27.

65 11 0
                                    

"Njing, gak mau kedokter aja lo?" Tanya Doyoung, khawatir melihat lebam biru dipunggung Taeyong. 

Taeyong menggeleng. "Paling besok udah bisa enakan."

Mereka berempat berdecak kesal. "Bapak lo lama-lama sinting juga gue pikir. Gak ngotak banget jir. Anak sendiri digituin. Latian sih latian, tapi kalo kayak gini apa enggak kelewatan namanya?" Protes Yuta. 

"Ke dokter aja Yong, ngilu juga gue liatnya." Sahut Jeffrey. 

Johnny hanya mampu ikut menghela nafas, tidak tau mau berkomentar apa lagi. 

Taeyong segera menurunkan kausnya begitu melihat Rea yang tiba dilantai satu. Mereka semua hening, dengan Rea yang bertanya-tanya dalam hati. Seluruh atensi tertuju pada Rea yang menatap Taeyong lekat, penuh tanya.

"Sarapan, Re." Johnny menegur gadis itu. 

"Eh, iya John." 

Selama perjalanan menuju kampus, pikian Rea tidak tenang. Ia mendengar sekilas percakapan mereka saat sarapan tadi. 

"Lo kaya banyak pikiran gitu sih?" Rea menoleh kearah Taeyong yang sedang mengemudi. Mereka akhirnya memutuskan untuk berangkat bersama kekampus. Peduli setan, toh semua orang sudah tau tentang Rea yang tinggal di kafe milik cowok itu.

Meskipun namanya belum bersih sepenuhnya, tapi soal berita bohong yang tersebar pihak kampus akhirnya menangani. Rea mendapatkan pembelaan setelah Jeong Eun dipaksa untuk jujur bercerita sepenuhnya. Tanpa menyebutkan nama Mingyu pastinya. 

Rea hanya khawatir hal itu sekarang. Tentang Mingyu yang masih mampu berkeliaran bebas disekitarnya. 

"Lo sakit?" 

Taeyong mengangguk, mata Rea terbelalak. "Iya, hati gue yang sakit."

"Gue serius, Yong."

Cowok itu tersenyum. "Gue juga serius, hati gue sakit. Lo nolak gue dua kali."

"Lo gak ada konteks nembak gue semalem." Ceplos Rea. 

"Ya udah, sekarang kalo gitu."

"Ck, jangan macem-macem deh." 

Taeyong tertawa kecil, menggemaskan melihat wajah Rea yang perlahan memerah itu. Ditambah dengan ekspresi pura-pura kesalnya. Sangat menggemaskan. 

____

"Gue udah bilang kan kalo itu bukan gue." Taeyong menoleh kesamping, mendapati Hyuna yang berdiri disampingnya dengan wajah kesal. Benar-benar kesal. 

"Iya." Balas Taeyong, singkat.

"Lo gak ada rasa bersalah sama gue?"

Base akhirnya berhasil diambil oleh Doyoung semalam, dan mau tak mau ia menyebarkan jika semua pelaku dibalik cerita hoax Rea itu adalah Jeong Eun. Banyak yang tidak percaya, tapi dengan adanya bukti yang akhirnya dikeluarkan oleh pihak kampus, bukti itu mampu meyakinkan berita. 

Base sementara juga dinonaktifkan karena banyak disalah gunakan untuk menyebar hoax dan gosip tidak penting. Lagi-lagi, kuasa Doyoung sebagai mantan ketua himpunan tidak bisa diganggu gugat.

"Gue harus apa? Mohon-mohon sama lo?"

"Ih, setidaknya lo terima ajakan makan malam gue apa gimana gitu sih."

"Kafe gue rame, misi." Taeyong akhirnya melangkah mendahului Hyuna yang masih berdiri didepan pintu kelasnya. 

Ia tiba dikantin dengan teman-temannya yang telah menantinya. Doyoung terlihat sibuk dengan ponsel ditangannya. Taeyong menyenggol lengan temannya itu. 

dive in the blue || lee taeyong [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang