🍒34_ "kings"

3.1K 275 9
                                    


Happy reading all

-
-
-
-

Nampak seorang gadis cantik masih asik menjelajahi alam mimpinya tanpa merasa terganggu akibat suara jam weker yang berbunyi keras.

Ceklek..

"Sayang bangun, katanya mau sekolah." Usapan lembut dikepalanya, membuat gadis itu sedikit terusik.

"Kalau ga mau bangun yaudah, biar mama bilangin kakak suruh ijinin." Ucapnya lagi membuat gadis itu langsung terduduk dengan mata sedikit terpejam.

"Maa, perut iky sakittt." Adunya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Yaudah besok besok aja masuknya ya, sekarang istirahat dulu." Sahut rina_mama insky.

Jangan tanya kenapa hari ini insky sudah berada dirumah, ya dia terus-menerus merengek minta pulang dengan ancamannya jika tak dituruti akan mogok makan dan minum. Dengan terpaksa kaluarganya mengijinkan.

"Ga mau ma, iky udah lama ga masuk. Iky sekolah aja sekarang." Tolak insky dan berjalan sambil memegangi perutnya menuju kamar mandinya berada.

Rina yang melihatnya pun menghela nafas. Ia kemudian membuka tirai jendela insky dan bergerak ingin membersihkan tempat tidur insky yang sedikit berantakan. Catat SEDIKIT!!.

Saat ingin menyibak selimut, tangannya terhenti saat..

"AHHH, MAMAAA." jerit insky keras dikamar mandi.

Rina yang panik langsung bergegas mengetuk pintu kamar mandinya.

"Iky, sayang kenapa teriak-teriak??, buka pintunya mama liat." Ujar rina panik sambil terus menerus pintu kamar mandi.

Sedikit demi sedikit pintu itu terbuka, namun hanya kepala insky yang menyembul keluar. Air matanya turun deras hingga ia terisak.

"Kenapa sayang??, iky kenapa??." Tanya rina panik melihat insky yang menangkis sesegukan.

Insky membuka pintu kamar mandinya lebar, yang menampakkan dirinya terbalut handuk. Rina langsung masuk dan memeriksa setiap inci tubuh insky, takut-takut insky terluka.

Namun, saat rina membalik badan insky ia begitu kaget karna handuknya dipenuhi darah.

"Iky jatuh tadi??, kenapa berdarah gini??, mana yang sakit??,." Tanya rina beruntun.

Insky hanya diam dan langsung menunjuk sesuatu dipojok kamar mandi. Rina pun berjalan kearah telunjuk insky mengarah.

Disana ia melihat dalaman insky penuh darah. Sejenak ia terenung, lalu kemudian mengulas senyum memaklumi.

"Hiks.., iky berdarah ma.. hiks." Tangisnya membuat rina terkekeh.

Saat ingin menjawab, tiba-tiba suara mengejutkan mereka.

"Ma, atha kenapa teriak??."
"Iya ma, bunny jatuh kah??."
"Ma. Queen kenapa??."
"Kenapa insky?."

Pertanyaan beruntun yang dilontarkan ketiga anak laki-lakinya serta suaminya itu membuat rina menggeleng pelan.

"Iky gapapa, udah kalian nunggu dimeja makan aja. Ntar mama sama iky nyusul." Perintah rina sambil mendorong mereka berempat keluar kamar mandi.

Setelah keempatnya keluar, rina menghampiri insky lalu mengelus kepalanya pelan.

"Udah dong sayang nangisnya, apa yang iky takutin?." Tanya rina sambil menghapus air mata insky yang masih berjatuhan. Rina ingin tertawa keras tapi takut insky semakin menangis.

"Hiks.. itu kenapa dalaman iky ada darahnya ma, iky ga jatoh kok. Hiks.."

"Itu artinya iky lagi mens." Jawab rina diselingi kekehan.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang