🍒08_ sakit

10.2K 623 5
                                    

"SAKIT tu nggak enak. Iky aja ngga mau, kok kalian yang sehat malah mau sakit."

-diandrabellainsky.-

----

SINAR mentari mulai menyelinap masuk dari jendela kamar seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpinya. Merasa terganggu oleh suara ketukan, ia mulai duduk sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Aduh kepala iky pusing." Keluhnya sambil memijat pelipisnya. Setelah agak mendingan ia segera menuju kamar mandi.

20 menit berlalu, kini ia sedang bersiap-siap dengan baju seragamnya. Ia mengoles wajah putihnya yang entah kenapa hari ini sangat putih, atau pucat lebih tepatnya. Ia juga mengoles bibirnya yang juga begitu kering.

Setelah ia rasa sudah siap, baru ia menyambar tas ransel diatas meja belajarnya dan keluar kamar untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi, ibu ayah." sapanya riang lalu mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Pagi sayang, yuk sarapan keburu telat nanti."

Setelah sarapan selesai ia berpamitan kepada kedua orang tuanya. Seperti biasa, ia berangkat menuju sekolah menaiki angkotan umum.

***

"Pagi nanda, tumben dateng pagi." sapanya sambil duduk disebelah gadis yang asik bermain handphone.

"Pagi ky. Gue dateng pagi salah, dateng siang juga salah. Salah mulu perasaan." kesalnya dengan mimik muka pingin ditabok.

"Hehehe, heran aja gitu nan. Biasanya nanda dateng pas bel masuk kurang 5 menit." Balas insky sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi dan putih.

Ya gadis itu insky dan nanda. Masih ingat nanda gak??, itu loh nama panggilan baru buat kaila fernanda.

"Oh ya, hari ini katanya ada pengumuman penting ya?" Tanya nanda pada insky yang sedang membuka buku pelajarannya. Matematika!.

Insky melirik kearah samping kanannya, "Ngga tau." Balasnya acuh lalu kembali fokus dengan lks dan bolpoin ditangannya.

"Nanda tau gak...."

Belum sempat insky menyelesaikan ucapannya, "gak" potong nanda santai. Hal itu membuat insky kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Lah iky belom selesai ngomongnya." gerutunya.

"Hufftt, yaudah lo mau ngomong ape?," jengah nanda berusaha sabar.

"Katanya ya nan, bakal ada murid baru loh." ucapnya sambil menaik turunkan alisnya menggoda. Bukan karna apa, nanda tuh lagi berantem ama gebetannya trus katanya mau nyari gebetan baru.

"Serius lo. kata siapa?, Cowok apa cewek?" Tanya nya dengan mata berbinar. "Jawab ky, ih ayoo" desaknya tak sabar.

"Iky ga sengaja denger obrolan para siswa tadi dikoridor. Kalo cowok apa cewek iky ga tau."

"Yaelah. Minta dijitak lo ky." geram nanda. "Kalo ga tau pastinya jangan langsung kasih tau gue. jadinya lo php in perasaan gue. Kan sakit nih hati gue." ucapnya dramatis sambil memegang dadanya.

"Ya maap, iky kan ga tau. Nanda juga aneh, hati kan bukan di dada tempatnya ih." Ujar insky tak paham dengan tingkah temannya itu. Nanda yang mendengar itu hanya cengengesan.

"Untung gue pemaaf. Sebenernya gue tuh kurang apa sih ky, sampek gue disia-sia in ama gebetan gue. Cantik? pasti, baek? banget malah, pinter? jangan ditanya ya pasti ga bisa hehehe." Sombongnya disertai kekehan diakhir ucapannya.

"Yang pasti karna lo suka makan aja sih, kan bisa bangkrut anak orang gara-gara bayarin lo makan mulu.!!" Sahut seorang gadis yang berjalan kearah insky dan nanda.

"Enak aja kalo ngomong." Sungut nanda tak terima. Padahal mah dalem ati iyain.

"Tapi bener lo kata keyla." Celetuk insky polos.

"pftt, hahahaha." Tawa keyla pecah seketika melihat wajah nanda yang ditekuk, sedangkan lisa hanya geleng-geleng melihatnya.

Bel masuk berbunyi bertepatan saat keyla dan lisa duduk dibangkunya yang berada tepat didepan bangku nanda dan insky. Singkat cerita mereka berempat satu kelas, sedangkan myla berbeda kelas.

"Baiklah anak-anak, pagi ini saya akan menerangkan tentang....," Terang guru bahasa didepan.

Insky yang awalnya fokus dengan materi yang sedang diterangkan didepan mendadak merasa kepalanya pusing, belum lagi dadanya sesak. Sungguh ia susah bernafas sekarang.

Merasa aneh dengan gelagat insky nanda menatapnya khawatir.

"ky, lo kenapa?, lo sakit?." Bisiknya khawatir. Apalagi melihat wajah pucat insky yang begitu ketara.

"Iky gapapa kok nan." Jawabnya sambil tersenyum meyakinkan. Meskipun dia tersenyum, tapi tak bisa menyembunyikan wajah pucatnya.

Nanda pov,

Gue lihat insky yang lagi megang kepalanya dan tangan satunya mukul pelan dadanya. 'apa dia sakit ya, wajahnya juga pucet banget'.

"ky, lo kenapa? lo sakit?." Tanya gue saat denger dia ngeringis pelan.

"Iky gapapa kok nan." jawab insky sambil tersenyum. Apanya kaga ngapa-ngapa. Wajahnya udah kek vampir gitu masih bilang gapapa.

Gue tau dia bohong, lihat aja wajahnya, insky emang dasarnya udah putih, tapi masih keliatan banget kalo wajahnya pucet.

"Aduh, iky kebelet. Iky ke kamar mandi bentar yah." ucapnya lalu minta izin sama guru dan akhirnya keluar kelas.

Ah, kenapa gue jadi lola gini. Seharusnya tadi gue ikut nemenin dia. Sumpah gue khawatir banget sama tuh bocah.

nanda pov end.

Setelah insky keluar dari kelas. Buru-buru ia segera berlari menuju toilet. Tapi apalah daya kepalanya bertambah sakit, nafasnya mulai terengah-engah. Dengan hati-hati ia berjalan sempoyongan sambil berpegangan dengan tembok disampingnya. Hingga tiba-tiba pegangan insky mengendur menyebabkan ia hampir terjatuh.

Tapi aneh, ia tak merasa dirinya menyentuh lantai hingga dia sadar ada sebuah tangan kekar menahan tubuhnya, lantas ia mendongak.

Raut terkejut tercetak jelas diwajah keduanya, sembari mengatasi kegugupannya ia berusaha tersenyum ramah.

"e-eh ka-k," belum sempat ia meneruskan ucapannya, tubuhnya limbung lalu tak sadarkan diri. ya dia pingsan.

***
TBC

jangan lupa vote komen yah.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang