unexpected

1.1K 144 11
                                    

api yang disulut dah mulai membara, nih. keknya bakal panjang chapter ini. sabar-sabar ya bacanya WKWK




unexpected (adj): not expected or regarded as likely to happen.



Pagi sudah datang dan kondisi Yuan dapat dikatakan membaik karena anak itu tidak lagi tersengal-sengal seperti semalam. Hanya saja nafsu makannya berkurang dan Wendy pun sudah menyerah membujuknya. Tepat pukul 9 pagi, dokter keluarga datang bersama dengan dua dokter lainnya. Mereka bertiga datang menggunakan hazmat. 

"Ah, dokter. Bisakah Anda memeriksa Yuan selagi kami di test? Ia demam semalam dan napasnya sempat tersengal. Sekarang tak mau makan sama sekali," pinta Wendy kepada dokter.

"Tentu saja, dengan senang hati. Kalian ke ruang tamu lah dulu. Biar Yuan saya periksa disini." Dokter tersenyum sembari mengarahkan dua dokter lainnya untuk segera melakukan test covid pada Wendy dan Chanyeol.

"Terima kasih, dok," ujar Chanyeol kemudian berjalan menyusul ke ruang tamu.

Hampir setengah jam Wendy dan Chanyeol berada di ruang tamu sampai Renjun datang dari atas. Penampilannya kusut khas mahasiswa yang begadang semalaman. Ia terpaksa bangun pagi demi test covid kemudian setelahnya ia akan tidur kembali. Langkah kaki membawanya ke ruang tamu, menyusul kedua orang tuanya untuk di test. 

Butuh waktu yang cukup lama sampai seluruh anggota keluarga Park ini selesai di test. Beruntung semuanya negatif. Walaupun begitu, mereka harus tetap waspada dan tidak over-excited.  Bagaimana dengan Yuan? Nampaknya anak itu hanya demam biasa, tapi bukan berarti Wendy jadi lega. Dia tetap khawatir.

"Kalau begitu kami permisi. Sehat selalu, ya," ujar dokter kemudian berjalan keluar rumah bersama dua dokter lainnya.

Yuan tertidur di sofa sementara Renjun sudah kembali ke kamarnya. Chanyeol sendiri sedang menyeduh kopi untuk dirinya dan Wendy. Wendy menemani Yuan sembari mengecek ponselnya. Sudah semalaman ia tidak membuka pesan-pesan di media sosial.  

"Serius sekali kamu," celetuk Chanyeol kemudian menyodorkan segelas kopi kepada Wendy.

Wendy mengambilnya. "Terima kasih. Ah, ini grup orang tua dari preschool Yuan. Pesannya banyak sekali, aku harus membacanya satu-satu agar mengerti."

Chanyeol terkekeh. "Ya sudah, kutinggal ke atas. Aku mau mandi."

"Habis mandi tolong ganti jaga Yuan, ya. Aku juga ingin mandi."

"Ok."

Chanyeol pun pergi meninggalkan Wendy dan Yuan di ruang tamu. Wendy terus menyimak pembicaraan di grup orang tua dari preschool Yuan. Matanya membulat begitu melihat ada satu orang tua yang mengetik pesan begitu panjang dan penuh permintaan maaf. Di lanjut bawahnya dengan kalimat menguatkan dari orang tua lainnya. 

Astaga, ini kan teman dekatnya Yuan! batin Wendy kemudian segera beralih menelepon orang tua tersebut.

"Selamat pagi, Wendy-ssi," sapa yang di seberang sana.

"Krystal-ssi, apa kabar? Maaf aku baru mengecek pesan di grup orang tua tadi," ujar Wendy.

"Ah, walaupun Taeoh terpapar covid tanpa gejala dan dirawat di rumah, tapi keluargaku cukup menderita. Tetanggaku bahkan menjauhi area rumah kami."

Wendy menghela napas. "Aku turut prihatin, Krystal-ssi. Semoga Taeoh cepat sembuh. Maaf tidak bisa banyak membantu."

Krystal ikut menghela napas. "Tidak apa-apa. Tolong jaga kesehatan terus, Wendy-ssi dan keluarga. Aku tidak mau bencana ini menimpa keluargamu juga."

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang