Ch. 31

4K 668 1
                                    


Something that you would never understand

Sebenarnya di dalam skenario super hero,
sang pahlawan tetap akan berpikir setidaknya sekali;
apakah sang korban atau justru dirinya yang diselamatkan dari dunia ini.

___________________________

Randa memandangi Pandu yang terpaku pada gedung-gedung besar yang berjejer diluar kaca mobil tanpa bergeming sedikitpun. Netranya diam-diam ikut menyorot pemandangan yang sama dengan yang Pandu pandang dalam diam, namun kendati mendapati satu titik, yang Randa tangkap, anak itu hanya melamun menatap kosong lautan awan-awan yang terlihat bersih hari ini.

Satu jam yang lalu, mereka akhirnya mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Suami-istri Jeager itu memilih tinggal beberapa saat untuk mengenang momen-momen kebersamaan mereka dulu bersama almarhum sang putra. Berkat Pandu, sosok Arthur kembali tercipta ditengah-tengah memori-memori kecil yang hampir usang. Berkat Pandu, Erwin dapat menerima keputusan buruk sang putra dan memilih mengenangnya dalam rapalan doa.

Beberapa jam yang lalu, dimana keduanya bersiap untuk lepas landas, senyum manis Pandu masih terukir hangat dibibirnya. Bahkan ia masih memberikan pelukan hangat sebagai salam perpisahan, membuat Randa yakin bahwa Pandu mungkin sudah benar-benar baik-baik saja. Satu yang Randa dibuat candu oleh sosok Pandu adalah tawanya yang kelewat renyah, tingkahnya juga membuat orang betah berlama-lama mengobrol dengannya—andai kejadian-kejadian buruk ini tidak terjadi dihidupnya. Pikir Randa.

Namun melihatnya murung tepat setelah menginjak tanah air, sesaat menimbulkan keraguan dalam diri Dokter muda akhir 20an itu.

"Ndu?"

"Hm?" sahutnya pelan tanpa mengalihkan tatapannya pada langit.

"Lapar gak? Mau makan dulu gak?"

Pandu menoleh kemudian tersenyum tipis. "Langsung ke rumah Papa aja," ujarnya. Randa tidak dapat melakukan apapun kecuali mengangguk samar dan meminta supir mereka membawa keduanya ketempat tujuan.

Cowok dengan potongan rambut yang lebih pendek dari terakhir kali meninggalkan tanah air itu memandang langit biru yang hari ini kelewatan cerah, sinar matahari yang begitu terang berhasil menembus kaca jendela mobilnya, namun meski demikian, ia tidak mengalihkan pandangannya meski sebentar.

Gedung kantor Ayah Valdi baru saja melewati ujung netranya. Atap gedung itu masih terlihat ramai meski tidak sepenuhnya kelihatan, hanya beberapa interior tinggi yang Pandu ingat diletakan disana sebagai hiasan. Selebihnya hanyalah jendela kaca yang menutupi seisi gedung tinggi itu. berlalunya gedung itu, memori dimana senja sebagai saksi saat Valdi dan Pandu memecah angin dengan argumen mereka diatap kembali terputar. Ferdian ada disana, merelakan waktu les tambahannya yang berharga, dan Pandu masih merasa bersalah untuk itu.

Hingga pagar hitam tinggi milik Papa terlihat dari kejauhan, perjalanan menuju ujung jalan benar-benar membawa kembali memori Pandu bersama koran-korannya. Situasinya pun sama, dimana ia akan berhenti tepat didepan pagar hitam ini lalu termenung sesaat sebelum akhirnya melangkahkan tungkainya masuk keteras rumah dan pintu rumah terbuka perlahan setelah mengetuk beberapa kali. Dokter Randa dengan pengertian memisahkan diri agar Pandu merasa luang dengan syarat anak itu akan menghubunginya pertama kali jika terjadi sesuatu.

Cowok SMP itu masih terasa familiar dengan tongkat dikedua lengannya. Bahkan refleksnya pun sama persis dengan kejadian beberapa waktu lalu saat Pandu pertama kali masuk ke rumah ini; ia melempar kedua tongkatnya dan menjatuhkan tubuh sepenuhnya ketubuh Pandu lalu memeluk lehernya erat, seolah-olah dunia akan mengambilnya kembali.

Pandu tidak bisa apa-apa selain membalas pelukan hangat Bara tanpa keduanya sempat mengutarakan kata. Dari pelukannya yang mengerat juga isak kecil yang terdengar, rindunya telah terbayar. Namun bahkan hanya satu bulan berlalu, namun berat dan tinggi Bara sudah bertambah secara signifikan hingga Pandu tidak lagi sanggup memapahnya terlalu lama dan membiarkan keduanya berpelukan secara dramatis diatas lantai.

The Day After April Come✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang