16. Berangkat

53 19 0
                                    

***

Keesokan harinya, seorang gadis masih betah ditempat tidur kesayanganya. Gadis tersebut tak lain adalah Maya. Maya masih pulas ditempat tidur kesangannya, walaupun ia tau bahwa ia akan melakukan foto prewedding hari ini bersama Ridan.

Puspita yang melihat putrinya sedang tidur pulas langsung membangunkan putrinya.

"Maya!" teriak Puspita yang berhasil membuat Maya kaget dan langsung bangun dari tempat tidurnya.

"Apa sih Ma," gumam Maya tanpa rasa bersalah dan lebih memilih melanjutkan tidurnya.

Melihat tingkah laku putrinya membuat Ratna menjadi naik darah. Dengan segera ia mengambil secebok air yang berada dikamar mandi.

Byur!

"Mama!"

"Bangun! Ridan udah didepan."

Kemudian Maya pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi.

***

Sedangkan ditempat yang sama, seorang pemuda sedang berbincang bersama seorang pria parubaya di ruang tamu. Pria tersebut tak lain adalah Ridan yang sedang berbincang bersama papa Maya.

"Maya nya mana om?"

"Lagi di kamarnya. Mungkin lagi bersiap-siap untuk berangkat sama kamu."

"Oh gitu."

"Om biasanya menghabiskan weekend ngapain?" Tanya Ridan.

"Biasanya sih, om mancing dan piknik."

"Oh gitu."

Pada saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri mereka berdua dengan penampilan yang tak biasa mereka lihat. Gadis tersebut menggunakan baju kaos putih dan paduan celana jeans dengan outfit sepatu berwarna putih tak lupa dengan jam tangan yang berwarna hitam dan tas sandang berwarna hitam.

Gadis tersebut tak lain adalah Maya. Siapa pun yang melihat Maya saat ini pasti terkagum-kagum dengan kecantikan nya yang natural.

"Ya udah ayok kita berangkat," ajak Maya dengan Ridan.

Mendengar ucapan Maya, Ridan langsung pamit kepada papa Maya. "Om kami berdua berangkat dulu ya."

"Maya juga ya Pa," ucap Maya sambil menyalami tangan milik papanya.

"Iya. Ridan kamu jaga anak gadis om ya!"

"Oke om."

Kemudian mereka berdua langsung pergi menuju tempat dimana mobil Ridan terparkir.

"Lo kok lama amat sih! Berjamur gue nungguin lo!"

"Gue sebenarnya tadi enggak mau pergi sama lo, Tapi ya gimana lagi nyokap gue bangunin gue," desis Maya dengan seraya pintu bagian tengah mobil.

"Lo kira gue supir lo!" sarkas Ridan tak terima.

Mendengar ucapan Ridan membuat Maya mengalah dan pindah duduk di bagian depan yang berada di samping tempat duduk Ridan. "Puas!"

Sedangkan Ridan hanya acuh tak acuh mendengar ucapan Maya.

Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang