"Ah udah sore ternyata, atha belum makan dari siang. Mau bangunin kasian."
Insky tidur begitu nyenyak bersama vino. Setelah lama menangis, insky kelelahan dan akhirnya tertidur. Vino yang tak tega, menggendong insky ke kamarnya. Teman-temannya pun ia usir agar insky tak terusik tidurnya.
"Vino, adik kamu belum bangun?." Tanya rina masuk ke kamar.
Vino menggelengkan kepalanya.
"Mungkin atha terlalu capek ma." Ucap vino sambil mengelap keringat di pelipis insky."Yaudah cepet bersih-bersih terus kebawah ya. Biar nanti mama yang bangunin atha."
Vino mengangguk dan segera membersihkan diri dikamarnya. 15 menit berlalu, saat vino baru menutup pintu kamarnya tak sengaja ia berpapasan dengan zean.
"Udah pulang kak?." Tanya vino basa-basi.
Zean mengangguk dan kembali berjalan menuju kamarnya.
"Kak, jangan lupa turun." Teriak vino memperingatkan.
Namun zean tak membalas, tapi vino yakin kakaknya itu akan turun nanti.
"Aiss abang emang suka bikin orang kena mental." Gumam vino menggelengkan kepalanya.
Ya, semalam aiden bak seorang psikopat yang hampir membunuh adiknya sendiri. Karna saat tau insky tiba-tiba menghilang dan kembali ditemukan dalam keadaan tak bisa dikatakan baik-baik saja. Saat itu ia sedang banyak pikiran dan ditambah kabar buruk itu membuat emosi nya meningkat.
Ia memukuli zean tanpa ampun dan terus menyalahkannya karna lalai menjaga keselamatan insky. Tentu zean ingin membalas namun yang dikatakan aiden memang benar. Ia memang tak becus menjaga insky.
Hingga akhirnya vino memisahkan mereka atau lebih tepatnya menahan aiden agar tak melakukan terlalu jauh. Ia tak mau aiden dipenjara karna membunuh adiknya sendiri.
Back to topik..
Zean terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya berada. Saat ingin membuka pintu, ia mendengar suara isak tangis dari kamar insky.
Awalnya ia mengira hanya salah dengar, namun lama-kelamaan suara itu tak terdengar lagi. Akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk kekamar dan pergi menuju kamar insky.
Dibukanya kamar insky dan mendapati ruangannya yang sangat berantakan. Bantal serta selimut berceceran dilantai, vas bunga jatuh dan pecah tak berbentuk, serta ruangan kosong tak ada orang. Kemana adiknya itu?,,
Setelah menelisik sekitar, baru ia sadari jika suara kran air kamar mandi terdengar. Ia melangkahkan kakinya kesana.
"Atha kamu didalam?." Tanyanya. Ia membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak dikunci.
Ia menyembulkan kepalanya perlahan, matanya terbelalak kaget melihat sesuatu didalam sana.
-o0o-
Dimas menghela nafas lelah berulang kali. Terlihat sekali bahwa ia sedang tertekan. Bagaimana tidak!, sejak 1 jam yang lalu clara asik bergerak kesana-kesini di depan dimas membuat dimas jengah. Tak tau apa yang sedang ia pikirkan, tapi percayalah dimas sangat sangat tertekan dibuatnya.
"Plis lah kalo mau cosplay jadi setrika jangan didepan gue. Gue cape liatnya." Jengah dimas entah ke berapa kalinya mengucapkan kalimat yang sama.
Clara tak peduli dan tetap asyik dengan kegiatannya itu. Hingga tiba-tiba suara notifikasi terdengar di hp milik clara. Ia meraih hp nya kemudian menjerit senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
General FictionBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...