Taeyong masuk kedalam kamarnya. Dan sedikit keheranan mendapati kardus berisi pakaian diatas ranjang utamanya. Disusul Rea yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Baru balik kuliah nya?"
Taeyong menaruh tas dan melepas sepatunya diatas ranjangnya yang berada dibagian samping ruangan.
"Mampir dulu tadi. Baju-baju lo? Kok bisa disini?"
"Dipaketin sama kakak gue."
Taeyong hampir saja kelepasan membuka kaus nya disini jika saja tidak ingat ada Rea didalam kamarnya. Ia segera berjalan menuju kamar mandi. Masih dengan Rea yang memperhatikan setiap gerak-geriknya.
Ketika keluar dari kamar mandi, Rea ternyata masih belum beranjak tidur. Duduk diatas ranjang utama, menunggunya.
"Kenapa, Re?"
Taeyong tau, gadis itu pasti ingin mengatakan sesuatu dengannya.
"G– gue serius. Gue perlu cari kos, Yong."
"Berarti besok lo udah bisa masuk kuliah?" Taeyong lagi-lagi mengalihkan pembicaraan, ia menaruh pakaiannya tadi di keranjang pakaian kotor. Dengan milik Rea disebuah plastik keresek disamping keranjang miliknya.
"Yong, gue gak bisa terus-terusan bergantung sama lo. Gue gak mau gangguin lo, gue gak siap buat–"
"Lo bilang lo mau sembuh kan? Ayo sembuh sama gue. Gue gak akan ngelewatin semua batasan. Gue bakalan jagain lo. Gue bakalan bantuin lo buat dapetin semua yang pantes lo dapetin, kebahagiaan lo, hidup lo, kebenaran lo. Tapi, tetep disini bisa?"
Rea lagi-lagi pun lupa jika orang dihadapan nya ini adalah seorang Lee Taeyong, sosok yang terkenal begitu keras dikampusnya.
"Kita bahkan baru kenal belum genap seminggu. Apa yang bikin lo berpikir gue beneran baik, Yong?"
"Mata lo. Lo gak bisa bohong sama gue."
Dan mata keduanya bertemu. Rea kehilangan segala daya kepura-puraannya. Ia hanya mampu terdiam. Mata Taeyong seperti membiusnya. Dan harapan-harapan sialan itu semakin mengobrak-abrik tatanan hatinya.
"Gue cuman mau bantuin lo." Tekan Taeyong sekali lagi.
Lo sadar? Cara lo bantuin bikin gue berharap.
Rea bergeming ditempatnya.
"Tidur, Re. Besok lo udah harus kuliah juga kan?"
Taeyong melangkah keluar kamarnya. Tertahan dipintu karena Rea memanggilnya.
"Lo mau kemana?"
"Ada urusan bentar. Lo tidur duluan aja, dan berhenti bilang lo mau pindah dari sini."
"Lo gak lagi dalam mode nyulik gue kan?"
Taeyong tertawa kecil. "Berhenti baca dongeng gak jelas juga. Gue tulus, mau bantuin lo."
Setelah itu pintu tertutup. Menyisakan Rea seorang diri didalam kamar. Ia harus mulai membiasakan diri. Ia harus mulai menyembuhkan diri.
____
"Pelik banget urusan kos tangga gue." Jeffrey setelah menenggak isi cola nya tiba-tiba melantur tidak jelas.
"Kenapa? Lo habis ditolak ya?" Yuta kebetulan sedang menginap disini.
"Lo tau, tetangga sebelah gue gilanya sebelas dua belas sama tetangga Johnny kemarin. Tapi punya gue yang sebelas nya."
Doyoung yang tertarik dengan pembahasan itu ikutan tertawa. "Lebih parah dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
dive in the blue || lee taeyong [SELESAI]✔
Fanfiction"Gue hidup bukan buat diri gue lagi. Gue cuman takut sakit waktu mau mati. Meskipun hidup gue rasanya lebih sakit." -Kang Zurrea, 2021