maudlin

3.6K 412 23
                                    

HIT THE STAR, GUYS! LOVE YA!



maudlin (adj) : self-pityingly or tearfully sentimental, often through drunkenness.

Chanyeol memarkirkan mobilnya sembarangan di parkiran hotel.

Hotel?

Ya, Chanyeol menginap di hotel. Setelah menerima telepon dari ibunya bahwa ia tidak diperbolehkan tinggal di rumah, maka ia menyewa kamar hotel untuk satu minggu ke depan. Tentu saja bukan kamar hotel murahan yang sempit. Chanyeol memilih kamar hotel paling besar dan mahal berhubung dia biasa hidup dalam kemewahan. Beruntung sekarang dia sudah sukses dan menghasilkan uang banyak. Jika tidak, mungkin ia akan menginap di motel murahan.

Pria ini memasuki kamarnya. Kartu akses kamar dia taruh di tempatnya, membuat listrik di kamar aktif kembali. Pendingin ruangan menyala dan perlahan meniupkan angin dingin dari dalamnya. Chanyeol membuka jaket dan sepatunya kemudian memasukan benda-benda itu ke dalam lemari. Ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Bukannya membersihkan diri, Chanyeol malah menatap dirinya sendiri di cermin. Dia membasuh wajahnya dengan air kemudian menatapinya lagi. Kedua tangannya bertumpu pada keramik wastafel. Kakinya bergerak gelisah.

"Ahh! Kenapa dia tidak mau mendengarkanku!" teriak Chanyeol risau.

Mulutnya berdecak kesal. Ia mengambil handuk dan mengeringkan wajahnya. Tangannya menyambar sikat gigi dan mulai menggosok giginya. Tangannya bergerak begitu cepat, menyebabkan gusinya sakit. Ketika ia melepehkan isi mulutnya, darah mendominasi keramik putih cekung itu. 

"Kenapa pakai berdarah segala, sih! Dasar Chanyeol bodoh!" bentak Chanyeol pada dirinya sendiri. Ia frustrasi sendiri.

Setelah selesai dari kamar mandi, ia merebahkan dirinya ke atas kasur. Ponsel dia keluarkan dari dalam sakunya kemudian dilemparlah benda itu ke sembarang arah. Alhasil ponsel itu jatuh ke atas karpet. Namun ia sudah tidak peduli. Ia ingin istirahat.

Kriiinggg! Kriiinggg!

Ponsel Chanyeol berbunyi dan ia pun terpaksa harus mengangkatnya. Dirinya lumayan sibuk akhir-akhir ini. Siapa tahu itu urusan kerjanya. Ia tidak bisa mengabaikan panggilan begitu saja.

"Park Chanyeol," ujar Chanyeol sembari mendudukan diri.

"Ku dengar kau kembali ke Korea," ujar seseorang disana.

"Oh Sehun?" tanya Chanyeol tak percaya. "Apa kabar?!"

"Hahaha... Baik, aku baik. Kabarmu?"

Chanyeol mengangkat kedua bahunya. "Yah, begitulah. Tidak bagus tapi tidak buruk juga."

Sehun tertawa lagi. "Hei, apakah kamu ada waktu? Ayo kita minum."

"Oke. Bar kecil itu masih ada memang?"

"Tentu saja masih ada! Sekarang ya! Ku tunggu disana. Ada Jongin juga."

Panggilan ditutup sepihak oleh Sehun. Chanyeol memasukkan ponsel dan dompet ke dalam sakunya. Ia menyambar lagi jaket dan sepatunya, memakai benda-benda itu dengan terburu-buru. Ia mengambil kartu akses kamarnya kemudian berjalan keluar kamar. 

Kalau urusan minum, Chanyeol memang paling senang.


Sehun dan Jongin melambaikan tangan mereka. Chanyeol balas melambai sembari berjalan menghampiri teman-temannya itu. Mereka melepas rindu dengan berpelukan. Ketiganya duduk di kursi dengan meja bundar. Pelayan menaruh minuman-minuman di atas meja kemudian bergegas pergi.

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang