| jangan lupa datang.
|papa tunggu.Taeyong melihat layar ponselnya sekilas, berdecak kesal lantas menaruh kembali benda persegi panjang itu diatas meja kantin.
"Napa lagi?" Tanya Johnny didepannya.
Cowok itu buru-buru menelan makanannya. "Lo mau kemana abis ini?"
"Ke kantor bokap, kemarin disuruh kesana bentar."
"Lo Doy." Taeyong menunjuk Doyoung dengan dagunya.
"Pulang, kerumah. Ngurusin penolakan."
"Hah? Mau lo tolak? Kenapa sih? Kan gue udah bilang, dia tulus sama lo." Protes Jeffrey.
Doyoung berdecak kesal. Matanya melirik tajam sekilas kearah lain, kearah Sun Min yang duduk bersama sirkelnya. Dimana gadis itu balas menatap Doyoung dengan sejuta pandangan bersalahnya.
"Ogah. Gue gak minat nikah sama cewek yang gak bisa jaga diri sendiri." Ujarnya ketus.
Mereka menghela nafas panjang. Persoalan Doyoung Sun Min memang sedikit rumit.
"Lo Jeff, mau kemana balik nanti?"
"Gue? Gue mau bimbingan, asoy kan gue udah mau bimbingan aja." Ia terkikik diakhir kalimat. Membanggakan dirinya sendiri yang langsung diangguki oleh keempat sahabatnya.
Taeyong menatap Yuta.
"Gue mau balik langsung kafe lah, mau ngapain lagi."
"Minggu depan lo udah pelantikan anjir. Belum lulus udah suruh jadi direktur aja kan lo, ck ck ck." Seloroh Johnny.
Yuta hanya mengangguk sekilas. "Ya tapi hari ini gue kosong." Jawabnya.
"Napa emang sih?" Lanjutnya, bertanya pada Taeyong yang masih menatapnya.
"Mau nitip Rea bentar."
"Lo seriusan mau dateng? Jangan gila deh, lo mau badan lo se ancur apa lagi sih? Dua bulan lalu hampir retak tulang lo anjir."
"Ya mau gimana lagi, gak ada cara lain buat ngomong. Bokap gue keras. Lagian udah biasa kayak gini."
"Masalahnya, Yong. Sekarang ada Rea juga yang perlu lo jagain. Lo perlu jaga diri lo sendiri dulu sebelum lo jagain anak orang."
Taeyong mengangguk. "Gue tau, makanya gue kelarin urusan ini dulu."
"Kalo perlu bantuan jangan sungkan buat bilang." Sahut Doyoung.
Cowok itu tersenyum. "Pasti lah."
____
Rea masih berada didalam kelas ketika mendapat pesan dari Taeyong yang mengatakan jika ia memiliki urusan mendadak dan meminta Rea untuk pulang bersama Yuta.
Ia menghela nafas panjang, harus ke gedung teknik. Ia harus kembali menguatkan dirinya, hatinya, dan yang jelas mentalnya. Ia harus bersiap dengan segala kemungkinan.
Setelah Linda dan Kezia berpamitan padanya untuk pulang lebih dulu, Rea akhirnya ikut beranjak. Ia sempat sekilas bertemu dengan Doyoung, dan cowok itu juga mengatakan hal yang sama. Jika ia pulang dengan Yuta.
Rea berjalan sendirian disepanjang lorong teknik. Segera mencari kelas Yuta yang sama dengan kelas Johnny sesuai informasi Doyoung.
Semua pandangan menjatuhkan itu tetap didapatkannya. Dan ia sudah mempersiapkan dirinya, jadi setidaknya ia masih dapat bersikap sedikit baik-baik saja meskipun tetap menyembunyikan setengah wajahnya dibalik rambutnya.
Tiba dikelas Yuta, Rea masih berdiri didepan pintu. Karena tak berani untuk mengetuk pintu dan menanyakan keberadaan Yuta, ia merogoh tas nya untuk mengambil ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
dive in the blue || lee taeyong [SELESAI]✔
Fanfiction"Gue hidup bukan buat diri gue lagi. Gue cuman takut sakit waktu mau mati. Meskipun hidup gue rasanya lebih sakit." -Kang Zurrea, 2021