🍒17_ familiar

6.9K 509 34
                                    

☘☘☘

Seorang pemuda tampan berdiri didekat jendela kamarnya sembari menatap langit hitam yang hanya menampakkan bulannya saja.

Pria itu mengembuskan nafas lelah. Ditangannya, sebuah liontin berbentuk mahkota dengan permata-permata cantik berwarna biru disetiap ujungnya.

Beberapa tahun terakhir, ia mencari kesana kemari pemilik liontin yang berada ditangannya itu. Namun nihil, tak ada satu pun petunjuk mengenai seseorang itu.

Ia bingung kemana lagi harus mencari seseorang yang telah mengisi setengah hatinya itu. Mungkin itu sebuah lelucon melihat dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dan itu sudah beberapa tahun yang lalu.

Pastinya sosok itu sekarang menjadi seorang gadis yang cantik. Apakah gadis itu masih mengingatnya??, atau ternyata dia sudah memiliki pasangan??. Memikirkan hal itu sudah membuat dirinya emosi.

Biarlah ia egois kali ini, semenjak kecil dirinya tak mempunyai satu pun seseorang yang tulus menyayanginya. Kemana pun ia pergi, selalu ada saja orang yang melontarkan kata-kata kasar yang bagitu menyakiti hatinya.

Namun, ada masa dimana dirinya bertemu seorang gadis cilik yang memperlakukannya berbeda dengan orang-orang yang mencemooh dirinya.

Ia ingat betul saat pertama kali bertemu dengannya. Awalnya ia hanya ingin jalan-jalan ditaman, tapi berhenti kala mendengar isakan dari balik pohon besar tak jauh dari dirinya berdiri.

Dengan segera ia mendekat dan mendapati seorang gadis yang sedang berjongkok dan menelungkupkan wajahnya.

Wajah yang begitu imut dan menggemaskan terlihat jelas diwajah gadis cilik itu. Senyumnya yang menawan, serta suaranya yang begitu lembut dan polos tercetak jelas dimemorinya hingga saat ini.

Ia terkekeh pelan kemudian menatap kembali liontin itu dan menampilkan senyum cerahnya.

"Aku akan menempati janjiku untuk mengembalikan liontin ini, atha". Lirihnya menggenggam liontin itu erat.

ㅇㅇㅇ

Malam ini tak seperti malam sebelumnya. Jika malam sebelumnya insky berdiam diri dirumah sendirian, kini diana dan rico telah pulang hingga membuat insky sangat bergembira.

Ketiganya sedang berada diruang keluarga dengan beberapa camilan dan minuman hangat tersaji dimeja.

Ketiganya nampak bahagia dengan insky yang bertanya banyak hal dengan polosnya. Dilubuk hatinya yang paling dalam, insky sangat sangat bersyukur dipertemukan dengan diana dan rico yang bersedia menjadi orang tua angkatnya.

Hatinya menghangat ketika diana dan rico mendekapnya ditengah-tengah mereka berdua. Meskipun awalnya ia marah karna diana dan rico menyembunyikan identitasnya sekarang ia mengerti alasan mereka melakukannya hanya untuk membuat dirinya tak mengenang peristiwa mengerikan itu.

"Kenapa lengan kamu diperban?". Tanya diana saat tak sengaja menekan luka dilengan insky hingga membuatkan meringis pelan.

Dengan polos dan mata berbinar ceria, insky menceritakan kejadiannya saat menolong nenek-nenek tadi siang dengan bangga. Seolah ia benar-benar menjadi seorang pahlawan untuk nenek itu.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang