"KAMU menggemaskan, aku suka!."
"Rvnodvyn."
----
Fyuhh....INSKY menghela nafas lega.
"Akhirnya bisa jauh juga dari kak vino." Ucapnya dalam hati sambil mengelus dadanya syukur."Ih lo lucu deh ky." Ujar lisa sambil cekikikan. Sungguh, momen tadi membuatnya ingin tertawa. Apalagi melihat wajah insky yang menahan malu, ekspresi yang disukai lisa.
"Apanya yang lucu lis, iky kan ngga lagi ngelawak." Heran insky sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Awalnya aja berani, eh pas didepannya langsung lupa mau ngapain." Ledek lisa lagi-lagi.
"Iya, soalnya iky gugup trus lupa deh." Cengirnya lucu.
"Apa lagi pas lo salah narik tangan, tangan kak vino lagi. Hahahah aduh ngakak ky, kalo gue diposisi lo udah pingsan dulu gue." Tawa lisa pecah mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu saat dikantin.
"Ih itu kan salah lisa juga, ngga ngasih tau iky kalo salah narik tangan orang." Kesal insky cemberut.
"Lah, kok jadi nyalahin gue sih. Oh ya ky gue kasih tau ya, kak vino tuh orangnya walau ganteng diatas batas wajar, tapi sayang dingin banget, tatapannya juga tajem mulu, slalu cuek, trus..."
"Iky kan ga nanya." Sela insky cepat. Memang insky tak bertanya kan?!.
"Dengerin dulu. Apalagi tuh ya kak vino orangnya ngga suka kalo dipegang sembarang orang, apalagi cewek. Ck ck ck gue rasa lo ga bakal baik-baik aja bentar lagi." Jelas lisa sambil menggelengkan kepalanya.
Sontak insky membulatkan matanya, lalu menutup mulutnya. Tidak tau bagaimana nasibnya nanti.
"Lisa ngga bohong kan?." Tanya insky memastikan.
"Gue ngga bohong ky, kan gue udah lama kenal sama mereka." Sanggah lisa memang benar begitu faktanya.
Sebenarnya apa yang dikatakan lisa sebagian ada benarnya, tapi vino bukan tipe orang pendendam. Lisa hanya sengaja menakut-nakuti insky. Karna menurutnya insky terlalu menggemaskan saat ketakutan .
"Lisa, iky takut nanti di apa-apain sama kak vino." Cicit iky pelan sambil meremas tangannya. Jangan lupakan wajahnya yang panik, serta air mata yang siap tumpah dari kelopak matanya.
Lisa yang melihat insky yang sudah menunduk gelisah, mengangkat dagu insky supaya mendongak. 'Terkejut' itulah raut lisa saat ini. Padahal awalnya ia hanya menakut-nakuti saja tanpa mengetahui jika insky saat ini benar-benar ketakutan.
"Aduh iky, jangan nangis. Maaf gue ngga bermaksud bikin lo nangis, maafin gue ya, Sebenarnya gue cuma pingin nakut-nakutin lo, gue ngga tau kalo lo bakal takut banget gini." Sesal lisa menundukkan kepalanya bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
General FictionBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...