unhappy

4.7K 541 102
                                    

SEMOGA SUKA. JANGAN LUPA VOTE👌





unhappy (adj) : feeling sad or upset.

"Mwo?!" teriak Renjun yang sukses membuat beberapa murid berhenti dan menatapinya.

"Jun-ah, ayo kita bicara di dalam mobil. Tidak enak dilihat orang-orang," ujar Ibu mertua sembari menarik-narik cucunya itu.

Renjun bersikeras. Dia melepas genggaman tangan neneknya. Ia tidak ingin membicarakan ini di mobil. Bisa-bisa jika mereka emosi malah akan terjadi kecelakaan. Renjun tidak mau. Ia bersikeras ingin membicarakannya sekarang juga di depan sekolah.

"Park Renjun, dengarkan nenekmu! Cepat masuk!" bentak Chanyeol sembari membukakan pintu mobil.

Renjun menggelengkan kepalanya cepat. Dia menatap Chanyeol dingin dan sinis. Matanya menyipit, memperhatikan Chanyeol. Entah mengapa, tapi melihatnya saja sudah membuat darah Renjun mendidih. Ia marah.

"Apa-apaan ini?! Setelah 18 tahun aku tidak pernah mengenal Ayahku sendiri. Sekarang dia datang tiba-tiba, membentak dan bahkan memaksaku! Ayah macam apa!?" teriak Renjun.

"Park Renjun!" bentak Ibu mertua. "Tidak seharusnya kamu bersikap seperti itu pada Ayahmu!"

Renjun tertawa sarkas. "Mana pantas dia disebut Ayah?"

Beberapa murid mulai berbisik-bisik. Bahkan ada yang merekam dan memotret kejadian ini. Hal seperti ini biasa terjadi di sekolahnya jika ada kejadian besar. Bagi teman-teman sekolah Renjun, kejadian ini adalah hal yang menarik untuk diabadikan. Mungkin akan dijadikan bahan gosip mulai malam ini.

Chanyeol menarik tangan Renjun dengan emosi. Dia mendorong anaknya itu masuk ke dalam mobil. Renjun berteriak frustrasi di dalam mobil. Ia menyerah juga dan tetap diam. Chanyeol dan Ibu mertua memasuki mobil. Pria itu menekan gas dalam-dalam dan mobil melesat cepat meninggalkan gedung sekolah.

"Jun-ah, kita pulang ke rumah Nenek, ya," kata Ibu mertua sembari menengok ke belakang. Cucunya itu tidak menggubris dan hanya diam menatap keluar jendela.

"Jun-ah, jawab Nenek," kata Ibu mertua sekali lagi, kali ini dengan nada memaksa. "Jika kamu tidak menjawab, Nenek tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu itu."

Renjun menengok dan menatap neneknya dalam-dalam. "Aku ada janji malam ini. Tolong pulangkan aku ke rumahku."

Ibu mertua menghela napas. "Baiklah jika itu maumu."

"Dimana rumahmu, Renjun-ah?" kali ini Chanyeol yang bertanya.

"Perlukah kamu tahu, Park Chanyeol-ssi?" ujar Renjun sarkas.

Chanyeol geram. Tangannya meremas setiran mobil. "Jaga sopan santunmu."

Ibu mertua mengelus lengan putranya itu. "Sudahlah, dia belum bisa menerimamu. Cepat antar dia. Rumahnya tepat di sebelah rumah kita."


Wendy memutuskan pulang cepat karena ia merasa tidak enak badan. Kepalanya terasa penat sekali. Ia tidak bisa konsentrasi bekerja hari itu. Untung atasannya itu Ayah mertuanya sendiri. Jadi dia langsung diberi izin pulang. Wendy berpamitan kepada karyawan lainnya kemudian menyetir cepat pulang ke rumahnya.

Wendy kebingungan begitu sampai di depan rumahnya. Ia melihat sebuah mobil coupe putih terparkir di depan rumahnya. Di dalam mobil itu samar-samar terlihat seorang pria, seorang wanita, dan seorang remaja. Wendy penasaran kemudian ia keluar dari mobilnya.

"Permisi..." kata Wendy sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil pengemudi. "Bisa tolong parkir di tempat lain? Anda menghalangi gerbang rumah saya."

Pintu mobil belakang terbuka kemudian Renjun keluar dari dalam mobil. Wendy kaget melihat anaknya keluar dari mobil asing ini. 

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang