Hampir selama 3 hari, Maya menginap di rumah sakit untuk merawat Ditta. Ditta hanya hidup sebatang kara, kedua orang tuanya sudah lama meninggal akibat kecelakaan pesawat. Orang yang Ditta punya sekarang hanyalah Maya. Sedangkan calon suaminya tidak dapat menemaninya karena ia sekarang sedang bertugas di luar kota.
"Lo, gak kekantor?" Tanya Ditta.
"Kalau gue ke kantor siapa yang jagain lo disini?"
"Tenang, disini banyak suster dan dokter kok. Lagi pula lo kan ada miting."
"Miting bisa...." Belum selesai Maya melanjutkan pembicaraannya langsung di potong oleh Ditta.
"Gue gak mau tau, pokoknya lo harus ke kantor sekarang!"
"Iya deh."
Maya pun langsung pulang ke rumah, untuk bersiap siap kekantor. Sesampai di kantor miliknya, Maya langsung memarkirkan mobil kesayanganya di tempat parkiran khusus yang hanya tersedia untuk ia dan keluarganya. Setelah memarkirkan mobil kesayanganya ia pun langsung bergegas ke ruangannya untuk mengambil beberapa berkas dokumen yang akan diperlukan pada saat miting berlangsung.
"Pagi bu," sapa Luna sang sekretaris sementara
"Cepat kamu persiapkan berkas dokumen untuk miting nanti!" titah Maya kepada sang Sekretaris.
"Baik bu."
Setelah selesai mempersiapkan Berkas dokumen yang diperlukan, mereka langung pergi kesebuah tempat yang akan mereka gunakan pada saat melangsung kan Miting.
Setelah sekian lama melangsungkan perjalanan, akhirnya mereka tiba pada sebuah tempat Yang bertuliskan "Hotel Parma". Melihat tempat yang ditunjuk oleh kliennya untuk melakukan miting adalah Hotel, membuat Maya merasa sedikit curiga, namun ia singkirkan kecurigaan tersebut dan lebih memilih untuk berpikir positif.
"Luna, segera kamu hubungan klien kita untuk menanyakan titik diamana kita akan melangsung miting!"
"Baik bu," ucap Luna sambil mengeluarkan handphone genggam miliknya. Dan langsung menelpon klien tersebut.
("Halo pak, ini kami sudah didepan Hotel,")
"(......) "
("Baik pak.") Ujar Luna sambil memantikan sambungan telepon secara sepihak.
"Dimana?" tanya Maya penasaran.
"Nanti sekretaris yang akan menjemput bu."
Tak lama kemudian datang seorang Pria datang menghampiri Maya. Pria tersebut langsung menunjukan dimana tempat mengadakan miting. Setelah sekian lama berjalan akhirnya mereka tiba di sebuah kamar yang bernomor 234.
"Di sini?" Tanya Maya dengan Heran.
Sang Sekretaris hanya mengangguk mengiyakan.
"Silahkan masuk bu," Ucap sang sekretaris seraya membuka kan pintu kamar.
Dengan hati yang berat, akhirnya Maya langsung masuk kedalam Kamar.
Begitu masuk ke kamar Hotel, betapa terkejutnya Maya saat melihat kliennya hanya menggunakan Boxer.
"Ini maksudnya apa ya pa?" Tanya Maya
Yang ditanya hanya menampakan senyum kelicikan. "Maya...Maya kamu ini pintar, Cerdas tapi kok kamu dengan mudah di bohongi ya? Heran saya."
"Selangkah lo mendekat dengan Bos gue, nyawa lo gak selamat!" ancam Luna
"Gue gak takut!"
Selangkah demi langkah Pria tersebut mendekat ke hadapan Maya, Semakin pria tersebut mendekat, Maya semakin takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)
RomantizmApa yang ada di pikiran kalian tentang mantan? Pasti kebanyakan orang berpikir mantan itu adalah masa lalu yang tak perlu dikenang. Betul kan? Betul lah masa enggak :v Namun apa jadinya kalau kalian di pertemukan dengan mantan? Mungkinkah kalian aka...