Taeyong datang ke kafe lebih awal dari teman-teman nya karena tak sengaja meninggalkan laptopnya dikamar kafe kemarin.
Dan ketika ia masih berdiri dimeja dapur sembari meminum air, ia terkejut bukan main karena melihat Rea yang bersiap membuka pintu masuk kafe.
Taeyong memang selalu masuk lewat pintu samping, tapi ia tak menduga jika karyawan baru mulai masuk hari ini. Sebelum Rea menyadari eksistensi nya. Cowok itu lebih dulu berlari naik kelantai dua.
Dengan pertanyaan yang membebat kepalanya, ia kenapa harus berlari? Kenapa harus bersembunyi?
Setelah selesai mengambil laptopnya, dan menenangkan pikirannya, ia akhirnya kembali turun kelantai satu.
Rea yang baru saja masuk kembali setelah membuang sampah keluar, terkejut bukan main. Bahkan hampir saja menjerit jika tak mampu mengontrol diri.
"Lo, kenapa disini?" Tanya Rea, kebingungan.
"Suka-suka gue lah. Orang punya gue." Sahut Taeyong, enteng. Lantas melangkah keluar dari kafe.
Rea menyandarkan tubuhnya ketembok. Bisa-bisanya ia justru seperti masuk kedalam perangkap, disaat ia bertekad untuk menjauhi cowok itu. Mengapa sekarang ia terikat pekerjaan dengannya.
Ya tuhan.
"Kenapa gak bilang kalo karyawan nya masuk sekarang sih, Yut?" Yuta menoleh, melepas salah satu earbuds nya.
"Hah?"
"Hah heh mulu lo kek keong."
"Lo nanya apaan anying."
"Kenapa gak bilang kalo karyawan baru nya masuk hari ini?" Ulang Taeyong, akhirnya. Untung saja kantin sedang sepi.
"Oh, lo ketemu sama dia?"
Taeyong mengangguk. Mengiyakan.
"Kenapa gak lo ajak bareng sekalian, bodoh." Maki Yuta.
Cowok itu mengedikkan bahunya. "Paling ntar juga dia yang ogah."
"Bilang aja lo yang gengsi."
"Gue dari kemarin yang nawarin duluan ya, bangsat. Tapi emang dia nya yang nolak terus. Heran juga gue sama dia."
"Gitu-gitu lo naksir."
Taeyong menyumbingkan bibirnya. "Lambemu emang asu, Yut."
Yuta sebatas tersenyum, senyum menyebalkan. Lantas Taeyong mulai memakan kembali sarapannya.
____
"Reaa, gimana? Lo udah masuk kerja?" Tanya Linda penuh antusias ketika bertemu Rea dikelas.
Gadis itu hampir menjawab, tapi Taeyong yang baru saja masuk kedalam kelasnya mengalihkan perhatian nya. Ia terdiam sejenak. Mereka satu kelas? Sungguh?
Ah,
"Kelas nya pak Agus, emang beliau minta digabung sama kelas sebelah hari ini." Bisik Linda, menjawab pertanyaan Rea yang masih menyangkut dikepalanya.
"Aa, gue kira dia salah kelas."
"Seneng kan lo? Bisa sekelas sama mas crush."
Rea menoleh cepat kearah Linda. "Hah? Mas crush apanya?"
"Ck, susah emang ngomong sama lo. Intinya, dia suka sama lo."
"Lo yang aneh. Bisa bisa nya bilang gitu."
"Sederhananya, dia gak mungkin gak suka sama lo tapi dia mau ngajakin lo balik bareng."
"Astaga." Masalah itu lagi. Andai Linda tau alasan Taeyong yang sebenarnya. Dimana cowok itu menemukan dirinya pertama kali ketika akan melakukan percobaan bunuh diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/268165161-288-k569262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
dive in the blue || lee taeyong [SELESAI]✔
Fiksi Penggemar"Gue hidup bukan buat diri gue lagi. Gue cuman takut sakit waktu mau mati. Meskipun hidup gue rasanya lebih sakit." -Kang Zurrea, 2021