🍒36_ terkuak 1

2.9K 287 16
                                    

Yg udh nunggu lama, jan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah yaa..

Spam komen untuk insky>3<

Happy reading all. . .

-
-
-

Malam semakin larut, namun kedua mata insky seakan menolak untuk terlelap. Padahal tubuhnya benar-benar lelah ingin beristirahat, seperti nya besok pagi ia akan memiliki mata panda.

Memeluk erat boneka kelinci berwarna pink dengan gambar alis gede sebelah -pemberian dari keyla, ia kembali mencoba memejamkan matanya.

Menyerah untuk memejamkan matanya, insky beranjak dari kasurnya menuju salah satu kamar kakaknya.

Tok.. tok.. tok...

Insky mengetuk pintu kamar vino. Karna aiden dan zean sedang bertugas, maka dengan terpaksa insky memilih tidur dengan vino.

Karna tak ada tanda-tanda vino akan membukakan pintu. Insky mencoba membuka, yang ternyata tak dikunci.

Pintu terbuka sedikit demi sedikit.
Kepala insky menyembul untuk mengamati kamar vino. "Kak ino. . " panggilnya dan mulai masuk.

Terlihat vino tertidur nyenyak dengan terlentang. Sungguh elit sekali, berbeda dengan insky yang.. ya gitu deh.

Insky mendekat ke ranjang vino dan merebahkan tubuhnya disamping vino. Mengamati wajah damai vino saat tidur. Sungguh kakaknya ini sangat tampan, tapi kenapa tak mau mencari pacar seperti dirinya.

Eh!, memang insky pacaran dengan siapa?.

Tangannya terulur menelusuri wajah tampan vino. Mulai dari dahi hingga turun ke rahang tegas milik vino. Bagaimana bisa kedua orang tuanya melahirkan manusia tampan macam vino ini.

Ah, sudahlah jangan terlalu di deskripsi kan. Lhylhy tak sanggup mengkhayal lebih jauh><

Vino terusik karna tangan insky yang nakal menekan- nekan pipi vino. Kemudian mengelus nya begitu seterusnya.

Vino membuka matanya perlahan kemudian menengok disampingnya. Nampak insky cengengesan karna berhasil membangunkan vino. Namun setelahnya. . .

"ASTAGAA, ADA KUNTI DIKAMAR GUEE." teriak vino, tangannya refleks mendorong insky. Alhasil insky menggelinding jatuh ke lantai.

"Huaaa, kak ino sakit ih. Hikss.." insky menangis karna kepalanya tak sengaja terbentur pinggiran nakas.

Tersadar dari keterkejutannya, vino panik lalu membanting, eh!! membantu insky untuk bangun.

"Aduhh maaf atha, kakak kaget tadi." Sesal vino sambil mengelus dahi insky yang terlihat memerah. Bagaimana tidak kaget, rambut insky acak-acakan seperti orang gila, ditambah tadi dengan santainya malah cengengesan. Ya kali ga kaget liat gituan.

Ga ada akhlak emang si vino.

"Hiks.. kak ino jahat dorong-dorong iky." Sungut insky sambil terus menangis keras.

"Atha sih, ngapain cengengesan kaya tadi. Kan kakak kaget. Lagian ini udah tengah malem." Kesal vino menyentil pelan dahi insky.

"Huaa, ini dahi insky sakit malah dipukul. Iky ga like."

"Sok-sok an pake like segala. Ngapain malem-malem gangguin kakak ih. Kakak ngantuk."

"Huu iky ga bisa tidur dikamar. Iky tidur sama kak ino ya." Pinta insky dengan puppy eyesnya.

"Iya-iya, sini deketan." Vino menyibak selimut menyuruh insky untuk masuk selimut.

Insky merapatkan tubuhnya ke vino. Kepalanya mendusel-dusel di dada bidang vino mencari kenyamanan. Insky heran sendiri kenapa ketiga kakaknya sangat pelukable. Kan enak jadi adeknya.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang