45. Perceraian

61 9 0
                                    

***

Selesai dari acara pernikahan Rasya dan Rania. Maya dan Ridan langsung pulang ke rumah.

Kini mereka berdua sedang melewati ruang tamu. Betapa terkejutnya mereka berdua saat melihat kedua orang tua Maya dan Orang tua Ridan sedang berada di kursi. Mereka semua sengaja menunggu Maya dan Ridan.

"Lo Mama sama Papa kok bisa ada disini?" Tanya Maya mendekati orang tua nya dan mertuanya.

Hening, tidak ada satu pun jawaban dari mereka.

Ratna langsung mengeluarkan beberapa foto ia bersama Aldo berserta surat perjanjian kawin kontrak Maya dan Ridan. "Ini masksudnya apa?" Tanya Ratna dingin.

Ridan dan Maya tak mengerti dari mana Ratna mendapatkan lembaran foto dan surat kawin kontrak.

Situasi sekarang sangat diam dan mencekam. Ridan mencoba mendekati kedua orang tuanya. "Biar Ridan yang jelasin Ma,"

Ratna menatap Maya dengan tatapan dingin. "Yang Mama Tanya wanita ini bukan kamu."

Deg... Maya hanya diam tak bergeming. Ia sama sekali tidak tau harus menjelaskan dari mana.

Plak!

Satu tamparan dilayangkan Perdi mengenai pipi Maya.

"Mama sama Papa enggak pernah ngajarin kamu berbuat perbuatan yang tak bisa dimaafkan..." lirih Puspita yang sudah kecewa dengan putrinya.

"Kami enggak mau terima menantu penghianat seperti kamu! Mulai sekarang kamu tinggalin putra saya," ucap Alex menatap Maya dengan dingin.

Jleb... hati Maya sangat sakit mendengar ucapan Alex. Ia tau perbuatannya sungguh tidak bisa dimaafkan lagi. Tapi mengapa? Mengapa ia harus di suruh berpisah dengan Ridan pada saat ia sudah jatuh cinta dengan Ridan.

"Ridan enggak mau pisah dengan Maya. Ridan cinta sama Maya!" sanggah Ridan yang tak terima.

Alex menatap Maya dengan tatapan dingin. "Kamu pilih berpisan dengan Ridan atau membuat hubungan Ridan dan kedua orang tuanya hancur?"

Deg..Maya mencoba menahan isak tangis nya. Ia sungguh bingung harus bagaimana? Disatu sisi ia tak mau berpisah dengan Ridan. Namun di sisi lain ia tak mau membuat Ridan menjadi durhaka kepada kedua orang tuanya.

"Baik, Saya akan meninggalkan Ridan."

Ridan menatap Maya dengan sendu seolah ia tak ingin Maya pergi dari hidupnya. "Maya lo enggak boleh pergi! Lo tetap disini sama gue," isak Ridan.

Maya melepas cicin kawin di tangannya dan langsung memberikan dengan Ridan. "Lupain gue...Hiks... Hiks... dan berbahagialah bersama dengan yang lain." Maya melepas genggaman tangan Ridan menahan isak tangis.

Maya dan kedua orang tuanya langsung pergi dari hadapan Ridan dan keluarga. Ridan yang melihat Maya pergi langsung mengejar Maya. Namun sayang ia di jegat oleh kedua orang tuanya.

Mantan Tapi Menikah (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang