***
Pukul menunjukan jam 21.30 namun Maya belum juga pulang. Tak tau kenapa rasanya Ridan sangat khwatir dengan keadaan Maya yang belum sampai di rumah. Saat ini Ridan sedang mondar-mandir di ruang tamu bagaikan setrika seraya mencoba menghubungi Maya.
"Maya...angkat dong," guman Ridan mencoba untuk tenang.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Dengan segera Ridan langsung membukakan pintu.
"Lo kemana aja sih Maya?" cerocos Ridan.
Sedangkan yang ditanya hanya menampakan senyum khas miliknya. "Lo kenapa? Khawatir sama gue?"
"Gak usah geer!"
"Ini buat lo," ujar Maya seraya memberikan satu kotak martabak rasa coklat kesukaan Ridan.
Ridan menatap Maya dengan tatapan mengimintidasi. Jujur ia sangat bingung dengan sikap Maya yang tak biasa. "Tumben. Ini enggak ada racunya kan?"
"Lo enggak liat masih terbungkus Rapi!"
"Anggap aja ini sebagai PJ gue sama Aldo," tambah Maya.
Mendengar ucapan Maya, Ridan terbelangak kaget. "What? Lo jadian sama Aldo?"
"Iya Ridan. Kenapa lo keberatan?"
"Bodoh banget lo mau terima Aldo! Aldo itu bukan orang yang baik buat elo..."
Maya memutar bola nya malas seraya meletakan ibu jari nya di mulut Ridan. "Utss... jangan sok tau deh lo! gue kenal Aldo jauh lebih lama sebelum gue kenal lo."
Maya pun langsung pergi dari hadapan Ridan den menuju ke kamarnya.
"Maya! Dengerin dulu omongan gue!" teriak Ridan.
Sedangkan Maya, ia hanya acuh tak acuh dengan teriakan Ridan.
Tiba-tiba handphone Ridan berbunyi yang menandakan bahwa ada seseorang yang menelponya.
"Hallo. Ada apa Azka?"
"Ridan gawat! Ada pasien yang terkena covid 19."
Ridan memimijit begian pelipis mata. Rasanya hari ini adalah hari yang paling mengejutkan baginya.
"Gue nanti ke rumah sakit. Jadi lo, peintahkan semua tenaga medis agar menggunakan baju hazmat agar mereka semua terlindung dari virus covid!" Ujar Ridan seraya mematikan sambungan telepon secara seihak.
Sebelum Ridan berangkat kerumah sakit, ia menyempatkan diri pergi ke kamar Maya.
"Maya lo mulai besok enggak usah kerja! Soalnya covid 19 udah ada di Indonesia."
"Kalau gue enggak kerja, gue mau makan apa?"
"Gue yang akan biayai hidup lo," gumam Ridan seraya menutup pintu kamar Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)
Roman d'amourApa yang ada di pikiran kalian tentang mantan? Pasti kebanyakan orang berpikir mantan itu adalah masa lalu yang tak perlu dikenang. Betul kan? Betul lah masa enggak :v Namun apa jadinya kalau kalian di pertemukan dengan mantan? Mungkinkah kalian aka...