strained

3K 376 29
                                    

Semoga gak bosen-bosen saya ingetin untuk VOTE ya, hehe! Thanks!




strained (adj) : showing signs of tiredness or nervous tension.

Sepulang dari les piano, Renjun pergi ke minimarket bersama Chenle. Mereka berdua selalu menunggu jemputan di minimarket sebelah tempat les. Chenle lebih muda 1 tahun dari Renjun dan mereka sekolah di tempat yang berbeda. Mereka sudah les bersama semenjak mereka SD. Makanya mereka akrab sekali.

"Hyung, besok mau main ke rumahku? Ayahku baru saja beli PS5," pinta Chenle.

"Memangnya besok kamu tidak ada les?" tanya Renjun.

"Tidak, karena gurunya sedang pergi keluar negeri."

"Baiklah baiklah... Tapi jangan main yang susah-susah. Kamu tahu sendiri hyung payah bermain PS."

Chenle mengangguk mantap. "Tentu saja! Hyung memang yang terbaik!"

Renjun tertawa. "Jangan berlebihan, Chenle-ya."

Tak lama sebuah mobil tesla putih muncul di depan minimarket. Itu adalah mobil Chenle. Chenle segera membayar es krimnya kemudian berjalan memasuki mobil. Renjun melambaikan tangan kepadanya seiring mobilnya berjalan. Ia kini menunggu jemputannya di depan minimarket sembari meminum susu pisang.

Sebuah mobil lexus hitam terparkir sempurna di depan minimarket. Renjun senang melihat mobil itu. Kenapa? Karena berarti yang menjemput adalah ibunya. Jarang-jarang Wendy bisa menjemput Renjun. Seumur-umur Renjun les, waktu dimana Wendy menjemputnya bisa dihitung jari. 

"Eomma! Aku senang eomma yang menjemput," ujar Renjun sambil memasuki mobil.

Wendy mengelus kepala Renjun. "Ayo kita pulang. Setelah mengantarmu eomma harus kembali lagi ke kantor."

Renjun mengangguk. Tapi dia merasa aneh. Dia mencium bau anggur di dalam mobil. Ia melirik diam-diam ke arah jok belakang. Benar saja, di belakang ada botol wine yang isinya tinggal setengah. Renjun jadi was-was kemudian memerhatikan ibunya. Dia bisa melihat ada noda anggur pada kemeja putih Wendy. Mata ibunya juga agak merah.

"Eomma, jangan ngebut-ngebut," kata Renjun.

"Jika tidak mengebut, eomma akan telat kembali ke kantor. Sudah tidak apa-apa," kata Wendy kemudian menancapkan gasnya dalam-dalam.

Semoga saja aku tidak mati hari ini, batin Renjun sambil memasang seat belt.




Renjun merebahkan dirinya di atas kasur. Dia mulai membuka ponselnya. Sungguh terkejut dirinya melihat notifikasi yang sangat banyak. Ratusan notifikasi dan semuanya dari teman-temannya. Terutama Shuhua. Renjun penasaran dan ia pun menelpon Shuhua.

"Tolol, kemana saja sih kamu?!" bentak Shuhua.

"Aku les piano, Hua. Ada apa sih?! Aku belum membaca pesan-pesan dari teman-teman yang lain!" seru Renjun sambil jalan ke arah balkon kamarnya.

"Videomu dan... ayahmu tempo hari tersebar di grup ibu-ibu sosialita. Sekarang bahkan sudah tersebar di seluruh grup kelas sekolah," jelas Shuhua.

Bagai disambar petir, Renjun merasakan sakit yang luar biasa pada dada dan kepalanya. Dia berpegangan kepada pagar balkon. Helaan napas panjang dia hembuskan sembari mengumpat.

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang