Setelah memakaikan baju reyhan, insky berniat turun kebawah menemui yang lain. Ia juga ingin bertanya kenapa orang tuanya bisa berada disini?, atau mereka memang saling kenal?.
"Nah rey udah ganteng, yaudah yuk turun ketemu sama yang lain." Ucapnya sambil membenarkan tatanan rambut reyhan. Reyhan mengangguk antusias lalu mengangkat tangannya minta digendong. Insky terkekeh pelan lalu keluar kamar bersama reyhan digendongannya.
"Alloo semuaa, ley yang tampan mempesona sudah kembali." Teriak reyhan menggelegar. Insky tersenyum miris karna reyhan berteriak tepat disamping telinganya. Apa kabar telinga lisa tiap hari yang selalu mendengar teriakan menggelegar ini??.
"Rey, yok maen sama kak dev, sama yang lain juga." Itu devan bersuara,
Reyhan menggeleng keras sambil mempererat pelukannnya. "Ndak mau, ley ama kak iky aja." Tolak reyhan menyembunyikan wajahnya diceruk leher insky.
Devan dan lainnya mendengus kesal. Enak sekali bocah kecil itu, bisa tukar posisi tidak? Eh!.
Insky yang melihat para lelaki cemberut merasa heran, ada apa dengan mereka semua. Insky kira mereka hanya kesal karna reyhan menolak bermain bersama mereka. Siapa sih yang tak gemas melihat bocah gempal imut serta menggemaskan seperti reyhan.
Insky membujuk lembut reyhan supaya mau bermain dengan yang lain, tak enak juga jika dirinya tak ikut membantu didapur. Reyhan akhirnya mengiyakan dan memilih bersama tomi, tomi hanya mengangguk selagi reyhan tak membuat telinganya panas. Biasa iceboy mah gitu...
Insky segera bergegas ke dapur membantu para wanita yang sibuk memasak disana. Mereka mulai sibuk memasak makanan dengan mengobrol santai. Kadang juga menggoda insky dkk yang berakhir dengan tertawa puas.
Kita lihat bagaimana pekerjaan keyla yang sedang menimbang tepung. Uhh sangat hati-hati sekali, itu merupakan tepung ke-5 yang keyla timbang, sebab mulai tadi ia selalu saja menjatuhkan tepung-tepung yang akan ia berikan kepada nanda yang bertugas membuat adonan.
Bulir-bulir keringat terlihat dipelipis keyla yang masih fokus menambah sedikit demi sedikit tepung pada timbangan. Insky yang tak tega berniat membantu keyla, ia pun mendekat ketempatnya.
"Key, biar iky aja sini." Tawar insky
Keyla menggeleng pelan lalu tersenyum lebar.
"Gausah ky, lagian itung-itung gw belajar masak." Tolaknya kemudian kembali fokus pada tumpukan tepung didepannya.Insky mengangguk tapi tetap tak beranjak, takut tumpah lagi nanti tepungnya. Terdengar gerutuan seseorang yang kemudian muncul dari balik tembok yang ternyata adalah devan.
Insky menatap devan yang masih menggerutu tak jelas kemudian mengambil makanan ringan dilemari, kemudian kembali lagi keruang tengah. Mungkin makanan tadi udah abis, pikir insky.
Tak berselang lama, leo juga melakukan hal yang sama seperti devan. Namun bedanya ia mengambil jus dikulkas kemudian mengambil beberapa gelas yang ia letakkan dinampan dan kembali keruang tengah.
Insky menggelengkan kepalanya tak mengerti kepada dua orang itu. Namun tiba-tiba terdengar suara seseorang membuatnya sedikit terkejut.
"Ky. Kantong kresek, pel-pel an, sama sapu dimana?". Tanya seseorang itu yang ternyata adalah dimas.
Insky kemudian mengambilkan barang-barang yang ditanya dimas. Kemudian menyerahkan padanya.
"Tadi kak devan sama kak leo juga kesini sambil menggerutu, kenapa dim?." Tanya insky penasaran.
"Emm gapapa, cuma tadi ada sedikit pertunjukan kecil saja." Tuturnya sambil cengengesan kemudian kembali keruang tengah. Insky hanya mengangguk polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE BROTHER'S (TERBIT)
General FictionBELUM DIREVISI.. FOLLOW DULU SEBELUM BACA^,^ - - - - - - - Hidup serba apa adanya tak membuat insky mematahkan semangatnya untuk terus membahagiakan kedua orang tuanya. Hingga suatu kebenaran terkuak, suatu hal tersembunyi tanpa sepengetahuan...