48. Kembali dan memulai hidup baru

50 8 0
                                    

***

Hari ini Maya akan kembali ke jakarta. Ia sengaja pulang ke jakarta kerena ia ingin menemui seseorang.

Saat ini Maya sedang menggendong Afkar yang sedang tertidur di bandara. Tiba-tiba terdengar suara dari pihak badara bahwa pesawat yang ia tumpangi akan berangkat sebentar lagi.

Dengan langkah tergesa-gesa Maya pergi menuju ke pihak bandara untuk mengurus semua perlengkapan.

Maya merasa kesusahan mengurus semua berkas nya karena tangan nya sedang menggendong Afkar yang sedang tertidur pulas.

 
Maya mencoba membangunkan Afkar yang sedang tertidur pulas. "Afkar sayang... bangun dong nak."

Maya menghebuskan nafasanya dengan kasar. Putranya terlalu terlelap tidur sehingga ia sangat susah membangunkan putranya. Dengan susah payah Maya mencoba mengurus semua berkas yang di perlukan.

Oh sial... kali ini keberuntungan tidak berpihak padanya. Berkas yang ia pegang jatuh ke bawah. Maya mencoba mengambil berkas tersebut dengan susah payah, namun sayang ia tak bisa karena putranya sedang telelap tertidur.

Seorang pria yang tak asing bagi Maya langsung mengambilkan berkas tersebut. "Ini," ujar Ridan.

Maya mengambil berkas tersebut dan menatap wajah Ridan sekilas. "Terima kasih."

Ridan langsung mengambil alih mengendong Afkar. "Biar gue yang gendong. Lo urus semua berkas lo!"

Maya langsung mengurus semua berkas yang di perlukan oleh pihak bandara.

Begitu selesai, Maya langsung mengambil alih menggendong Afkar dari tangan Ridan. "Terima kasih."

Seorang wanita datang menghampiri mereka berdua. "Ayok sayang kita berangkat."

Ridan mengganguk dan pergi dari hadapan Maya. Begitu pun Maya, ia langsung pergi menuju pesawat yang akan ia tumpangi.

***

Pukul menunjukan jam 7.30 pagi, yang artinya Maya menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam.

Maya menggandeng tangan Afkar dengan halus. "Afkar kita tunggu disini ya," ucap Maya lembut.

Afkar mengangguk mengerti seraya menyeruput ice krim rasa coklat kesusakaanya.

Sebuah supir taksi online datang menghampiri Maya. "Mbak Maya?"

"Iya pak."

Sang supir taksi langsung mengambil koper Maya dan memasukanya kedalam bagasi mobil. Begitu pun dengan Maya, ia menggendong Afkar dan langsung masuk ke dalam mobil.

Selama dalam perjalanan, Maya memberikan sebuah alamat apartemen miliknya kepada sang sopir taksi. Tujuan Maya kali ini adalah Apartement yang ia bangun dengan hasil keringatnya sendiri. Apartement adalah tempat yang cocok untuk Maya yang ingin memulai kehidupan baru.

Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang