🍒19_ pertemuan pertama

6.8K 516 34
                                    

Vino menatap horor zean yang kini tersenyum begitu lebarnya. Vino hanya takut jika bibirnya sobek saja, lihat saja senyuman zean kini bertambah lebar hingga ujung bibirnya sampai ketelinga.

Vino segera menggeser pantatnya sedikit untuk berjaga jarak, takutnya zean tiba-tiba kesurupan siapa tau kan. Melihat vino yang menjauhinya zean mengerutkan keningnya.

"Heh, ngapain jauh-jauh?". Tanya zean heran.

"Tidak apa-apa, kutakut kakak kesurupan dan tiba-tiba memakanku hehehe." Jelas vino tanpa dosa.

Zean membulatkan matanya. Bagaimana tidak, adiknya sendiri mengatainya kesurupan. Wahh adik kurang akhlak.

"Yak!, apa maksudmu bilang aku kesurupan?". Amuk zean sambil menunjukkan kepalan tangannya.

Vino cengengesan melihat ancaman zean.
"Jangan marah begitu lah kak, nanti wajahmu bertambah jelek buruk rupa." Rayunya yang semakin membuat zean marah.

Dan ya kini terjadilah aksi kejar-kejaran antara keduanya. Namun bukannya takut, vino berlari dengan tawa bahagianya mengabaikan raut zean yang memerah menahan amarah.

Pintu ruangan terbuka menampakkan wajah seorang pria tampan namun dingin berjalan santai menuju sofa dan duduk diam disana. Melihat ada malaikat pelindungnya, vino segera berlari dan bersembunyi disamping pria tampan itu.

"Abang, lihat kak zean mengejarku. Padahal mulai tadi aku hanya diam." Adunya manja. Sedangkan zean membulatkan matanya tak percaya. Wah anak itu ingin mengadu ayam ternyata, eh domba. Sungguh tak bisa dibiarkan!.

"Bohong bang, vino dulu mengejekku buruk rupa." Bela zean tak terima. Dan ya, pemuda tampan itu tak lain dan tak bukan adalah aiden, putra sulung keluarga wijaya.

Dalam hati aiden tersenyum hangat melihat interaksi kedua adik laki-laki nya. Sudah begitu lama mereka tidak bercanda seperti sekarang ini, jangankan bercanda bertemu satu sama lain saja mereka jarang bahkan dirumah sekalipun.

Jujur, aiden merindukan sifat kedua adik laki-lakinya itu. Vino yang suka merengek meminta pertolongan padanya saat berhasil menjahili zean, dan zean yang selalu sabar menghadapi vino. Karna kejadian beberapa tahun lalu yang membuat sifat keduanya ah bukan, dirinya juga yang kini mejadi pribadi yang tertutup dan dingin tak tersentuh.

"Kau memang jelek." Ujar aiden santai. Zean yang mendengarnya tiba-tiba duduk lemas disofa dan tangannya menyentuh bagian dadanya.

"Bang, kau tau kata-kata mu itu membuatku sakit gigi bang.." lirih zean dramatis.

Vino terkekeh melihat drama kakak keduanya itu. "Katanya kakak seorang dokter muda yang berprestasi, banyak mendapat penghargaan dan lain-lain. Tapi sepertinya itu cuma hoax karna saat ini kakak terlihat begitu bodoh."

Zean menganga mendengar pujian terbaik barusan. Ia sudah terbiasa mendengar kata-kata pedas dari mulut aiden, dan kini ia mendengar sendiri bahwa adiknya mengatainya bodoh. Jangan-jangan adiknya itu sudah tertular aiden.

"Apa maksudmu hah!. Aku nih memang dokter terbaik diseluruh dunia, tak tertandingi." Sombong zean sambil membusungkan dadanya.

"Lalu, sejak kapan gigi kakak pindah didada?". Jengah Vino memutar bola matanya malas. Zean yang tersadar maksud ucapan vino menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu terkekeh.

"Oh ya bang ada apa kemari?". Tanya zean mengalihkan pembicaraan. Sedangkan vino yang mengetahui zean yang mengalihkan pembicaraan terkekeh karna berhasil membuatnya kalah.

"Bagaimana mama?." Tanya aiden to the point.

Zean tersenyum menanggapi pertanyaan aiden. Itulah penyebab zean tersenyum lebar tadi.

INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang