nada dapat driver buaya gini. Jangan-jangan saat masuk gojek ini orang pakai jalur orang dalam. Nada yakin itu.

Nada
Y pagi
Dimana Mas?

Gojek
Di hatimu

Nada
Gk lucu mas
Buruan saya kesiangan

Gojek
Oke saya otw

"Salah apa gue semalem sampe dapet driver prik kayak gini."

Selang dua menit, akhirnya driver gojek Nada tiba. Tertutup helm full face tidak bisa membuat Nada melihat wajah menyebalkan itu. Kalau bukan karena takut terlambat, sudah Nada cakar sampai beruntusan.

"Lama banget, sih, Mas," sinis Nada sambil menerima uluran helm dari driver gojek tersebut. Maklumlah, hari ini merupakan hari pertamanya haid di bulan ini.

"Naik," titah diver gojek itu.

Sembari naik ke atas motor, kening Nada mengerut. Tunggu-tunggu... Nada seperti pernah mendengar suara ini.

Di chat aja omongannya kek buaya kesurupan. Pas udah ketemu suaranya pelan kek cacing kecentet mobil Beko, batin Nada sebal.

Motor pun melaju. Namun, baru beberapa meter keluar dari kavling Nada, kecepatan motor tiba-tib naik drastis hingga mencapai angka 80 km/jam. Bahkan driver itu nyaris menabrak truk molen yang berada di depannya. Nada sudah menjerit-jerit tak karuan sembari memukul bahu sang driver hingga membuat kecepatan kembali normal.

"Heh, Mas! Kalau mau mati jangan ngajak-ngajak orang dong!" emosi Nada meledak-ledak.

"Ya."

"Dih! Udahlah, cancel aja. Saya berhenti di sini," pinta Nada yang mood-nya berantakan.

"Emang gak takut kesiangan, hm?"

Pergerakan tangan Nada yang hendak membuka helm terhenti dengan tatapan terpaku pada driver yang membocengnya. Suara itu... suara itu sangat-sangat Nada kenal. Namun, Nada tidak bisa memastikan apakah suara itu benar suara dia atau bukan. Sebab wajah driver kini tertutup helm full face.

"Mas siapa, sih?" tanya Nada gemetaran.

"Punyanya Mbak."

"Maksud?"

Driver itu membuka helm full face-nya lalu menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya Nada saat melihat wajah driver yang sebenarnya adalah sosok Atalanta Dika Nurdiansyah. "DIKA?!"

"Hai! Seru, ya, boncengan gini. First time loh gue jemput lo pergi sekolah," ujar Dika diakhiri kekehan kecil.

Nada masih belum bisa berkata-kata. Nada tidak tahu cowok itu mendapat atribut gojek darimana sampai serapi ini proses penyamarannya.

PENGAMEN KEREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang