memories

987 126 11
                                    

hai semua, maaf banget baru update. kegiatan perkuliahan gue sibuk bangettt, jadi maaf ya sekali lagi. semoga kalian masih nunggu wkwk maaf juga klo ini tidak begitu memuaskan. semoga habis UAS nanti gue bisa rajin update, ya! makasih semuanya <3



memories (plural noun): something remembered from the past; a recollection.



Keadaan rumah keluarga Park terasa semakin hampa setiap harinya. Ya, walaupun terkadang Renjun suka bermain bersama sepupu-sepupunya serta mendungan teman-temannya ke rumah. Tapi keseruan itu hanya berlangsung sementara. Begitu mereka pulang, semua langsung sepi kembali. Sama halnya ketika teman-teman Chanyeol atau Wendy datang ke rumah.

Sebenarnya, Wendy benci kedatangan orang-orang. Bukan hanya karena masih adanya virus corona. Tetapi mereka datang ke rumah seolah-olah ingin bercengkerama, padahal aslinya mereka hanyalah mengasihani keluarga Park ini. Wendy tahu betul itu. Hanya saja ia tetap diam dan menjalaninya. Karena jika Wendy mengutarakan perasaannya, tentu ia akan semakin dikasihani.

"Wendy-ya," panggil Chanyeol begitu memasuki ruang kerja Wendy.

Wendy menengok kemudian tersenyum. "Ada apa?" tanyanya.

"Makan malam apa hari ini?" 

"Hmmm... Aku jujur masih bingung. Tadinya mau meminta ahjumma untuk memasak. Tapi dia izin pulang karena ada acara keluarga di kampungnya."

Chanyeol tersenyum lebar. "Ayo, ke supermarket. Kita belanja. Aku ingin makan samgyeopsal dan gimbab buatanmu."

Wendy terkekeh. "Ya sudah, aku ganti baju dulu. Bagaimana dengan Renjun?"

"Anaknya sedang di gym bersama teman-temannya. Biarkan saja."

"Baiklah."

Mereka berdua pun segera bersiap-siap kemudian pergi ke supermarket.





Chanyeol menarik troli kemudian mengejar Wendy yang sudah masuk duluan ke dalam area supermarket. Wendy sendiri sedang berjalan menuju area sayur mayur. 

"Kamu ambil bahan gimbab, aku ke tempat daging, ya?" usul Chanyeol.

"Boleh. Jangan lama-lama, ya," jawab Wendy. "Dan jangan jajan yang lain!"

Chanyeol terkekeh. "Iya, sayangku."

Cukup lama Wendy memilih bahan gimbab. Setelah selesai ia menyusul Chanyeol ke tempat daging. Perasaan Wendy sudah tidak enak. Benar saja, Chanyeol sudah lenyap dari tempat daging. Wendy tahu betul suaminya ini tidak bisa tidak jajan di supermarket. Sudah seperti anak kecil saja. Wendy sendiri sudah malas mencari sehingga ia pun merogoh tas nya dan menelepon Chanyeol.

"Sayang, aku di tempat makanan ringan. Ada yang baru," ucap Chanyeol begitu mengangkat telepon.

"Aku kesana, ya," ucap Wendy kemudian menutup telepon.

Ia berjalan dengan tangan penuh plastik sayuran. Sesampainya di tempat Chanyeol, Wendy langsung menjatuhkan semua barang bawaannya ke dalam troli. Chanyeol mengambil beberapa snack baru yang ia maksud sebelumnya. Wendy menggelengkan kepalanya kemudian menghela napas.

"Sudah kubilang jangan jajan," keluh Wendy.

"Sedikit saja, sayang. Yaampun..." kata Chanyeol. 

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang