Aldrich, ildrich, serta vino duduk melamun di sofa ruangan insky. Tak ada raut binar maupun sedih diwajah tampan mereka. Hanya tatapan kosong yang mengarah pada objek yang sama, yaitu insky yang masih tertidur diatas brankar.
Perkataan dokter yang menangani insky beberapa menit yang lalu terus terngiang-ngiang dikepala mereka.
"Bagaimana keadaan atha dok?." Tanya vino penasaran. Namun hanya diam yang dokter itu berikan. Membuat orang-orang yang mengelilinginya dibuat geram.
"Katakan dok!."
Sang dokter menghembuskan nafas lalu menatap mereka satu persatu."Pasien mengalami trauma yang mengakibatkan seolah-olah ia dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang ia alami pada saat kejadian itu terjadi. Pada saat ini, ia yang terus berusaha mengingat kembali memori-memori masa lalunya, Namun malah tragedi masa lalunya yang ia ingat. Itu yang membuat emosinya meluap-luap dan berusaha untuk menyakiti dirinya sendiri." Jelas dokter tersebut dengan rinci.
Seolah bumi berhenti saat itu juga kala mendengar kabar mengejutkan tentang orang paling tersayang mereka.
"T-tapi anak saya bisa disembuhkan kan dok?." Bibir kevin bergetar dengan pertanyaannya itu.
"Karna belum semua yang ia ingat, itu masih bisa disembuhkan. saya sarankan untuk membantunya mengingat kembali peristiwa-peristiwa menyenangkan agar ia melupakan tragedi tersebut bersama orang-orang tersayang, tetap mengawasinya kapan pun takut-takut trauma nya kembali kambuh. Saya juga akan memberikannya obat penenang."
"Maafin papa sayang, kamu begini karna papa tak becus menjagamu..." lirih kevin didepan ruang rawat insky. Ia tak sanggup melihat putrinya kesakitan seperti tadi.
Kevin sangat sangat menyesal karna begitu lalai menjaga permata hidupnya. Insky memang banyak mengalami hal buruk sejak kecil. Ia pernah diculik saat berumur 4 tahun. Dan saat ia ditemukan, kondisinya tak bisa dikatakan baik-baik saja. Wajah memar, luka dimana-mana, bahkan ada bekas cambukan di punggungnya.
Sejak saat itu keluarganya melarang ia keluar dari rumah termasuk hanya diteras. Mereka sangat khawatir jika insky kembali diculik. Namun lagi-lagi insky kembali diculik saat berusia 7 tahun yang dalangnya adalah pembantu setia keluarga mereka sendiri.
Mereka menyiksa pembantu yang masih berusia 20-an tahun itu dengan kejamnya. Sampai pembantu itu meninggal, mereka belum juga menemukan insky. Hingga takdir mempersatukan mereka kembali namun dengan keadaan ingatan insky yang terhapus.
Mengingat kejadian itu ia meneteskan air matanya karna tak kuasa menahannya. Mengapa hidup putrinya begitu tragis, ia tak mampu membayangkan betapa sulitnya kehidupan insky.
Sama hal nya dengan yang lain, zean lebih memilih menenangkan pikirannya di taman rumah sakit. Memandang wajah author yang mempesona di langit biru.
"Apalagi ini tuhan. Mengapa harus adik kecilku yang merasakan ini semua?, mengapa harus adikku yang selalu tersiksa?, mengapa juga adikku yang harus mengalami ini semua?. Aku rela jika harus menanggung seluruh rasa sakitnya, aku rela menggantikan posisi nya agar ia tak lagi tersiksa..
Aku tak tahan melihatnya terus seperti ini, biarkan aku saja yang merasakannya." Batin zean yang tak sadar air matanya menetes.
Bukan karna cengeng, ia tau jika menangis akan membuatnya terlihat lemah. Apalagi ketampanan nya juga akan berkurang, namun ia sadar jika ketampanannya begitu melebihi batas wajar, jadi menangis takkan membuatnya jelek.
Siapa yang tak akan sedih melihat tersiksa nya orang tersayang. Apalagi setelah berpisah bertahun-tahun, pasti akan menyakitkan.
Tatapannya yang masih terpaku dilangit biru, harus mengalihkan pandangannya kebawah saat merasakan sesuatu menarik celana nya. Wajah author dilupakann-.-
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
قصص عامةBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...