"DARAH lebih kental dari pada air. Seperti pepatah tersebut memang benar adanya. Sejauh apapun kita pergi, pasti suatu saat nanti ada saatnya saling bertemu kembali."
-diandrabellainsky.-
----
06.10PAGI ini insky sudah rapi dengan seragam yang melekat pada tubuh mungilnya, tak lupa juga tas abu-abu yang berada dipunggungnya. Setelah ia rasa sudah siap, ia beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju dapur untuk sarapan pagi tentunya.
"Selamat pagi bu." Ucap insky sambil mengecup pipi diana singkat.
"Pagi sayang."
"Oh ya bu, ayah mana kok ngga kelihatan?." Tanya insky sambil celingak celinguk mencari sosok ayahnya.
"Ayah udah berangkat tadi jam 5." Jawab diana sambil mengambilkan nasi beserta lauk ke piring insky.
"Kok tumben cepet bu, kenapa?."
"Iya, ayah harus ikut bosnya keluar kota. Ada urusan penting disana. Makanya tadi ayah berangkat pagi-pagi sekali."
"Ayah kok ngga bilang iky bu." Cemberut insky sambil memasukkan nasi kedalam mulutnya.
"Ayah buru-buru sayang, nanti juga ngasih kabar. Yaudah kamu cepetan makannya, ntar telat lho." Ucap diana menenangkan yang hanya diangguki oleh insky.
Setelah sarapan insky berangkat kesekolah naik angkot, namanya juga angkot pasti desak-desakan. Kebanyakan para ibu-ibu yang ingin kepasar. Untung saja tubuh insky kecil, hingga dirinya muat didalam sana.
Beberapa menit berlalu. Kini insky berjalan santai dikoridor sekolahnya, ia juga bersenandung kecil. Insky berangkat terlalu pagi, sehingga banyak murid-murid belum datang. Insky terus berjalan menuruti kaki kecilnya melangkah, hingga akhirnya ia berhenti disebuah ruang bertuliskan 'perpustakaan'.
"Nih ada perpus, kalo gitu iky baca buku aja deh sambil nunggu yang lain dateng."
Langkahnya terus berjalan menyusuri rak-rak buku yang tinggi. Matanya tak henti menyusuri setiap deret buku disana.
"Emm, kayaknya nih bagus." Ucapnya sambil membaca sinopsis buku yang ia pegang. Ia melangkahkan lagi kakinya mencari tempat duduk kosong. Setelah menemukan, lantas ia duduk dibangku tersebut lalu membaca novel yang ia pinjam tadi.
Waktu berjalan sangat cepat, padahal insky baru saja membaca setengah buku novelnya.
"Diharapkan semua siswa siswi baru segera berkumpul dilapangan, sekian terima kasih."
Setelah mendengar perintah dari panitia osis, ia segera menulis peminjaman buku lalu memasukkan novelnya kedalam tas miliknya. Ia bergegas keluar menuju lapangan. Disana sudah banyak siswa yang berbaris rapi, segera insky masuk dalam barisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
General FictionBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...