15. Persiapan Wedding

62 18 0
                                    

***

Seorang pemuda sedang memasuki halaman Rumah miliknya. Pemuda tersebut tak lain adalah Ridan. Selesai dari rumah sakit, Ridan langsung pergi pulang menuju ke rumah miliknya.

Pada saat ia sedang melewati ruang tamu tiba-tiba terlihat seorang Pria dan wanita parubaya sedang sibuk untuk mempersiapkan pernikahan Ridan. Kedua orang tersebut tak lain adalah orang tua Ridan.

Melihat Ridan yang sudah pulang dari rumah sakit, Ratna sebagai seorang ibu langsung memanggil Ridan untuk memberi tau sesuatu.

"Ridan!" panggil Ratna.

Mendengar namanya dipanggil oleh seorang Ridan pun langsung menghampiri Ratna.

"Ada apa ma?" Tanya Ridan dengan mengambil tempat duduk yang berasa di depan mamanya.

"Besok kamu jemput Maya dan kamu pergi ke alamat ini untuk melakukan prewedding," ucap Ratna sambil memberikan selembar kertas.

"Besok..." belum selesai Ridan melanjutkan ucapannya langsung di potong oleh Ratna.

"Enggak ada penolakan. No debat."

Mendengar ucapan Ratna, Ridan langsung naik ke atas tangga dan masuk kedalam kamar miliknya yang berada dilantai dua.

***

Seorang wanita sedang memasuki halaman rumah milik kedua orang tuanya. Wanita tersebut tak lain adalah Maya. Selesai dari kantor Maya langsung menuju pulang kerumahnya.

Pada saat ia sedang melewati ruang tamu, Maya melihat kedua orang tuanya sedang berbincang dan sengaja terlihat sedang menunggu dirinya.

Karena tak enak melihat kedua orang tuanya yang sedang menunggu. Dengan badan yang letih Maya langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"Mama sama Papa. Tumben duduk disini?"

"Kita sengaja nungguin kamu."

Kemudian Maya pun langsung mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan kedua orang tuanya. "Ada apa emangnya?"

"Kamu besok berangkat berdua sama Ridan ke alamat ini," ucap Puspita sambil memberikan sebuah kertas.

Melihat Puspita yang memberikan kertas dengan segera Maya langsung mengambil kertas putih tersebut. "Emangnya ngapain Ma?"

"Prewedding," Jawab Puspita singkat.

"Kok cepat banget sih ma?"

"Lebih cepat lebih bagus."

"Tapi Maya nya belum siap Ma."

"Sampai kapan nunggu siapnya."

Bukan Maya namanya kalau tidak bisa mencari akal untuk menolak. "Tapi..." belum selesai Maya melanjutkan ucapannya langsung di potong oleh Mamanya.

"Enggak ada penolakan. No debat."

Mendengar ucapan mamanya, Maya pun langsung pergi dari ruang tamu menuju ke kamar miliknya yang berada di lantai dua.

Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang