gloomy

4.1K 475 78
                                    

JANGAN LUPA VOTE HEHE



gloomy (adj) : feeling sad or without hope

"Jun-ah!" teriak Shuhua dari dalam mobilnya. Perempuan ini melambaikan tangannya melalui jendela mobil.

Renjun balas melambai sembari memasukkan ponsel ke dalam sakunya. Supir Shuhua membukakan pintu. Renjun berterima kasih kemudian memasuki mobil. Shuhua tersenyum lebar melihat Renjun. Renjun tersenyum juga, tetapi tidak selebar dan sebahagia senyuman Shuha.

"Kamu tidak suka ya jalan bersamaku?" tanya Shuhua kemudian menghela napas kesal.

"Bukan begitu, Hua. Aku sedang banyak pikiran saja," jawab Renjun.

Shuhua menganggukan kepalanya. Mobil pun berjalan pergi meninggalkan rumah Renjun. Selama perjalanan tidak banyak yang berbicara. Shuhua berbicara seadanya saja kepada supir sementara Renjun hanya menatapi jalanan. 

Sesampainya di bioskop, mereka berdua segera mencetak tiket mereka. Renjun membeli beberapa minuman dan makanan. Haechan memberitahunya bahwa jika seorang perempuan sedang marah atau kesal, maka makananlah solusinya.

"Nih." Renjun menyodorkan es kopi susu kepada Shuhua.

"Terima kasih." Shuhua menerimanya kemudian menyeruput isinya. Perempuan ini spontan tersenyum.

"Renjun, kamu tahu kamu bisa cerita kepadaku tentang apapun? Aku tidak akan pernah membocorkan ceritamu pada orang lain," ujar Shuhua membuka pembicaraan. Masih ada 10 menit sebelum teater dibuka.

"Iya, aku tahu. Hanya saja ini bukan waktu yang tepat," kata Renjun kemudian menyeruput es kopi susu miliknya.

Renjun berdehem. "Kalau boleh tahu kenapa kamu mengajakku hari ini? Aku tahu kita memang bersahabat semenjak masuk SMA. Tapi ini pertama kalinya. Kamu tidak mengerjaiku, kan?"

Shuhua tertawa. "Tidak, aku tidak mengerjaimu. Aku hanya baru sadar kalau kamu itu sahabat terbaikku. Aku paling nyaman bersamamu. Yah... Kira-kira itu alasannya."

"It's about damn time, Oh Shuhua."

"Thank God I stepped up first, Park Renjun. You're such a loser."

"Loser?!"

Pengumuman teater dibuka berkumandang, memotong pembicaraan pasangan remaja ini. Shuhua tertawa lalu beranjak dari duduknya menuju depan teater. Renjun mengambil makanan dan minuman yang dia beli kemudian menyusul Shuhua. Mereka berdua pun memasuki teater dan menikmati malam itu.

Yah, setidaknya aku bisa melupakan kejadian pahit hari ini dengan menonton bersama Shuhua.



Chanyeol menggedor-gedor pagar. Satpam rumah yang sedang makan jadi terganggu dan terpaksa membukakan gembok pagar. Chanyeol berterimakasih kemudian dia berjalan masuk ke dalam rumah. Langkah kaki lebarnya membawa dia ke depan pintu utama. Tangannya ragu-ragu mengetuk pintu.

Klek.

Pintu terbuka dan tampaklah Wendy yang baru saja selesai mandi. Rambutnya masih setengah basah. Salah satu tangannya mengacak-acak rambutnya, berharap rambutnya akan kering lebih cepat. Matanya menatap Chanyeol dengan datar.

"Kau baru mandi?" tanya Chanyeol basa-basi.

"Masuk." Wendy membuka pintu lebih lebar sembari berjalan menjauh dari depan pintu. Sengaja ia abaikan pertanyaan Chanyeol supaya tidak bertele-tele.

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang