charity

1.1K 126 8
                                        

halo, kembali lagi sama gue wkwk maaf ya kalau update nya suka lama. selain kegiatan kuliah dan kepanitiaan, gue jg baru beres uas dan msh ada urusan lainnya. jd mohon pengertiannya, yaaa. terima kasih <3




charity (noun): the voluntary giving of help, typically in the form of money, to those in need.




Sabtu pagi diawali dengan berolahraga. Itulah kata Chanyeol. Sejak pukul 5 pagi tadi, ia sudah membangunkan paksa Wendy beserta Renjun. Tak lupa ia juga mengundang semua pembantu sampai satpam rumah untuk ikut berolahraga di halaman depan. Halaman depan rumah mereka memang luas sekali. Jadi cukup untuk berolahraga banyak orang.

"Tuan, apakah harus berolahraga? Saya ingin menonton TV di pos sana," keluh satpam.

"Aih, ahjussi. Sedang masa-masa pandemi begini bagusnya berolahraga," kata Chanyeol sambil masih memeragakan beberapa gerakan. Semua mengikuti gerakan Chanyeol.

"Iya, Tuan. Saya juga masih harus membereskan baju yang baru selesai dijemur kemarin." Kali ini bibi ahjumma yang mengeluh.

"Nyonya Wendy," panggil salah satu pembantu. "Bujuklah Tuan Chanyeol."

Wendy terkekeh. "Majikan kalian itu susah untuk dibujuk."

Renjun yang mendengarnya langsung menimbrung. "Protes saja banyak-banyak, ahjumma. Nanti appa akan menyerah dengan sendirinya."

Benar saja apa kata Renjun. Belum 30 menit mereka berolahraga bersama, Chanyeol langsung mematikan background music kemudian terkapar di atas rumput. Tak lama beberapa pembantu juga beristirahat di pinggir tangga maupun di halaman. Mereka semua kelelahan. Wendy sendiri sudah berjalan ke dapur untuk mengambilkan dus berisi botol air mineral. Ia meminta Renjun untuk membagi-bagikannya kepada seluruh pembantu dan satpam sampai tukang kebun juga.

"Karena sekarang sudah jam 8 pagi, kalian boleh mulai kerja jam 10 saja. Silakan istirahat terlebih dahulu. Kalau mau mandi, pakai kamar mandi di belakang, ya," kata Chanyeol mengumumkan kepada seluruh asisten rumah tangga nya. Dia berkata begitu juga karena melihat beberapa sudah basah oleh keringat.

Chanyeol, Wendy, dan Renjun sudah masuk ke dalam rumah. Wendy yang tidak segera mandi karena ia harus memasak sarapan untuk suami dan anaknya itu. Sementara para lelaki mandi, Wendy dibantu oleh bibi, yang juga tidak mandi karena tidak keringatan, segera memasak sarapan. Sarapan hari ini sederhana saja, gyeran jjim (telur kukus), acar timun, dan pajeon (panekuk sayuran daun bawang) beserta dengan nasi hangat dan beberapa potongan kimchi sebagai side dish

"Wahhh, selamat makan!" seru Renjun begitu turun dari tangga. Kakinya berlarian menuju meja tinggi bar. Ia melompat ke atas kursinya kemudian langsung mengambil semangkuk nasi dan sepasang sumpit.

Sudah kebiasaan di rumah ini kalau sarapan di meja bar, tidak di meja makan. Karena kalau buru-buru, akan susah membereskannya. Maka dari itu, semenjak Chanyeol kembali ke rumah ini, aturan tempat sarapan menjadi di meja bar.

"Astaga, nak. Rambutmu masih basah begitu." Wendy berlari ke belakang mencari handuk kemudian diserahkannya kepada Renjun. "Dikeringkan dulu yang benar."

Renjun menaruh sumpitnya kemudian mengeringkan rambutnya asal-asalan. Mulutnya mengunyah sambil mengomel. Ia tahu rambutnya basah tapi ia tidak suka sarapannya diganggu. Selesai mengeringkan rambut, Renjun menyampirkannya di kursi kemudian lanjut sarapan lagi.

Mama Wendy [Wenyeol AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang