Seperti badai, Ganendra berlalu meninggalkan kekacauan di unitnya. Anak anjing yang lucu itu kini sudah memberikan tanda di berbagai tempat di rumahnya. Aroma kencing anjing sangat kental terasa di hidungnya hingga ia harus membuka pintu balkon lebar-lebar serta mematikan pendingin ruangan. Memastikan pagar pembatas balkon terpasang dengan rapi dan kokoh lalu membuat berbagai macam barikade agar Himeka tidak dapat menjangkaunya.Litter box sudah berada di dalam kamar mandi tetapi si kecil belum bernama ini terus-terusan memilih untuk kencing di berbagai tempat. Nadira tahu tidak cukup sekali saja untuk mengajari anak anjing ini mengenai tempatnya pipis. Ia melirik pada bokong Himeka yang mengenakan popok dan keinginan untuk menggunakan popok itu pada si anak anjing muncul. "Last resort, Nadi. Itu last resort. Ajarin dulu beberapa hari ini." ucapnya pada diri sendiri, meskipun tidak yakin ia akan mampu melawan keinginan untuk memiliki rumah yang wangi.
Nadira mengangkat si anjing ini dan meletakkannya di atas litter box. Mengembalikannya di sana setiap kali ia ingin kabur. "Kamu jangan ke mana-mana dulu. Di sini sebentar, tadi kan habis minum susu." katanya. Himeka yang ikut berjongkok di sisinya terkikik dengan kedua tangan menutupi mulut saat melihat upaya si anak anjing untuk kabur terus menerus. "Hime juga harus belajar pipis di toilet, gak pakai pampers lagi." lanjutnya. Himeka mengangguk-anggukkan kepalanya, entah paham atau tidak.
Ia meletakkan litter box di samping toilet yang dengan Himeka yang duduk di atasnya tanpa popok. "Sekalian ajalah udah." Ucapnya pada diri sendiri. Ia berjongkok, menunggui kedua makhluk yang berbeda jenis itu selesai dengan buang air kecilnya hingga lebih dari setengah jam lalu memboyong mereka keluar dari kamar mandi.
**
Ia baru dikabari akan adanya pertemuan dadakan di malam hari sebelum tidur. Rhea bertemu lagi dengan Janu katanya dan mereka dengan senang hati berkumpul untuk brunch sebagai kamuflase untuk mencecar Rhea dengan berbagai macam pertanyaan. Apa yang selanjutnya akan terjadi pada hubungan mereka, bagaimana pertemuannya dan hal-hal lainnya yang tidka perlu dijabarkan satu persatu karena pertanyaan Farras sangat tidak dapat dijelaskan. Bisa-bisa cerita ini berubah menjadi steamy romance.
Ia memboyong Himeka dan juga si-anak-anjing-belum-bernama itu ke tempat pertemuan dan mendapatkan tatapan aneh dari ketiga sahabatnya. Dua anak kecil yang berada di sana berteriak kegirangan, sangat jomplang dengan reaksi ibu mereka.
"Sejak kapan lo punya anak anjing?" Farras lebih dulu menyuarakan apa yang ada di kepalanya. Bahkan sebelum ia menaruk kbarang-barang dan meletakkan bokongnya di atas sofa. "Anak anjing dengan popok pula." Imbuhnya saat menyadari apa yang dikenakan oleh anak anjing itu di bokongnya.
"Sejak kemarin dan dia harus pakai popok kalau gak mau satu ruangan ini mau pesingnya." Jawabnya dengan suara lemah, ia terlalu lelah sejak pagi ini karena memboyong Himeka dan si anak anjing itu ke sini pagi-pagi ternyata perlu tenaga ekstra. Jawabannya membuat ketiga sahabatnya mengernyitkan hidung, mungkin membayangkan sewangi apa. Mungkin kalau mereka mau tahu jawabannya bisa berkunjung ke rumahnya setelah ini.
"Lo beli di mana?" Kali ini giliran Damayanti yang bertanya penuh dengan minat. Jarang-jarang wanita itu tertarik dengan makhluk hidup. "Dikasih. Gak dikasih juga sih, katanya foster. Titip sementara gitu sama gue." Jawabannya kali ini menarik minat semua orang dewasa di sana karena mata mereka berkilat-kilat penuh dengan keingin tahuan.
"Siapa yang kasih?" Rhea melemparkan pertanyaan itu terlebih dahulu sebelum dua orang lainnya sempat membuka mulut mereka.
Zero-Sum Love jadi 45.000 nii di tgl 1 Mei 2021 di Lontara.app, yang belum punya bisa beli besok mumpung mure, harga kemarin 69.000 soalnya. Yang udah beli boleh absen sinii 🙈
Btw part 14 2/2 sampai target 200 komen dl baru part 15 2/2 up yaaw man teman.
Sequential Love kemarin #1 mature, thank you sooooo much!
Target part 15 1/2 sampai 20 2/2 @300 komen biar bisa update part 21 1/2 &. 2/2, jadi bisa nyicil sambil aku masukin pelan-pelan.
Terima kasih sudah baca, tinggalin komen dan bintang!
30/4/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequential Love [FIN]
Любовные романыTrigger warning and may contain some mature convos. Bercerai tidak pernah ada di dalam kamus Nadira. Sebagai seorang yang hopelessly romantic, Nadira selalu berharap cinta pertamanya akan menjadi yang terakhir, yang berarti seperti janji pernikaha...