Sequential Love - 29 - Aku-Kamu [FIN]

9.8K 437 29
                                    

"Kamu kalau bantuin aku ini maksudnya supaya aku bayar jasa kamu dan kurangin harganya ya?" candaan berbalut kesal itu diucapkannya suatu sore, saking kesal pria itu sama sekali tidak mengindahkan penolakannya atas bantuan yang tidak diminta.

"Waduh, niatan aku ketahuan ya? Maksudnya supaya nanti di akhir aku punya argumen, kan aku juga bantuin, kenapa harganya segini?" balas pria itu, berjalan dengan boks besar di tangannya ke arah taman belakang.

Kali ini mereka sedang membereskan rumah pohon yang baru saja selesai di bangun. Sesuai permintaan Ganendra, rumah pohon itu tidak tinggi, hanya setinggi tubuh pria itu agar ia dapat mengintip kalau keponakannya sedang bermain di sana dan alasan utamanya masih agar tidak berbahaya. Ide tidak wajar pria itu lainnya adalah dengan menambahkan playmat yang cukup tebal di sekelilingnya agar saat terjatuh setidaknya masih ada bantalan. Nadira harus memastikan telinganya tidak sedang bermasalah dan meminta Ganendra mengulangi ucapannya agar benar-benar yakin.

"Kamu yakin mau pakai playmat?"

"Yakin, kalau mereka jatuh lebih bahaya. Playmat di luar juga gak masalah kan? Yang tebal itu lho, yang warna-warni, kayaknya aku pernah lihat deh beberapa kali di postingan teman."

Nadira membuka ponselnya, mengetikkan playmat di mesin pencari hingga gambar-gambar keluar. Mencari benda yang dimaksudkan oleh Ganendra agar tidak salah nanti. "Maksud kamu ini?" Nadira menunjukkan benda dengan warna-warna pastel. Harganya mahal baginya, apalagi untuk diletakkan di luar ruangan seperti ini. Tapi, client wants, client gets kan?

"Iya, itu!"

"Ini namanya bumper mat. Okay."

"Kamu gak ada penolakan?"

Nadira melihat Ganendra yang tampakanya aneh dengan rencananya yang disetujui tanpa ada perdebatan. "Enggak lah. Ini rumah kamu, uang kamu ya terserah kamu mau diapain." Jawabnya. Ia sudah berdamai dengan dirinya sendiri untuk hal-hal seperti ini. Sadar kalau orang-orang dengan uang berlebih cenderung mempunyai hal aneh atau melakukan hal aneh. "Selama kamu mampu buat beli barangnya, aku gak ada masalah. Kecuali, kamu mau dan pas aku beli kamu bilang kemahalan trus gak mau bayar, itu baru aku ada masalah." Sambungnya dengan kekehan.

Ia menyebutkan sederet angka untuk harga yang bumper itu yang disetujui Ganendra. Jika diukur, ia hanya memerlukan satu set saja untuk sekeliling rumah pohon itu. Ia bisa memesannya dari marketplace dan tinggal menunggu barang datang saja.
Ganendra yang diam saja di sampingnya membuatnya merasa aneh. Biasanya mulut pria itu tidak berhenti mengocehkan hal-hal tidak penting atau menggoda kedua asistennya, tetapi setelah pembicaraannya tadi, Ganenda lebih bayak diam dan menjadi bystander. Sesekali ia melirik pria itu yang melemparkan bola untuk Giant yang dengan senang hati menangkapnya, atau menggaruk perut Boo yang tengah ngadem di bahan pohon. Nadira mencoba mengabaikannya, tetapi matanya tidak henti-henti mengikuti pergerakan Ganendra yang selalu tidak jauh dari taman belakang. Antara bermain dengan anjing-anjingnya atau membantu untuk menggemburkan tanah untuk calon tempat Bibi bercocok tanam. Pria itu sengaja membuat tiga kotak dari batu bata yang disemen berukuran 2x2 meter. Bagian dalamnya ditambahkan tanah dan juga pupuk.

Karena tidak tahan dengan pria itu yang tidak juga mengeluarkan suara, ia mendatanginya. "Kamu tau banyak soal cocok tanam?"

Ganendra yang tengah memindahkan tanah dengan cangkul menjawabnya dengan tawa ringan, "Engga, aku buta banget. Kemarin sempat obrolin sama Anu soal ini, ternyata dia lumayan tau banyak karena ibunya suka bercocok tanam juga. Ini pupuk kompos dikirimin sama dia, katanya hasil bikinan ibunya sendiri." Ganendra menunjuk pada karung berwarna cokelat yang tergeletak di sebelah tanah yang sedang dipindahkannya.
Nadira maju mundur ingin menanyakan kenapa pria itu diam dan kenapa juga ia peduli dengan diamnya Ganendra? Akhirnya ia tidak peduli dan memilih untuk menuntaskan rasa penasarannya, "Kamu kenapa diam? Ada yang gak disuka dari rumah pohonnya?"

Gerakan cangkul Ganendra yang tertancap pada pupuk kompos berhenti seketika, pria itu berdiri dengan kedua tangan berada di ujung cangkul, menatap lurus padanya dengan cengiran. Nadira harus berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri setiap matanya sedikit-demi sedikit turun dari kepala pria itu dan bersarang pada lengannya yang kini terlihat sepenuhnya karena Ganendra melipat lengan bajunya hingga ke bahu.

"Gak ada, aku pikir kamu bakalan protes dan kita bisa debat untuk hal-hal gak penting kayak masalah kalung kemarin."

"Dan aku diusir setelah pekerjaan selesai ditambah kemungkinan kehilangan klien?"

Cengiran di wajah Ganendra luntur seketika. "Kalau kamu masih ungkit-ungkit itu, berarti aku keterlaluan banget, ya?"

Nadira menggeleng dengan panik, "Aku cuma bercanda."

Pria itu hanya mengangguk singkat sebelum mengucapkan kalimat yang membuat dadanya berdesir, "Gak apa kamu kehilangan aku sebagai klien, tapi kamu bisa dapetin aku dengan status yang lain."

Entah karena tatapan mata Ganendra yang menguncinya tampak tulus atau karena apa yang diucapkan pria itu barusan membuat gejolak di perutnya. Seakan kupu-kupu yang telah bertahun-tahun tidak menghampirinya kembali bermunculan dan beterbangan ke sekeliling perutnya, membuat rasa geli yang merambat hingga ke jantungnya yang kini berdetak tidak terkendali.

Hilang sudah bayangan kalau pria itu adalah sekedar klien yang tidak akan dijumpainya lagi setelah pekerjaan ini selesai. Omong-omong, klien mana yang bermain dengan anaknya atau ikut acara kumpul-kumpul dengan para sahabatnya?

A/n teman-teman, cerita ini sampai di sini aja repubnya. Cerita ini sudah tamat oktober 2021.

Bagi yang mau baca lanjutannya bisa ke Lontara.app/install (avail untuk ios dan android) seharga 59.000. untuk sekarang Sequential Love hanya ada di Lontara.app ya, nggak ada hardcopy-nya arau pdfnya. Untuk teman-teman yang menggunakan BCA bisa ikutin langkah di gambar di bawah ini ya

Bedanya apa? Bedanya 30ribu++ kata lebih banyak, ada PoV Ganendra juga di versi Lontara.app

Sebagai pengganti nggak bisa baca di WP, teman-teman bisa ikutan giveawaynya di IG @akudadodado, ada 3 pemenang yang diumumkan 30/11/21 nanti.

Sekali lagi terima kasih untuk yang sudah mengikuti perjalanan mereka di WP, semoga bisa bertemu di lontara.app!

Ps yang butuh bacaan di WP, bisa ke kedua cerita ini ya. Part keduanya lengkap di wp :)

 Part keduanya lengkap di wp :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sequential Love [FIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang