32.

67 9 0
                                    

Rea keluar dari mobil Taeyong, menghiraukan seluruh tatapan yang terlayang padanya. Ada yang menatapnya aneh, benci, iri, jijik, merendahkan, semuanya. Tapi ia mencoba untuk tidak lagi peduli dengan hal itu.

Seperti yang orang-orang bilang, jika kita berhak hidup atas diri kita sendiri. Kita berhak untuk tidak peduli dengan sekitar, kita berhak menjadi egois sesekali.

Taeyong tersenyum samar melihat Rea yang kini perlahan membaik. Dalam artian, tidak lagi menutup-nutupi kedekatan mereka dan mulai menjalani hari-hari miliknya yang seharusnya, dengan biasa.

Dia tidak terlalu mendengarkan ucapan orang lain, lagi. Kehadiran cowok asing yang mencegahnya terjun dari jembatan beberapa waktu silam memang membawah perubahan besar untuk dirinya yang kini semangat sembuh. Sembuh dari trauma tak berujung.

Taeyong hampir menggenggam jemari Rea, tapi gadis itu lebih dulu menarik tangannya menjauh.

"Gak ada modus ya." Ucapnya dengan diselingi tawa.

Cowok itu tertawa. "Ketauan nih gue?"

Rea menjulurkan lidahnya, meledek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rea menjulurkan lidahnya, meledek. Banyak, banyak sekali yang melihat mereka dengan tatapan iri. Saat ini kebanyakan iri, juga kesal. Gunjingan mereka mendadak tergantikan dengan keirian yang tidak berkesudahan.

Siapa yang tidak iri, mendapat senyum Taeyong secara langsung didepan mata. Dimana biasanya mereka hanya akan mendapat senyuman itu ketika tidak sengaja mencuri pandang kearah Taeyong yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.

Taeyong terlalu dingin untuk sebatas tersenyum dengan para mahasiswi asing yang tak begitu dikenalinya. Lebih-lebih mahasiswi asing yang mendadak sok kenal, sok akrab dan genit dengannya. Ia mendadak bisa menjadi manusia kutub yang hidup.

"Belajar yang rajin." Bisik Taeyong setelah Rea berbelok masuk kekelasnya. Gadis itu membalas nya dengan senyuman manis.

Sebuah senyum yang tidak dapat menampik fakta jika parasnya memang pantas untuk dijajarkan dengan seorang Lee Taeyong.

"Udah resmi?" Tanya Linda begitu Rea duduk ditempatnya.

Gadis itu menggeleng. Kezia menarik kursinya mendekat dengan Rea.

"Enggak lah, cuman berangkat bareng aja. Tadi gak dapet bis soalnya." Jawab Rea.

"Seriously?" Kezia menelisik mata Rea. Dimana mata itu menyipit karena tersenyum lebar, mencubit pipi Kezia yang bulat, sangat lucu.

"Serius, Kez."

Tak lama setelah itu, bersamaan dengan Doyoung yang masuk kedalam kelas dosen mereka turut masuk. Dan kelas dimulai beberapa saat kemudian.

____

Taeyong duduk bersama teman-temannya dimeja kantin biasanya. Pandangannya tertuju pada seseorang yang baru saja melintas disamping mejanya dan mengambil posisi duduk dibelakangnya tepat.

dive in the blue || lee taeyong [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang