hello, back again with me. ini agak panjang, saya akan mulai menyulut api hehe. hope you'll enjoy this chapter!
note: gambar di multimedia merupakan visualisasi kamar Yuan.
ill (adj): not in full health.
Telah dipastikan oleh dokter keluarga Park bahwa Chanyeol sekeluarga harus di test covid. Hati berdegup tak karuan, tentu saja. Apalagi Wendy. Bersyukur sekali Chanyeol non reaktif, entah dengan anak-anaknya. Renjun sendiri sering berinteraksi dengan banyak orang di kampusnya. Yuan juga begitu dengan guru dan teman-temannya.
"Kapan test nya?" tanya Wendy pada Chanyeol.
"Karena tiba-tiba begini, jadi dokter menjadwalkannya besok pagi," jawab Chanyeol.
"Jangan lupa mandi sebelum berinteraksi dengan orang rumah, terutama dengan Yuan."
"Iya, tenang saja."
Renjun yang baru muncul dari garasi kebingungan. "Test apa?" tanyanya.
Wendy berdehem. "Test covid. Salah satu pegawai ayahmu terpapar. Karena itu untuk jaga-jaga kita juga harus di test."
"Appa neun?"
"Non reaktif."
"Ah, baguslah." Renjun kemudian menaiki tangga menuju kamarnya. Langkahnya terhenti begitu mengingat sesuatu. "Mulai besok aku kuliah online. Jadi tolong jangan ganggu aku di kamar."
Chanyeol mengangguk. "Jika butuh apa-apa, telepon saja atau kirimkan pesan."
Renjun tersenyum jahil. "Bagaimana jika aku butuh upgrade wifi? Ayolah appa, rumah sebesar ini dan wifinya lambat? Tidak sinkron dengan image nya."
"Ya!!" teriak Chanyeol kemudian melepas sandal yang dipakainya. "Minta mati?!"
"Chan!! Sudahlah!" desis Wendy yang membuat Chanyeol memakai kembali sandalnya dalam waktu singkat. "Biar eomma yang panggil teknisinya sekarang. Kamu ke kamarlah."
Renjun menjahili Chanyeol lagi dengan mengatai rumah ini tidak sinkron kemudian bergegas masuk ke kamar. Chanyeol sendiri kesal tapi ia akhirnya tertawa juga. Tak lama, Chanyeol menghampiri Yuan yang sedang dibersihkan oleh pengasuhnya. Wendy sendiri sedang ke dapur belakang untuk menyiapkan makan siang Chanyeol dan Renjun.
"Ah, Tuan jan--"
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Chanyeol sudah lebih dulu menggendong Yuan. Pengasuh itu spontan membantingkan semua alat makan Yuan ke dalam wastafel. Ia dengan sigap mengambil Yuan dari gendongan Chanyeol. Ia pun membersihkan Yuan dengan tisu basah disinfektan.
"Sudah gila kamu. Mau saya pecat?!" bentak Chanyeol.
Wendy yang mendengarnya langsung berlarian ke ruang makan. "Ada apa ini ribut-ribut?!" teriak Wendy.
"Tuan menggendong Yuan, Nyonya," jawab pengasuh sambil membersihkan kembali badan Yuan.
"Geulaeseo mwo? Naega mwo jalmos haess-eo?!" teriak Chanyeol lagi pada pengasuh. (terus? apakah saya melakukan sesuatu yang salah?)
"Geulae neon mwonga jalmos haess-eo!" teriak Wendy lagi. "Kamu belum mandi! Kuman dan virus dimana-mana! Bagaimana jika Yuan terpapar, hah?!" (ya, kamu melakukan sesuatu yang salah!)
Chanyeol langsung menutup mulutnya dan segera berjalan menjauh dari Wendy, Yuan, dan pengasuhnya. Sesudah meminta maaf, Chanyeol segera mandi dan membersihkan barang-barangnya. Wendy dengan marah meminta pengasuh Yuan untuk mengganti baju sang anak. Bagaimana pun, Wendy masih parno dengan adanya virus ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Wendy [Wenyeol AU]
Fiksi PenggemarSebuah cerita tentang Wendy, seorang ibu tunggal yang ditinggal suaminya tepat ketika ia melahirkan anak mereka. bahasa baku dan banyak kata kasar yangxiaozhu, May 2020