Yuhuuu, insky dateng lgi dari sekian lama hiatus><. Yuk lah simak aja ceritanya..
***
***
Insky duduk bersama keyla dari barisan kelima dari depan. Disamping kursi mereka dihuni nanda dan lisa. Sedangkan myla, clara, dan cia di bus kelas x mipa 2. Sedangkan dimas, ia berada di bus x mipa 3.
"Baik teman-teman semua, perjalanan akan segera dimulai. Sebelum itu, mari kita berdoa menurut keyakinan masing-masing. Berdoa dimulai..,
Berdoa selesai. Selamat bersenang-senang semua." Ujar si ketua kelas setelah sesi berdoa bersama.
Mendadak, bus yang ditumpangi kelas X mipa 1 riuh seperti pasar. Atau bisa dibilang, lebih parah dari pasar. Dimulai dari murid perempuan khusus macam keyla asik menyanyikan lagu kpop. Ada juga murid laki-laki nya asik mabar dengan heboh. Ada juga yang memilih berghibah, tidur, dan banyak lagi.
Insky sendiri bingung hendak melakukan apa, teman-temannya sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Jika saja tadi ia mengijinkan vino naik bus bersamanya pasti ia tak merasa bosan seperti saat ini.
Ya, vino dkk sebelumya memaksa ingin satu bus dengan insky dengan alibi bus kelas mereka penuh. Padahal mereka kan anak osis, pasti bus nya ada sendiri ye kann. Namun alasan mereka ditolak mentah-mentah oleh guru. Alhasil dengan berat hati dan tak ikhlas vino meninggalkan insky sendiri setelah ia memberi wejangan berjuta-juta pada insky.
Insky menghela nafas bosan. Sungguh, jika karna tidak terpaksa ia sangat sangat tak ingin mengikuti kegiatan ini.
Mendadak, handphone nya berbunyi menandakan seseorang menghubungi. Setelah melihat nama yang tertera di layar, dengan senang hati insky mengangkatnya.
"Assalamualaikum princess."
Sapa seseorang dari seberang. Wajah aiden terpampang jelas dilayar. Masih lengkap dengan setelan jas hitamnya, tak lupa kacamata yang menggantung di ujung hidung mancungnya."Waalaikumsalam abanggg."
Insky menjawab antusias saat kakak pertamanya menghubungi dirinya.
Aiden terkekeh geli melihat wajah menggemaskan insky. "Bagaimana kabar princess abang ini?, sehat sehat kan?."
Tanya aiden basa-basi. Tanpa diberi tahu pun ia pasti sudah tau keadaan adik tersayangnya ini."Iky sehat-sehat. Abang gimana?, sehat jugak kan disana?, abang ngga nyari adek lagi kan?, atau abang udah ketemu sama kakak kakak bule disana?."
Cerocos insky tanpa henti. Maklum, semenjak abangnya pergi ke paris 2 bulan yang lalu, vino selaku pengasuh dadakan insky selalu mencuci otak insky tentang kepergian abangnya itu.
"Siapa yang mengajari princess abang berfikir seperti itu hm?,"
Tanya aiden. Sepertinya setelah pulang, ia akan memberikan hadiah spesial untuk adik bungsu laki-laki nya itu."Kak ino. Tapi abang beneran ngga nyari adek lagi kan disana?, iky janji ngga nakal-nakal lagi. Tapi abang jangan cari adek baru yaa, nanti abang ngga sayang sayang iky lagi."
Ujar insky menahan tangis. Sungguh, ia takut abangnya pulang-pulang membawa adik baru.
"Heyy princess, dengerin abang. Abang disini kerja, cari uang buat kamu, katanya mau keliling dunia, makanya abang cari uang banyak-banyak buat ajak princess abang keliling dunia."
Oke, alasan konyol yang diucapkan aiden. Tapi bener si nyari uang, tapi kesannya kek harta yang menggunung itu ngga ada apa-apanya gitu."Ohh iyaa, iky lupa. Yaudah abang cari uangnya banyak-banyak biar iky bisa keliling dunia."
Sepertinya insky lupa dengan pikiran negatif nya tadi."Iyaa, princess jangan nakal-nakal juga disana. Kalau ada yang nyakitin kamu, atau bikin kamu nangis. Telvon aja kak ellza ya. Satu lagi, ngga boleh deket sama cowok-cowok disana. Kalo sampe abang tau, ada cowo yang deket-deket kamu nanti abang kasi hadiah."
Ujar aiden panjang lebar. Hanya kepada insky, aiden berbicara seperti rel kereta.Insky mengerucutkan bibirnya mendengar wejangan abangnya itu.
"Iya abang iyaa, kak ino tadi juga bilang gitu ke iky. Iky sampe hafal lho.""Bagus kalo hafal. Yaudah abang matiin ya. Nanti abang telvon lagi."
"Janji yaa, abang telvon lagii. Iky kangen banyak-banyak sama abang."
"Iya, abang juga kangen banget sama princess abang ini. Inget kata abang tadi. Have fun ya princess.""Iya bang iyaa, abang cepet pulang."
"Assalamualaikum adek abang yang paling cantik.""Waalaikumsalam abang iky paling ganteng. Dadah abangg."
Melihat insky yang nampak sangat bahagia, membuat keyla menoleh kesamping.
"Lo kesambet apa ky, ketawa ketawa ga jelas." Heran keyla sembari memandang insky yang ketawa ketiwi dengan handphone nya.
Insky sontak menengok ke arah keyla. "Iky abis telvon sama abang." Jawabnya spontan.
Keyla mengerutkan dahinya heran, bukan kah insky anak tunggal, lalu abang mana yang ia maksud?.
"Abang siapa?, lo kan ngga punya kakak."Insky mendadak gugup mendengar pertanyaan keyla, ia lupa jika keyla dan teman yang lain tidak mengetahui fakta tentang dirinya.
"Eum, i-iky punya abang sepupu, ah iyaa abang sepupu." Jawab insky lalu tertawa canggung."Ouhh abang sepupu," setelah itu keyla kembali fokus dengan adegan drama didepannya. Apa lagi jika bukan drama korea.
Insky buru-buru bernafas lega jika keyla mempercayainya. Namun disisi lain ia juga merasa bersalah karna sudah membohongi sahabat-sahabatnya.
***
"Awasi dia, jangan sampai lengah. Jika ada serangga yang menempelinya habisi saja." Perintah pemuda yang berdiri di kaca pembatas.
Sedangkan, pria lain dibelakangnya menunduk patuh. Dengan segera ia melaksakan perintah tuannya itu, jika tidak!, jangan harap kepala masih menyatu dengan badan.
Seusai kepergian pria tadi, pemuda itu berjalan menuju meja kerjanya lalu mengambil foto yang berada di samping laci.
Tangannya mengelus pelan pada bagian wajah di dalam foto tersebut. "Kau hanya milikku, tak ada satu pun yang bisa mengambil dirimu dariku." Ujarnya dengan penuh tekad.
"Ah, aku belum memberi pelajaran pada wanita itu. Sebaiknya sekarang saja aku bermain-main dengannya." Ujarnya lagi sambil ber-smrik menakutkan.
***
TBCDikit banget yaa, hehe maaf maaf. Tpi tetep jangan lupaa... VOTE KOMEN...
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
General FictionBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...