happy

1.8K 215 14
                                    

yoks lanjut yoks, jangan benci aku ya gais. VOTE AND COMMENT JUSEYO, THANKS <3




happy (adj) : feeling or showing pleasure or contentment.

Wendy datang terburu-buru saat memasuki ruang tunggu operasi. Ia baru saja selesai rapat dengan Yoongi, berhubung kerjasama perusahaan masih berjalan. Yoongi sendiri berjalan di belakang Wendy.

Begitu melihat keduanya, Chanyeol bangkit dari duduknya. Wendy menghambur pada Chanyeol, memeluk suaminya dengan erat. Yoongi hanya bisa tersenyum pahit melihatnya.

"Apa yang terjadi?" tanya Wendy sembari duduk di sebelah Chanyeol. 

"Renjun ditabrak pemabuk berat. Pelakunya sudah ditahan di kantor polisi," jawab Chanyeol kemudian melirik Yoongi. "Yoongi-ssi, silahkan duduk. Jangan berdiri terus."

"Ah, iya. Terima kasih." Yoongi duduk di depan Chanyeol dan Wendy. "Aku turut prihatin atas apa yang telah menimpa Renjun. Semoga dia cepat pulih," ucapnya.

Wendy tersenyum tipis. "Terima kasih. Maaf sudah merepotkan di tengah-tengah rapat."

Yoongi menggelengkan kepalanya. "Apapun akan kulakukan untukmu, Wendy. Tidak usah sungkan."

Chanyeol berdehem kemudian menatap sinis Yoongi di depannya itu. Yoongi tampak tidak peduli dan tetap tersenyum pada Wendy. Wendy sendiri jadi merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah atmosfer canggung ini. Untung saja tak lama seorang dokter datang dan memanggil Chanyeol.

"Bagaimana, dok? Apakah ada yang serius?" tanya Chanyeol sembari merangkul pundak Wendy.

"Berita baiknya, tidak ada tulang yang retak maupun patah," jawab dokter kemudian mengambil napas dalam-dalam. "Tapi ia sempat kritis saat operasi tadi. Memar pada perutnya terbilang parah, penyembuhannya cukup lama. Ia juga menerima 20 jahitan di dahinya dan 10 jahitan di pundaknya. Tapi jika pasien rutin mengonsumsi obat dan terapi, semua akan sembuh dalam waktu singkat."

Wendy menganggukan kepalanya. "Terima kasih, dokter. Apakah kami boleh menengok anak kami sekarang?" tanyanya.

Dokter menggelengkan kepalanya perlahan. "Sementara ini belum. Karena anak Ibu ditempatkan di ICU dan ia belum boleh menerima kunjungan dari siapapun. Mungkin besok atau lusa. Untuk malam ini kalian bisa melihatnya dari luar ruangan."

Chanyeol tersenyum pahit. "Baiklah. Terima kasih lagi, dokter."

"Sama-sama. Saya permisi." Dokter pun pergi meninggalkan mereka. 

Yoongi menghampiri pasangan suami istri itu. Pria ini berdiri di hadapan keduanya kemudian tersenyum prihatin. Tangannya mengelus pelan pundak Wendy yang membuat Chanyeol marah.

"Aku pulang dulu, Wendy. Semoga Renjun cepat pulih," ujar Yoongi kemudian mengalihkan pandangannya pada Chanyeol. "Saya pulang duluan, Chanyeol-ssi. Selamat malam." Pria ini pun pergi dari hadapan mereka.

Wendy mengajak Chanyeol untuk jalan menuju ruang ICU. Seorang perawat mengantar mereka berdua kesana. Chanyeol menengok ke belakang sekali lagi untuk melihat Yoongi kemudian mengacungkan jari tengah. 

"Apa-apaan dia menyentuhmu seperti itu?" tanya Chanyeol sembari mengalihkan pandangannya pada Wendy. "Dasar tidak tahu diri."

"Chanyeol-ah... Sudahlah..." keluh Wendy. "Jangan seperti itu."

"Jangan seperti itu bagaimana? Aku berhak marah. Aku suamimu. Dan dia hanya mantan dan rekan kerja brengsekmu."

Wendy menatap suaminya itu tajam. "Jangan memicu amarahku."

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang