🍒23_ mencoba menerima

5.8K 395 10
                                    

Pagi ini tepat setelah seminggu tentang fakta mengejutkan tentang insky, kini insky tengah bersiap karna lisa yang tiba-tiba memintanya untuk menemani dirinya belanja.

Setelah dirasa cukup rapi, insky keluar kamarnya dan mengambil sepatu dirak. Diana yang melihat insky sedang mengikat tali sepatunya mengernyit heran.

"Sayang, mau kemana udah rapi banget." Ujar diana membuat insky tersenyum simpul.

"Lisa minta iky nemenin dia belanja katanya bu. Bentar lagi lisa jemput kesini." Jelas insky membuat diana mengangguk percaya.

Setelah dipaksa untuk sarapan dulu, kini insky sudah didalam mobil dengan lisa lalu menggerutu kesal.

Lisa melihat raut wajah insky yang sedang kesal pun heran.
"Kenapa kesel gitu ky, ohh lo ga mau ya nemenin gue belanja." Tutur lisa yang dibalas gelengan dari insky.

"Tadi iky kira kita belanja bareng sama temen-temen yang lain, ternyata cuma berdua." Cemberut insky.

Lisa terkekeh mendengar alasan insky yang kesal tadi. Mengenai berita tentang insky yang ternyata adalah anak perempuan dari keluarga wijaya hanya diketahui lisa dan devan saja, sedangkan yang lain belum tau sama sekali.

"Jangan cemberut gitu. Nahh kenapa kita cuma berdua?, karna gue pingin seneng-seneng sama lo berdua doang. Udah nanti gue traktir deh." Mendengar kata traktir membuat mata insky berbinar lalu mengangguk lucu.

Lisa yang tak tahan melihatnya segera mencubit pipi insky gemas.
"Lucu banget sih, oh ya ky lo harus
Tau 1 hal." Ujar lisa dengan wajah serius.

"Apa itu lis?." Takut insky saat tiba-tiba lisa menyeringai.

"Jangan sampek lo bertingkah lucu kaya tadi didepan orang yang gak lo kenal. Bisa-bisa mereka yang liat bakal dibantai nanti." Ujar lisa membuat insky bingung.

"Dibantai siapa lis?". Tanya insky penasaran.

Lisa tersenyum jahil lalu mendekatkan bibirnya disamping telinga insky.
"Sama abang-abang lo." Ucapnya lalu tertawa terbahak-bahak.

Berbeda dengan insky. Insky hanya menatap lisa polos karna tak paham maksud perkataannya. Seketika tawa lisa berhenti lalu menepuk dahinya pelan.
Astaga, temen gue gini amat ya.

2 jam berlalu tanpa terasa. Kini insky dan lisa sedang duduk anteng sambil menunggu es krim pesanan mereka. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata.

"Udah lis iky capek ketawa mulu." Keluh insky menghapus sisa air matanya.

Lisa pun sama, hingga tiba-tiba pesanan mereka datang dan disambut sukacita oleh keduanya.

Lisa memesan es krim coklat dengan toping kacang, sedangkan insky memesan coklat vanilla. Setelah es krim mereka habis, tampak dari kejauhan, devan serta leo berjalan mendekat kearah mereka berdua.

"Eh itu kan kak devan sama kak leo." Ujar insky menunjuk devan dan leo yang hampir sampai. Lisa menghiraukan ucapan insky, ia sudah tau itu.

"Eh kalian berdua juga disini, kok gak ngajak-ngajak sih." Dumel leo duduk dikursi depan lisa dan insky.

"Lah ngapain ngajak lu, ntar yang ada lu minta traktirin mulu ke gue." Sungut lisa kesal.

"Kok sensi banget sih lu ke gue." Heran leo. Setiap ia bertemu dengan lisa, lisa akan bersikap kesal terhadapnya. Padahal kan dia ngga ada salah.

"Ya serah gue dong, mulut mulut gue kan." Sahut lisa sinis. Devan memutar bola matanya malas.

Insky yang tak tau apa-apa melirik devan meminta penjelasan. Devan yang mengerti, mengedikkan bahu acuh tak peduli.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang